Kenali Gejala Diabetes Melitus Sejak Dini yang Tidak Boleh Diremehkan, Berikut Info Penting Dokter Spesialis

Kenali Gejala Diabetes Melitus Sejak Dini yang Tidak Boleh Diremehkan, Berikut Info Penting Dokter Spesialis

Tangkap layar Youtube RSCM-Tangkap layar youtube RSCM-Tangkap layar youtube RSCM

JAKARTA, DISWAY.ID-- Banyak hal yang harus diperhatikan mengenali tanda-tanda pasien yang mengidap penyakit Diabetes Melitus, salah satu penyakit cukup berbahaya dan sulit untuk disembuhkan.

Dokter Martha Rosana, Sp.PD mengatakan, Diabetes melitus itu penyakit metabolik dalam tubuh yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam tubuh.

“Diabetes Melitus itu merupakan penyakit metabolik dalam tubuh yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah dalam tubuh kita,” ujar dr. Martha Rosana, Sp.PD di laman Youtube RSCM yang dikutip disway.id, Minggu 11 Desember 2022.

BACA JUGA:Duh Salah Cetak Mushaf Al Quran Terbitan BWA Beredar Lagi, Kemenag Beri Penjelasan

BACA JUGA:Persija Jakarta Ditahan Imbang Persik, Thomas Doll: Saya Tidak Mau Melihat Permainan Seperti Ini Lagi

Hal ini disebabkan adanya gangguan pada hormon di dalam tubuh yang bernama hormon insulin.

Sedangkan kelainannya itu bisa berupa produksi hormon insulin yang sudah berkurang atau ditambah dengan fungsinya yang juga sudah terganggu.

“Insulinnya sendiri fungsinya adalah untuk memasukkan gula ke dalam sel tubuh yang kemudian nantinya akan menjadi bahan energi untuk metabolisme tubuh kita,” ucap Martha.

Menurut Martha, diabetes melitus itu memiliki beberapa tipe dan banyak yang ditemukan ialah diabetes melitus tipe 2 atau DM tipe 2.

“Diabetes melitus sendiri itu terdiri dari beberapa tipe tapi yang banyak dan umum ditemukan adalah diabetes melitus tipe 2 atau DM tipe 2,” ujarnya.

Diabetes melitus tipe 2 sendiri disebabkan gangguan gula dari insulin dan produksinya yang berkurang, hal tersebut disebabkan oleh banyak faktor.

BACA JUGA:Putri Candrawathi Mengaku Pahanya Dipegang-Pegang Brigadir J, Diungkap Jelas Oleh Benny Ali

BACA JUGA:Durian Tarmidji

“Yang pertama adalah gaya hidup yang sedentari atau kurang aktif jadi kita hanya tidur-tiduran saja, malas bergerak, Kemana-mana pakai kendaraan, tidak mau jalan kaki, paki lift dan eskalator dan jarang berjalan kaki,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: