Apesnya Aksi Tutup Mulut Timnas Jerman Berujung Terdepak Lebih Cepat, Tersingkir dari Piala Dunia Disebut Azab?
Gestur tutup mulut yang dilakukan timnas Jerman sebelum bertanding melawan Jepang. -Twitter/@DFB_Team_EN-
BACA JUGA:Presiden Jokowi: Kalau Sudah Pegang Sertipikat Semua Rakyat Adem
Bermain di Al Bayt Stadium, Qatar, Jumat 2 Desember 2022, Jerman sadar butuh banyak gol untuk bisa lolos ke fase gugur dengan aman.
Selain itu, mereka juga bergantung dengan hasil antara Jepang vs Spanyol.
Sebelumnya, pada sesi foto Timnas Jerman saat melawan Timnas Jepang, terlihat berpose menutup mulut di Khalifa International Stadium, Qatar, Rabu lalu, 23 Nopember 2022.
Sebelum laga, dan sesi foto Thomas Mueller dkk terlihat menutup mulut mereka dengan tangan saat difoto.
BACA JUGA:Konsolidasi Nasional Pemilu 2024, KPU Mohon Arahan Presiden Jokowi
Bahkan mulai dari kiper dan kapten Manuel Neuer hingga Kai Havertz sang penyerang, kompak menutup mulut mereka atas dukungan mereka terhadap LGBT.
Sementara itu Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) kemudian memberikan penjelasan terkait pose tutup mulut para pemain Timnas Jerman di Piala Dunia 2022.
Melalui akun instagram resmi DFB mengatakan, pose foto tutup mulut adalah bentuk protes terhadap pembungkaman di Piala Dunia 2022. DFB turut membahas pelarangan memakai ban kapten pelangi 'One Love' di Qatar.
"Kami ingin menggunakan ban kapten kami untuk mempertahankan nilai-nilai yang kami anut di tim nasional Jerman: keberagaman dan saling menghormati," tulis keterangan DFB.
"Bersama dengan bangsa lain, kami ingin suara kami didengar. Ini bukan tentang membuat pernyataan politik – hak asasi manusia tidak dapat dinegosiasikan. Itu harus diterima begitu saja, tetapi tetap saja tidak demikian. Itulah mengapa pesan ini sangat penting bagi kami," lanjut keterangan tersebut.
"Menolak kami memakai ban kapten sama dengan menolak kami bersuara. Kami berdiri dengan posisi kami," tegas pernyataan tersebut.
Sementara melalui Twitter@DFB_Team_EN mengatakan, Ini bukan tentang membuat pernyataabn politik hak asasi mansia, tidak dapat dinegosiasikan.
Itu harus diterima begitu saja, tetapi tetap saja tidak demikian. Itulah mengapa pesan ini sangat penting bagi kami.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: