Gunung Semeru Kembali Erupsi, Kolom Letusan Menggema Hingga 1.000 Meter, Berpotensi Terjadi Awan Panas
Gunung Semeru kembali erupsi.-Foto/Istimewa/PVMBG-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Setelah kurang lebih satu bulan lalu Gunung Semeru menunjukkan tingkat aktivitas yang tinggi, pagi ini Kamis, 19 Januari 2023.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan, Gunung Semeru kembali memperlihatkan aktivitasnya.
Aktivitas Gunung Semeru terpatau kembali aktif sekira pukul 06:28 WIB, menimbulkan erupsi dengan tinggi kolom letusan hingga 1.000 meter di atas puncak gunung.
BACA JUGA:Sungai Leprak dan Sungai Regoyo Dialiri Pasir Panas Gunung Semeru
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Kamis, 19 Januari 2023, pukul 06:28 WIB. Tinggi kolom letusan teramati 1.000 meter di atas puncak," ungkap Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Ghufron Alwi lewat sebuah postingan di laman resmi PVMBG.
Ghufron menjelaskan sebuah kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung," ujar Ghufron.
Sementaran itu, untuk saat ini masyarakat yang tinggal di sekitaran Gunung Semeru diharapkan untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah terlebih dahulu.
BACA JUGA:Gunung Semeru Alami 24 Gempa Erupsi, Petugas: Aktivitas Gunung Api Masih Level Awas
Hal tersebut diharapkan agar terhindar terjadinya korban jiwa akibat erupsi yang terjadi saat ini.
Berpotensi Timbulkan Awan Panas
Gufron menyebut aktivitas yang ditimbulkan Gunung Semeru saat ini berpotensi mengeluarkan awan panas hingga jarak 17 km.
"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas, dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak," jelas Ghufron.
Selain itu, Ghufron juga menghimbau agar masyarakat tidak beraktivitas dalam raduis 5 km dari kawah, atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap lontaran batu (pijar).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: