Tanggapi Soal Penundaan Pemilu, Gus Yahya Bilang Perlu Diskusi Dahulu

Tanggapi Soal Penundaan Pemilu, Gus Yahya Bilang Perlu Diskusi Dahulu

Kunjungan KPU RI ke Kantor PBNU terkait Pemilu 2024-Intan Afrida Rafni-

JAKARTA, DISWAY. ID - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Gus Yahya menanggapi terkait kabar penundaan Pemilu 2024. Menurutnya, terkait kabar tersebut perlu didiskusikan dahulu. 

"Dalam keadaan seperti ini orang bicara penundaan dan sebagainya alasannya apa? Ya itu mari kita diskusikan bersama," kata Gus Yahya di Kantor PBNU, Rabu, 4 Januari 2023.

Tidak hanya itu, terkait penundaan pemilu tersebut juga tidak bisa diputuskan sebelah pihak tapi berdasarkan tradisi politik, yang mana harus dilakukan dengan satu suara. 

BACA JUGA:Ketua KPU Pastikan Tahapan Pemilu 2024 Berjalan Sesuai Jadwal

Jika sudah satu suara, maka keputusan tersebut harus diterima karena sudah ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama. 

"Segala seseuatu harus dilaksanakan berdasarkan konsensus, aturan dari permainan itu harus disepakati oleh semua pihak yang terlibat dan dilaksanakan dari apa yang disepakati itu," kata Gus Yahya. 

Di lokasi yang sama, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asy'ari mengatakan pelaksaan tahapan Pemilu 2024 telah sesuai dengan konstitusi yang telah ditetapkan. 

Dia melanjutkan bahwa konstitusi tersebut juga telah disesuai dengan Pasal 22 E Ayat 1 yang menjelaskan terkait azas pemilu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil (luberjurdil) serta dilaksanakan selama 5 tahun sekali. 

"Agenda kepemiluan kita yang setiap 5 tahun sekali itu bagian dari agenda konstitusi kita," kata Hasyim. 

BACA JUGA:Tak Sampai Sebulan Bawaslu Sudah Temukan 99 Dugaan Pelanggaran di Tahapan Pemilu 2024

BACA JUGA:KPU RI Kunjungi PBNU, Gus Yahya: Kita Enggak Usah Pakai Sentimen Identitas

Sebagai informasi, Ketua Majelis Perwakilan Rakyat (MPR), Bambang Soesatyo mengusulkan penyelenggaraan Pemilu 2024 mesti ditunda. 

Hal tersebut dikarenakan dirinya khawatir dengan kondisi Indonesia, salah satunya perekonomian dan situasi global. 

"Tentu kita juga mesti menghitung kembali, karena kita tahu bahwa penyelenggaraan pemilu selalu berpotensi memanaskan suhu politik nasional, baik menjelang, selama, hingga pasca penyelenggaraan pemilu," kata Bambang dalam tayangan Youtube Poltracking Indonesia, Kamis, 8 Desember 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: