Hasil Digital Forensik: Polisi Temukan 2 HP yang Digunakan Oleh 1 Keluarga Tewas di Kalideres

Hasil Digital Forensik: Polisi Temukan 2 HP yang Digunakan Oleh 1 Keluarga Tewas di Kalideres

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi-Foto/Andrew Tito/DIsway.id-

"Pada saat dibangunkan untuk mengecek sertifikat ini, dipegang-pegang agak gemuk agak curiga, tanpa sepengetahuan Dian salah satu korban pegawai koperasi simpan pinjam ini menghidupkan flash hp nya begitu diliat langsung yang bersangkutan teriak takbir Allahu Akbar, ini sudah mayat di tanggal 13 Mei," tutur Kombes Hengki.

"Kemudian langsung keluar yang bersangkutan tidak ingin lagi melanjutkan proses gadai ini, pinjam uang ini. Langsung mengajak dua saksi yang lain segera keluar," imbuhnya.

BACA JUGA:Pernah Rasakan Perut Cepat Lapar saat Musim Hujan? Ternyata 3 Faktor Ini Pemicunya

BACA JUGA:Auto Tajir, Jika Menang Piala Dunia 2022, Pemain Inggris Bakal Diganjar Bonus Rp 241 Miliar

Saat ini terdapat perkembangan dalam kasus penemuan jenazah satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.

Pada tanggal 13 Mei 2022 seorang korban bernama Budyanto Gunawan ingin menggadaikan sertifikat rumah tersebut kepada koperasi simpan pinjam.

"Nah, pada tanggal 13 Mei rekan-rekan sekalian ternyata mediator ini bertemu dengan seorang pegawai koperasi simpan pinjam, oleh karenanya diniatkan digadaikan sertifikat rumah ini," beber Kombes Hengki.

"Oleh karena itu pegawai koperasi simpan pinjam ini tertarik mengingat lokasi perumahan ini memiliki NJOP yang tinggi," tambahnya.

BACA JUGA:Budyanto Perlihatkan Mayat Istri ke Petugas Koperasi Simpan Pinjam, Polisi: Renny Sudah Tewas Sejak 13 Mei

BACA JUGA:Jasa Raharja Buka Lowongan Pekerjaan, Simak Posisi dan Persyaratannya di Sini

Akhirnya, pihak koperasi datang langsung melihat rumah tersebut. Saat berada di kawasan halaman mereka sudah mencium bau busuk saat dibuka pintu oleh Budiyanto.

"Pada saat mereka datang ke seputaran rumah dua mediator, satu dari petugas atau pegawai dari koperasi simpan pinjam ini datang ke depan rumah sama-sama masuk ke rumah yang menjadi TKP ini. Pada saat itu diterima oleh almarhum Budianto, brgitu membuka gerbang sudah tercium bau busuk yang luar biasa pada bulan Mei, 13 Mei," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: