Tersingkir di Piala Dunia, LGBT Jerman Berulah Ciptakan Replika Mirip 'Kabah' Pelangi, Kampanye One Love Makin Kuat?

Tersingkir di Piala Dunia, LGBT Jerman Berulah Ciptakan Replika Mirip 'Kabah' Pelangi, Kampanye One Love Makin Kuat?

Jerman jadi sorotan karena mendukung kampanye one love atau LGBT--Twitter/@PixelHELPER

Jelang laga kick off dengan Timnas Jepang, pada sesi foto terlihat Timnas Jerman berpose menutup mulut di Khalifa International Stadium, Qatar.

Aksi yang ditujukan oleh para pemain Timnas Jerman ini kemudian menjadi bahan olok-olokan nitizen dan dikaitkan dengan kekalahan mereka melawan Timnas Jepang.

Sebelum laga, dan sesi foto Thomas Mueller dkk terlihat menutup mulut mereka dengan tangan saat difoto. 

Bahkan mulai dari kiper dan kapten Manuel Neuer hingga Kai Havertz sang penyerang, kompak menutup mulut mereka.

BACA JUGA:Bikin Terenyuh, Ini Pesan Jokowi Kepada Anak dan Para Menantunya Usai Kaesang Menikah

Salah satu akun twitter, @wiedha_kumiko  mengatakan, Temanku marah n protes pas aku share ini meme sambil memberikan emoji tertawa  nangis. Aku ya gimana ya….Tiap Piala Dunia…Sema tim negara mana saja mau menang tau kalah pasti jadi meme n hujatan. biasalah sambal memebrikan emoji ketawa nangis.

 

"Sebelum pertandingan foto pose mulut dibungkam sbg protes atas dilarangnya ban kapten one love.

 

Eh, sehabis pertandingan dibungkam ama Jepang. (emoji tertawa)," tulis pemilik akun @iIhamzada.

Sementara itu Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) kemudian memberikan penjelasan terkait pose tutup mulut para pemain Timnas Jerman di Piala Dunia 2022.

Melalui akun instagram resmi DFB mengatakan, pose foto tutup mulut adalah bentuk protes terhadap pembungkaman di Piala Dunia 2022. 

DFB turut membahas pelarangan memakai ban kapten pelangi 'One Love' di Qatar.

"Kami ingin menggunakan ban kapten kami untuk mempertahankan nilai-nilai yang kami anut di tim nasional Jerman: keberagaman dan saling menghormati," tulis keterangan DFB.

"Bersama dengan bangsa lain, kami ingin suara kami didengar. Ini bukan tentang membuat pernyataan politik – hak asasi manusia tidak dapat dinegosiasikan. Itu harus diterima begitu saja, tetapi tetap saja tidak demikian. Itulah mengapa pesan ini sangat penting bagi kami," lanjut keterangan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: