Konferensi Islam ASEAN 2022 di Bali Hasilkan 10 Poin Penting Ini

Konferensi Islam ASEAN 2022 di Bali Hasilkan 10 Poin Penting Ini

Wakil Presiden RI KH Ma`ruf Amin saat membuka Konferensi Islam ASEAN 2022 di Bali.-ist-

Kedua, memperkokoh persatuan umat Islam sebagai upaya kontributif terhadap berbagai tantangan keumatan yang dihadapi dunia internasional, baik di bidang politik, ekonomi, agama, sosial, budaya, lingkungan, dan iklim;

Ketiga, meneguhkan peran tokoh agama, cendekiawan Muslim, akademisi, dan Organisasi Kemasyarkatan Islam dalam mewujudkan dan menguatkan ketenteraman melalui pembentukan umat unggul yang berakhlak mulia;

BACA JUGA:Robot Pelayan 'Bella' Sambut Ramah Pemudik Nataru di Bandara Soetta

BACA JUGA:Pergerakan Pesawat Nataru Capai 10.052 Penerbangan di Bandara Soetta, Berikut Ini Sejumlah Persiapan AP II

Keempat, mewujudkan Khairu Ummah (Umat Terbaik) dengan amar ma'ruf (mengajak pada kebaikan), nahi munkar (mencegah dari kemunkaran), dan beriman kepada Allah dengan terus mewujudkan sikap saling menghormati dan menghargai keberagaman budaya di masing-masing negara;

Kelima, mengajak pada kebaikan (amar ma'ruf) tidak sebatas pada ibadah ritual, tetapi juga dalam upaya menjaga negara baik di bidang ideologi, politik, sosial, budaya, lingkungan, ekonomi, pertahanan dan keamanan;

Keenam, mencegah kemungkaran (nahi munkar) dilakukan dengan cara-cara  yang baik dan dilakukan terhadap berbagai anasir disintegritas bangsa termasuk dalam rangka mewaspadai masuk dan berkembangnya paham ekstrem dan terorisme serta melawan semua jenis hoaks, kebohongan, disinformasi dan intoleransi;

Ketujuh, meneguhkan komitmen seluruh komponen bangsa dalam mewujudkan umat teladan yang menjadi pionir tegaknya kemaslahatan dan keadilan;

BACA JUGA:Ferdy Sambo Klaim Tak Pernah Perintah Salah ke Anggota Selama 28 Tahun

BACA JUGA:Jadi Mantu Jokowi, Gaji Erina Gudono Capai Rp 1,5 Miliar dan Tugasnya sebagai Asia Analyst Gak Sembarangan

Kedelapan mengarusutamakan Wasathiyyatul Islam sebagai praktek keagamaan yg moderat, toleran dan adil layak digaungkan di dunia internasional sebagai solusi atas ancaman konflik kemanusiaan di dunia global;

Kesembilan, penguatan peran filantropi Islam dan lembaganya sebagai salah satu instrumen sumberdaya untuk  mewujudkan generasi mandiri dan sejahtera di tengah ancaman krisis pangan yang dihadapi dunia;

Kesepuluh, memperkuat peran perempuan dan keluarga dalam bidang pendidikan, sosial, politik, ekonomi dan budaya untuk mewujudkan khairu ummah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: