Prakiraan Cuaca BMKG 19 Desember - 6 Januari 2023 : Masyarakat di Lokasi Rawan Bencana Diminta Waspada

Prakiraan Cuaca BMKG 19 Desember - 6 Januari 2023 : Masyarakat di Lokasi Rawan Bencana Diminta Waspada

Prakiraan Cuaca BMKG Periode 19 Desember - 6 Januari : Masyarakat di Lokasi Rawan Bencana Diminta Waspada-BMKG-

JAKARTA, DISWAY.ID-Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan prospek prakiraan cuaca periode 19 Desember 2022 hingga 6 Januari 2023. 

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawathi menyampaikan, peringatan dini cuaca signifikan pada periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).

Kondisi cuaca di wilayah Indonesia selama periode Nataru diprakirakan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dengan potensi hujan lebat di wilayah sebagian Sumatera, Jawa, sebagian Kalimantan, Sulawesi bagian Barat hingga Selatan, sebagian Maluku dan Papua. 

BACA JUGA:Heboh Hujan Es Melanda Jabodetabek, Begini Penjelasan BMKG

Lebih lanjut Dwikorita menyampaikan bahwa periode Nataru tahun 2022/2023 bertepatan pada periode DJF musim hujan 2022/2023.

"Dimana sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan sekitar 70 - 84 persen, sedangkan Puncak Musim Hujan diprakirakan terjadi pada bulan Desember 2022 sampai dengan Januari 2023," jelas Dwikorita dalam keterangan BMKG yang dikutip 15 Desember 2022 lalu. 

Dwikorita mengimbau pada periode Nataru 2022/2023, pemerintah daerah dan masyarakat di daerah rawan banjir dan tanah longsor diminta waspada menjelang dan pada puncak musim hujan terutama di wilayah yang mengalami musim hujan lebih basah dari normalnya.

BACA JUGA:BMKG Temukan Patahan Baru Pasca Gempa Cianjur, 1.800 Rumah Terancam Direlokasi

Adapun peringatan dini cuaca signifikan kata Dwikorita, peta potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan, prakiraan curah hujan bulanan, prakiraan cuaca pelabuhan dan pasang surut air laut, serta prakiraan cuaca wisata laut. 

"Semua diseminasi informasi ini bisa diakses dengan mudah melalui aplikasi mobileInfoBMKG,website bmkg.go.id, serta media sosial BMKG (youtube, twitter, facebook dan Instagram)," tutur Dwikorita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: