Miris! 90 Persen Tambang Nikel Dikuasai China, Pendapatan Rp 450 Triliun Dikeduk per Tahun

Miris! 90 Persen Tambang Nikel Dikuasai China, Pendapatan Rp 450 Triliun Dikeduk per Tahun

Sebagai negara dengan salah satu negara dengan cadangan Nikel terbesar membuat Indonesia terpacu untuk menjadi pusat produksi baterai kendaraan listrik (EV) dunia.-nikel.co.id-

JAKARTA, DISWAY.ID - Sumber daya Alam tambang nikel saat ini dikuasai 90 persen oleh China. Artinya, Indonesia hanya memiliki 10 persen dari hasil kekayaan tersebut. 

Hal itu diungkapkan langsung oleh anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Demokrat Zulfikar Hamonangan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

Zulfikar mengaku aneh China bisa menguasai 90 persen tambang nikel hingga smelter di Indonesia. Sementara, orang pribumi tersingkir ketika tanah-tanah yang dipakai tersebut adalah tanah rakyat.

"90 persen tambang nikel yang ada di Indonesia itu dikuasai China, Pak Menteri. Bahkan, benar atau tidaknya, pajaknya pun dibebaskan 30 persen," kata Zulfikar dalam Rapat Kerja di Komisi VII DPR RI, ditulis Rabu 23 November 2022. 

"Ini kebijakan-kebijakan yang aneh. Sementara, perusahaan-perusahaan pribumi banyak tersingkirkan, izin-izin mereka dicabut," sambungnya. 

BACA JUGA:Kenapa Pertandingan Piala Dunia 2022 Qatar Kerap Lewati 100 Menit? Pierluigi Collina Beri Penjelasan Begini, Ternyata...

Zulfikar pun mengungkapkan, meski saat ini ada larangan ekspor bahan mentah, namun yang terjadi di lapangan ada proses ekspor nikel besar-besaran. 

"China mengantongi pendapatan Rp450 triliun per tahun hasil dari nikel di Indonesia," ujarnya.

Zulfikar pun menegaskan, bahwa jangan terlalu percaya diri Indonesia bisa menjadi produsen nomor satu baterai lithium jika hanya mengandalkan nikel. 

"Sebab, penggunaan lithium adalah hal utama yang harus dipikirkan," tegasnya.

Menangapi hal itu, Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengatakan bahwa hilirisasi nikel adalah suatu kewajiban untuk meningkatkan nilai tambah dan penyerapan tenaga kerja Indonesia. 

Namun, ia tak buka suara soal pernyataan Zulfikar soal 90 persen tambang nikel di RI yang dikuasai China.

"Saat ini industri turunan dari nikel baru pada tahap nikel pig iron yang kita proses, kemudian kita masuk ke ferro nickel, dan arah hilirisasi kita nanti kita harus bisa menghasilkan precursor," kata Arifin dalam Rapat. 

"Precursor adalah suatu bahan atau komponen yang mengandung nikel yang dibutuhkan untuk baterai," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: