Waduh! 5 Juta Data Penumpang dan Pegawai AirAsia Dilaporkan Bocor

Waduh! 5 Juta Data Penumpang dan Pegawai AirAsia Dilaporkan Bocor

Ilustrasi hacker-Freepik-

Sebagai informasi tambahan, ransomware umumnya menggunakan file jahat untuk mendeteksi semua data ke server korban. Sehingga mereka harus membayar uang tebusan untuk mengakses kembali data tersebut.

BACA JUGA:Depak Ronaldo, Manchester United Dikabarkan Dapatkan Tanda Tangan Pencetak Gol di Piala Dunia Qatar 2022

BACA JUGA:Apes, Bandar Narkoba Kampung Bahari Tertangkap Polisi Saat Antar Sabu ke Hotel

Dengan dilakukannya praktik tersebut pada jaringan maskapai penerbangan, akan berakibat mengganggu operasional penerbangan. 

Kendati demikian, pihak Daixin mengklaim bahwa mereka tidak mengunci atau mengenkripsi file penting terkait peralatan terbang sebab dapat mengancam jiwa.

Daixin juga menilai sistem di AirAsia cukup buruk. Hal ini justru membuat perusahaan selamat dari serangan lebih lanjut.

BACA JUGA:10 Manfaat Daun Singkong untuk Kesehatan yang Belum Diketahui Banyak Orang

BACA JUGA:Pilu, 3 Jenazah Santri Korban Gempa Diantar Satu Ambulans ke Kampung Halaman

Selain membocorkan data penumpang dan karyawan AirAsia, tim peretas mengancam akan mengungkap lebih banyak data termasuk informasi pintu belakang (backdoors) jaringan AirAsia Group ke forum peretas.

Tim peretas Daixin Team sudah menjadi buronan Badan Intelijen AS (FBI), Badan Siber AS (Cybersecurity and Infrastructure Security Agency/CISA), serta Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS (Department of Health and Human Services/HHS).

Kelompok peretas ini diklaim sebagai organisasi kejahatan dunia maya yang aktif menargetkan entitas Amerika Serikat. Peretasan berfokus pada sektor kesehatan menggunakan ransomware dan operasi pemerasan data.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: