Pemerintah Gelontorkan Biaya untuk Rumah Subsidi Rp25,18 Triliun

Pemerintah Gelontorkan Biaya untuk Rumah Subsidi Rp25,18 Triliun

Perumahan Subsidi/Ilustrasi--

JAKARTA, DISWAY.ID - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan, bakal menyalurkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 220 ribu unit rumah subsidi kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tahun ini.

"Untuk bantuan pembiayaan perumahan yang meliputi FLPP sebanyak 220 ribu unit tahun 2023," kata Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Herry Trisaputra Zuna, Kamis 26 Januari 2023.

Herry menyebut, dana FLPP tahun ini dialokasikan sebesar Rp25,18 triliun. 

"Sedangkan untuk Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) tahun ini dialokasikan sebesar Rp890 miliar untuk 220 ribu unit rumah FLPP," ujarnya.

BACA JUGA:Belum Puas Dapat Tank Leopard 2 dan M1 Abrams, Zelensky Minta Jet Tempur F-16 ke AS

Terkait Subsidi Selisih Bunga (SSB) untuk pembayaran penerbitan KPR tahun-tahun sebelumnya, Kementerian PUPR mengalokasikan sebesar Rp3,46 triliun. 

"Sedangkan alokasi untuk Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) tahun ini sebesar Rp1,05 triliun untuk 12.072 unit," ujarnya.

Sebelumnya, Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) bersama 40 Bank Penyalur menandatangani Perjanjian Kerja Sama tentang Penyaluran dana Fasilitas Pembiayaan Perumahan (FLPP) melalui Kredit Pemilikan Rumah Sejahtera bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk tahun depan.

BACA JUGA:Usut Penyebab Kebakaran Biro SDM, Polda Kalsel dan Labfor Jatim Olah TKP

Komisioner BP Tapera Adi Setianto mengingatkan dalam rangka menyambut 2023, Bank Penyalur dan pengembang perumahan untuk tetap menjaga kualitas walaupun dikejar target penyaluran.

"Sebanyak 40 Bank yang menandatangani perjanjian tersebut terdiri dari 7 bank nasional dan 33 Bank Pembangunan Daerah (BPD)," katanya.

Dia mengatakan tahun 2023 pihaknya tetap akan memberlakukan komitmen terbuka agar kuota tidak akan terkunci di bank manapun sehingga MBR akan terlayani dengan lebih cepat.

"Kualitas dan ketepatan sasaran tetap menjadi fokus utama karena setiap per triwulan BP Tapera akan melakukan evaluasi guna melihat efektifitas komitmen di setiap bank," pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: