Gempar Pembakaran Alquran di Swedia, Indonesia Kutuk Keras Aksi Rasmus Paludan: Melukai dan Menodai Toleransi

Gempar Pembakaran Alquran di Swedia, Indonesia Kutuk Keras Aksi Rasmus Paludan: Melukai dan Menodai Toleransi

Buntut pembakaran Alquran pemerintah Turkiye batalkan kunjungan Kepala Pertahanan Swedia.--Pixabay/Om_Om_Om

JAKARTA, DISWAY.ID - Pembakaran Alquran saat demonstrasi di Swedia buat gempar. Demonstrasi itu terjadi di Stockholm, Swedia saat melancarkan protes ke Turki pada Sabtu 21 Januari 2023.

Sontak saja aksi di Swedia itu buat penduduk dunia tercengang. Kecaman mulai dilontarkan, hingga membuat Swedia dan Turki memanas.

Salah satu yang mengutuk aksi tersebut adalah Indonesia. Diketahui sosok yang membakar salinan Alquran itu adalah politisi anti-imigran Rasmus Paludan.

Terkait hal ini, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia berikan tanggapan keras melalui media sosial.

BACA JUGA:Pergerakan Jenderal Pesan Vonis Sambo Dibongkar Mahfud MD, Kuasa Hukum Respons Begini: Fokus Perkara

"Indonesia mengutuk keras aksi pembakaran kitab suci Al-Qur'an oleh Rasmus Paludan, politisi Swedia, di Stockholm (21/1)," tulis Twitter @Kemlu_RI.

Menurut Kemlu RI, Aksi penistaan kitab suci ini telah melukai dan menodai toleransi umat beragama.

"Kebebasan ekspresi harus dilakukan secara bertanggung jawab," sambungnya.

BACA JUGA:Ungkap Prostitusi Online dari Iklan, Polisi Nyamar Gabung Grup Telegram, Amankan Mucikarinya

Sebelumnya, Paludan yang juga berkewarganegaraan Swedia, pernah menggelar sejumlah demonstrasi di masa lalu dimana dia juga sempat membakar Alquran.

Dalam aksinya, dikatakan bahwa protesnya dilakukan untuk Islam dan apa yang disebut upaya Presiden Turki Tayyip Erdogan untuk mempengaruhi kebebasan berekspresi di Swedia.

Sejumlah negara Arab termasuk Arab Saudi, Yordania dan Kuwait ikut mengecam pembakaran Alquran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: