7 Fakta Keluarga yang Tewas Diracun Anak Kedua di Mertoyudan

7 Fakta Keluarga yang Tewas Diracun Anak Kedua di Mertoyudan

Rumah keluarga tewas diracun anak kedua di Mertoyudan, Magelang-Foto/Dok/Humas Polres Magelang-

Polisi mendapatkan informasi bahwa pada Rabu 23 November 2022 tersangka mencoba memberikan zat kimia (arsenik) dicampur dalam Es Dawet.

Namun karena dosis terlalu rendah atau kurang, korban hanya mengalami mual-mual. 

4. Percobaan pembunuhan kedua

Percobaan kedua, tersangka mencampur racun ke dalam kopi dan teh. Ibu tersangka biasa menyajikan kopi dan teh kepada keluarga pada pagi hari. 

Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti menyampaikan, ketiga jenazah meninggal tidak wajar dan setelah diautopsi mereka minum air yang ada rancunnya. Ini terlihat dari saluran napas atas dari bibir sampai lambung ada merah seperti terbakar. 

5. Pembunuhan Berencana 

Kombes Djuhandhani juga menyampaikan penyidik telah mengantongi barang bukti adanya pembunuhan berencana terhadap ketiga korban.

"Perbuatan (DD) ini dikenakan pasal pembunuhan berencana. Ancamannya bisa seumur hidup ataupun hukuman mati,," kata Kombes Djuhandhani di Magelang, Selasa 29 November 2022. 

6. Motif Pembunuhan

Motif tersangka DD meracuni orang tua dan kakaknya pun terungkap. AKBP Sajarod Zakun mengatakan motif DD melakukan pembunuhan berencana itu karena sakit hati. 

Hal itu diketahui penyidik dari pengakuan tersangka dan keterangan warga di sekitar tempat tinggal korban. Sajarod menyebut tersangka DD sakit hati karena diberi beban untuk menanggung kebutuhan keluarga mereka. Orang tua DD yang baru pensiun memiliki penyakit sehingga butuh biaya pengobatan. 

Versi tersangka, kakaknya yang bernama Dhea Chairunnisa tidak diberi beban untuk menanggung semua kebutuhan keluarga. 

"Yang diberi beban anak kedua yang saat ini ditetapkan sebagai tersangka," lanjut perwira menengah Polri itu. Hal itu membuat pelaku sakit hati sehingga muncul niat menghabisi orang tua dan kakak kandungnya sendiri.

7. Hasil Autopsi

Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes dr. Sumy Hastry Purwanti mengungkap hasil autopsi jasad para korban. Dia mengatakan korban meminum air yang ada racunnya. Itu terlihat dari saluran napas atas dari bibir sampai lambung yang merah seperti terbakar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Close Ads