Waduh! Gegara Pelantikan 88 Pj Daerah, Jokowi dan Mendagri Digugat Oleh Cucu Bung Hatta di PTUN

Waduh! Gegara Pelantikan 88 Pj Daerah, Jokowi dan Mendagri Digugat Oleh Cucu Bung Hatta di PTUN

Gustika Fardani Jusuf atau Gustika Jusuf Hatta, salah seorang cucu Proklamator Bung Hatta-twitter @gustikajusuf-

BACA JUGA:Pegolf Thailand masih Bertahan di Posisi Atas BNI Indonesian Masters presented by TNE

BACA JUGA:Tidak Ada Undangan Digital Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina, Pakai Barcode Untuk Cegah Tamu Tak Diundang

Sebagai pelajar Indonesia yang menuntut ilmu di luar negeri, perempuan yang lahir pada 19 Januari 1994, aktif mengkritisi dunia sosial dan politik.

Sebelum menempuh pendidikan di King’s College London pada tahun 2015 sudah aktif di beberapa forum internasional.

Ia mengikuti forum Youth Delegate for COP 18/CMP 8 yang diselenggarakan United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) di Doha, Qatar.

Cucu Wakil Presiden R1 pertama Mohammad Hatta, vernäh bekerja di kelembagaan mengingat saat itu dia bekerja di bawah Dewan Nasional Perubahan Iklim Indonesia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

BACA JUGA:5 Moda Transportasi Tersedia Antar Wisatawan dari Bandara SMB II Palembang

BACA JUGA:Presiden Tidak Menerima Sumbangan di Pernikahkan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono

Selain itu, pada tahun 2013 Gustika juga berpartispasi menjadi Delegetion of Indonesia at the 37th General Conference, kemudian juga menjadi Youth Observer at the 8th UNESCO Youth Forum di UNESCO.

Pada masa-masa perkuliahannya di King’s College London, Gustika juga aktif membantu kerja-kerja pemerintahan.

Tepatnya pada tahun 2016, dirinya bekerja sebagai anggota tim asistensi Menko Polhukam selama satu bulan.

Setelah itu, dia diangkat menjadi ajudan deputi luar negeri selama dua bulan di Kemenko Polhukam.

Pada tahun 2017 Gustika mengikuti misi tetap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai political intern selama 2 bulan.

Selang dua tahun atau tepatnya pada 2019 dia aktif sebagai Summer Research Intern di Center for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia selama lima bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads