Bebas 106T
--
SAHABAT Disway punya ayah: ingin menabung di Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya. "Saya ingatkan Papa: jangan. Tapi Papa ngotot. Akhirnya tertipu," ujarnya.
Mengapa ia mengingatkan Papanya? "Tahun 1994 atau 1995 saya pernah membaca berita bahwa keluarga ini bermasalah. Ditangkap. Soal penipuan," kata sahabat Disway itu. "Sekali penjahat akan tetap penjahat," itu prinsipnya.
Bahwa begitu banyak orang yang tergiur menabung di KSP Indosurya itu karena taktiknya memang jitu. "Dari segi besarnya bunga, tidak membuat orang curiga," tuturnya. "Bunga yang ditawarkan hanya 2 persen lebih tinggi dari bunga deposito di bank yang paling tinggi," tambahnya.
Yang membuat orang curiga biasanya justru pada janji bunga yang sangat tinggi. Henry Surya kelihatannya belajar dari kasus-kasus lama: jangan bikin curiga.
Taktik lain yang juga hebat: Henry Surya tidak pernah tampil mengajak orang untuk menabung di KSP Indosurya. Inilah yang membuat ia sulit dijerat pidana. Karena itu hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Barat membebaskannya dari tuntutan. Yakni 20 tahun penjara seperti yang diminta jaksa. Hakim berpendapat perbuatan itu ada. Dilakukan oleh terdakwa Henry Surya. Tapi ia harus lepas dari tuntutan hukum. Tidak ada unsur pidananya. Ini soal perdata murni.
"Selama ini banyak yang masuk penjara karena diketahui pernah mengajak orang. Ada yang mengajak lewat YouTube segala. Henry tidak pernah terlihat mengajak-ngajak orang untuk menabung di KSP Indosurya," katanya.
Henry Surya bebas.
Dan Indonesia heboh.
Penipu 24.000 orang dengan nilai sebesar Rp 106 triliun tidak bisa dihukum.
Menko Polhukam Mahfud MD kelihatan geram. Tapi hukum adalah hukum. Hakim independen untuk memutuskan sesuai dengan keyakinan mereka. Dan keyakinan itu didasarkan pada fakta di persidangan.
Tidak satu pun saksi yang mengatakan bahwa mereka disuruh Henry Surya untuk mengumpulkan uang dari nasabah. Termasuk saksi yang peran mereka adalah ''perantara'', atau juga disebut ''marketing''.
Sebenarnya begitu saksi-saksi itu mengatakan ''disuruh'' atau ''ditugaskan'' oleh Henry Surya, pastilah hakim akan punya keputusan lain.
Berarti ketika para saksi itu diperiksa oleh polisi juga tidak ada yang mengatakan ''disuruh'' itu. Mungkin polisi sudah menanyakan. Atau mungkin juga tidak menguber ke pengakuan seperti itu. Terserah polisi.
Ketika polisi menyerahkan berkas perkara ini ke kejaksaan, seharusnya polisi sudah tahu: unsur pidananya sudah cukup kuat. Kalau tidak polisi, mestinya, tidak akan berani melimpahkan berkas ke kejaksaan.
Kejaksaan, yang mendalami berkas itu, tentu juga sudah yakin: ada perbuatan pidana. Karena itu berkasnya dikirim ke pengadilan. Kalau jaksa merasa unsur pidananya kurang kuat, berkas itu akan dikembalikan ke polisi. Untuk dilengkapi. Diperkuat bukti dan saksinya.
Soal pengembalian berkas ini ada juga hambatan hukum: kalau berkas bolak-balik jaksa-polisi-jaksa, akan memakan waktu. Padahal masa penahanan tersangka akan habis. Bisa-bisa tersangka harus dilepas demi hukum karena masa penahanan 20 harinya sudah habis, sedang berkasnya tidak kunjung lengkap. Memang masa penahanan itu bisa diperpanjang tapi ada batasnya.
Bahwa Henry Surya, pengelola KSP, dibebaskan oleh hakim, sebenarnya juga sudah bisa ditebak: Suwito Ayub kan juga bebas. Di pengadilan sebelumnya. Suwito adalah penanggung jawab KSP Indosurya. Kini Suwito raib. Entah di mana.
Sahabat Disway sendiri pernah diajak memasukkan dana ke Indosurya oleh salah satu ''perantara''. Ia diajak makan-makan. Kebetulan teman satu sekolahnya dulu. "Saya langsung katakan padanya, kita makan-makan saja. Kita jangan bicara Indosurya. Ini nanti ujung-ujungnya jebol," katanya saat itu.
Para perantara Indosurya memang agresif cari nasabah. Komisinya besar sekali: sampai 30 persen. Latar belakang mereka juga orang keuangan. Banyak yang dari kalangan perbankan. Pemilik uang umumnya kenal mereka sebagai pegawai bank tepercaya.
Tentu banyak juga nasabah yang menuntut perantara itu. "Dulu kan kamu yang minta saya memasukkan uang. Maka kamu harus tanggung jawab," Begitu umumnya permintaan nasabah. Tapi jawaban perantara juga senada: kami juga tertipu oleh Indosurya.
Pengacara seperti Alvin Lim –kini ditahan polisi– mencurigai permainan Indosurya ini tidak sebatas pada Henry Surya. Tapi harus dikejar sampai bapaknya: Surya Effendy. Bahkan sampai istri ketiga bapaknya itu: Natalia.
Effendy adalah orang Surabaya yang jaya di Jakarta. Effendy mendirikan sekuritas terkenal di Jakarta: Asjaya Indosurya Securities.
Alvin Lin sudah pernah membuat pengaduan ke polisi soal ini: pengaduan 0204/2022. Lalu tiga pengaduan lainnya lagi. Menurut Kate, anak Alvin Lim, pengaduan ini belum pernah ditangani dengan baik. "Bapak saya berpesan agar polisi menindaklanjuti pengaduan 0204 itu," ujar Kate yang masih pelajar SMA itu.
Dengan demikian Henry Surya bisa langsung ditahan berdasar pengaduan 0204 itu. Atau tiga pengaduan lainnya. Agar Henry jangan kabur seperti Suwito. Anak buah Henry ini langsung kabur begitu dibebaskan oleh hakim.
Tentu, yang juga sulit adalah mengejar harta Henry dan bapaknya. Para nasabah tentu lebih mengharapkan uang kembali. Tapi tidak banyak yang bisa diharapkan. "Sudah dilarikan ke luar negeri. Kita harus kejar sampai dapat," ujar sahabat Disway itu. "Mereka punya banyak apartemen di Singapura," tambahnya.
Orang seperti Alvin Lim akan mengejar Henry sampai ke ujung dunia. Apalagi ada indikasi pencucian uang. Dalam laporan 0204 itu, Alvin menyebut terjadinya indikasi pencucian uang itu. Yakni ketika PT Indosurya Inti Finance (PT IIF) berganti nama menjadi PT Sarana Majukan Ekonomi Finance Indonesia (PT SMEFI).
Tapi Alvin tidak akan bisa mengejar Henry dan bapaknya. Badannya kini dibatasi oleh dinding-dinding ruang tahanan. (Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 29 Januari 2023: Yourway Myway
bagus aryo sutikno
Terima kasih Boss Dahlan atas apresiasinya, perusuh itu mengacau karena Disway adalah rindu. Rindu itu sesuatu yg tak jelas definisinya tapi jelas efeknya. Manufacturing hope itu rindu, yg bersalin rupa jadi Disway. Disway itu adalah rindu. Jangan baca Disway sehari saja, COBALAH, maka jiwamu akan meronta-ronta. Bahkan demi baca Disway, paket internet 100rb pun rela dibeli. Disway itu bagai sepatu dan perusuh adalah kumbangnya. Jika Disway itu sepasang pengantin maka perusuh pengacau itu pengiringnya. Dan sebagai pengiring, mohon dipahami, mereka pasti makannya barbar dengan porsi jumbo.
Otong Sutisna
Bingung kenapa analoginya sepatu dan kumbang, kenapa tidak sepatu dan kaki.... Oooh .... mungkin kalau sepatu dan kaki, kakinya yang rorombeheun dan bau lagi jadi kurang pas....kalau kumbang kan bisa pindah ke lain hati....ups' maaf ke lain bunga.
Mirza Mirwan
Nah, manteman sekarang tahu, 'kan, kalau di edisi awal-awal CHD dulu judulnya bukan hanya dua kata? Lihat skrinsyut judul CHD edisi pertama itu: Lebih Menyiksa dari Sakit Jantung (5 kata). Hari berikutnya juga 5 kata: Merelakan Ditinggal Anak, Cucu, Menantu. Edisi ke-3 malah 6 kata: Rakus Lentil dan Kurma Mentah Beku. Selanjutnya, lihat sendiri di arsip CHD. Saya malah lupa sejak kapan Pak DI istikamah membuat judul dengan dua kata. Bahkan juga lupa sejak kapan saya ikut nimbrung berkomentar. Yang saya ingat, waktu itu saya meluruskan komentar entah siapa, lupa. Lalu keterusan. Meski tidak rutin tiap hari. Mongomong soal judul, kalau saja CHD tanpa judul kalian tetap membacanya juga, 'kan? "Catatan Pinggir"-nya Pak GM di Tempo dulu, saya ingat benar, di awal-awal juga tanpa judul. Kalau tidak percaya, silakan tanya ke Pak GM. Begitu diberi judul, lebih sering hanya dengan satu kata. Namanya juga catatan, suka-suka yang membuat catatan.
bagus aryo sutikno
Bang Mirza, Boss Dahlan menjuduli artikelnya dengan dua kata dilakukan sejak Ultramen membangun pabrik Ultraflu.
Agus Suryono
#pak MM Yang SATU itupun tetap baca. Karena levelnya sudah KECANDUAN. Kecanduan baca. Kecanduan komen. Kecanduan ngeyel. He he.. #guyon ben awet tuwo..
Sutikno tata
Gak enak! gak bakalan se-asyik ini!, rubik baru itu pikiran orang besar yang suka ekspansi besar, lebih asyik tetap jadi satu kolam, mau ikan mas ada mau cucut juga ada.. tes aja pindahin satu tulisan di OPINI ke CATATAN HARIAN DAHLAN tambahin pengantar satu paragraf tulisan abah diatas , cek jumlah pembaca, share dan komentar.. mesti beda jauh.. Apalagi kalau sampai pemilihan moderator pakai vote, halah PSSIway jadinya..
bagus aryo sutikno
Ssx bss dhln mnls tnp hrf vkl, knsnn sm. Br pmbc th hdp trs sp tnp vkl. 5 thn Dsw, stny mmbr dk. . Sesekali Boss Dahlan menulis tanpa huruf vokal, Konsonan semua. Biar pembaca tahu hidup terasa sepo tanpa vokal. 5 tahun Disway, saatnya memberi adik. #VOKAL donk para pembaca.
Kliwon
Selamat Bli Leong. Komentar seriusmu dibawah itu benar² sangat serius. Aku hitung dengan serius, komentarmu itu mengandung 147 kata 'serius'. Dan saking aku gabut serius, bahkan aku begitu serius & khusuk meresapi dengan serius. Serius.., itu membuktikan betapa seriusnya dirimu ingin berkomentar serius. Aku jadi yakin, sebenarnya dirimu sangat bisa serius. Jangan dengar olokan orang yang menuduhmu ngga pernah serius. Aku pernah baca buku serius yang isinya juga serius. Katanya hidup serius tidak selalu menghasilkan kesuksesan yang serius. Sebaliknya, hidup tidak serius tak selalu menghasilkan kegagalan yang serius. Yang pasti kesuksesan/kegagalan, selalu akan menjadi pengalaman yang serius. Karena Tuhan menciptakan semesta ini dengan serius. Dan kita mau serius atau tidak serius menjalani hidup, hasil akhirnya tetap serius. Akhirul kalam, dengan tulus dan serius, mohon maaf kalau komentar serius ini terlalu serius. Dan terima kasih sudah membaca dengan serius.
Budi Utomo
Shinchan itu bocah langka di Jepang. Bocah Jepang masa kini beda dengan bocah Jepang seabad dua abad yang lalu. Bocah Jepang masa kini sopan dan tidak nakal. Gemar membaca. Tertib antri. Tidak buang sampah sembarangan. Tidak mengambil barang orang lain yang ketinggalan. Shinchan ini bocah langka di Jepang masa kini. Usil, nakal, rusuh. Kayak para perusuh di Disway ini. Wakakaka
Agus Suryono
KALAU D DOKTER UROLOGI.. Jika terjadi pembesaran prostat. Maka salah satu cara menentukan PERLU TIDAKNYA DIOPERASI, maka pasien diminta menjawab 10 pertanyaan. Pertanyaan itu antara lain adalah: Apakah dalam setiap malam, Anda terbangun lebih dari 3 kalj, karena pingin pipis. Dan jika ada 3 pertanyaan, yang jawabnya adalah YA, maka itu tanda perlunya dilakukan tindakan OPERASI. Nah, kalau jawaban YA anda atas pertanyaan MBAH MARS ini (lihat dibawah).. 1 - 3 YA: Biasa. 4 - 6 YA: Kecanduan. 7 - 8 YA: Kecanduan Berat. 9 - 10 YA: Sakit Jiwa..
Mbah Mars
INDIKATOR KETAGIHAN ALIAS KECANDUAN CHDI 1. Apakah anda langsung membuka CHDI begitu bagun tidur ? 2. Apakah anda merasa kurang nyaman kalau belum membaca CHDI ? 3. Apakah anda sering membaca CHDI sambil makan dan ketika di toilet ? 4. Apakah anda berulang-ulang menulis komentar dalam satu artikel di CHDI ? 5. Apakah anda sering sekali membuka CHDI untuk melihat komen atas komen yang anda tulis ? 6. Apakah anda membaca seluruh komen yang ada dalam artikel CHDI ? 7. Apakah anda menyempatkan diri membuka CHDI padahal sedang sangat sibuk dengan pekerjaan ? 8. Apakah anda menghabiskan banyak waktu untuk membaca CHDI dan komentar-komentarnya ? 9. Apakah anda sering menunggu-nunggu terbitnya CHDI menjelang pukul 04.00 WIB ? 10. Apakah anda kecewa jika CHDI telat terbitnya ? Jika jawaban anda banyak YA nya, maka fix, anda sudah kecanduan CHDI.
Mbah Mars
Ini SST: Sungguh Sungguh Terjadi. Ada dosen sebuah PTN di Jogja. Ia membuat diktat. Otomatis dia diktator. Hebatnya, semua mahasiswa wajib membeli diktatnya. Tidak main-main. Bagi yang tidak membeli diktat, jangan harap bisa lulus. Ini juga diktator. Jadi dosen tersebut: Diktator kwadrat.
thamrindahlan
Jumlah artikel Abah di disway.id :5 x 365 =1.825 judul. Ketika di tulisan diterbitkan akan menjadi 20 Judul Buku. Luarbiasa. Prestasi Memecahkan Rekor Dunia Menulis tanpa jeda selama 5 tahun. Selamat Ultah ke 5. Semoga disway.d semakin mampu mewarnai Literasi Non Hoax dalam rangka ikut mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia. Amin.
Fiona Handoko
minggu depan hari bahagia tuk disway/ hari ulang tahun/ adakah abah bagi give away/ untuk perusuh yang berpantun/
Eyang Sabar56
Tak terasa sudah 1800 hari Abah menulis untuk kita. Saya mbaca tulisan Abah sampai tiga kali. Ada dua rasa dalam hati, bahagia dan sedih. Bahagianya, saya belajar nulis diwadah ini dan Alhamdulillah beberapa hasil belajar saya dimuat dikolom komentar. Sekali lagi Puji Tuhan. Sedihnya; terbersit dibenak saya, jangan2 Abah meninggalkan kita semua dan memulai hal baru tanpa kita2. Saya tdk berpikir ada tidaknya kolom khusus, apapun namanya - penting selama masih ada internet, tulisan Abah tetap ada untuk pembelajaran sekaligus pencerahan khusus tuk saya. Haturnuhun. Sesihny
AnalisAsalAsalan
Abah, sampah untuk PLTSa pun dipilih, bukan semua sampah. Pecahan kaca disebut sampah juga, lho. Apa untuk PLTSa? Begitu pula informasi. Ada urutan yang lazim digunakan, yaitu: Data - Information - Knowledge - Wisdom. Data/informasi sampah, misalnya hoaks, nirfaedah, dan sejenisnya, sudah selayaknya dimoderasi supaya konsumsi otak bergizi. Kalau yang masuk adalah data/informasi sampah, lalu diharapkan keluar menjadi kebijaksanaan, pertanyaannya, "Semudah itukah prosesnya?" Saya yakin bingits tidak. Maka, ada kaidah, "mencegah kerusakan didahulukan daripada mengambil manfaat."
Jokosp Sp
Sayang tulisan durian Super Klamunot Tembaga Bangka_nya belum muncul padahal ini Januari sudah mau habis. Tinggal Februari depan akan habis masa panen rayanya. Ehhhhh ndak juga ya, di mana - mana sudah banyak ditanam. Tetapi yang asli Bangka yang paling top markotop pastinya. Selamat ulang tahun ke 5 CHDI.....tetap seenak duriannya.
Co Ba
Wah hari ini saya lagi2 ngga bisa nahan hasrat buat ngga komen. Barusan aja buka disway minutes ago dan kelar baca tulisan Abah at 1.04pm sambil saya makan siang, langsung deh ini login buat komen. Komen 1: Abah... Abah. Melow banget sih. Saya jadi penasaran, dari 4 unsur personality melankolis-sanguinis-koleris-plegmatis, Abah tuh 2 dominannya yg mana yak? Atau 3 dominan? Atau rata @ 23-25%? Keempatnya bagus kok. Cuma penasaran aja komposisi personality Abah itu seperti apa. Hehe. Komen 2: Oh saya tidak bosan. Saya ketagihan, tapi bukan akut. Saya masih bisa skip sehari atau beberapa hari, tapi yg pasti saya rapel, ngga ada satupun tulisan Abah yg ngga saya baca. Saya bersyukur ada web online Abah ini, dulu sebelum namanya disway.com tuh apa ya namanya? Hehe maaf saya ngga ingat nama websitenya, kan yg saya makan itu tulisan Abah, bukan nama websitenya Abah. Well, tentang ketagihan, apa karna udah suka baca tulisan Abah dari saya kecil ya. Hmm dari saya SD, di jawapos, tapi ngga tiap hari, soalnya Bapak saya beli korannya ngecer dan ngga tiap hari tapi sering banget. Top markotop deh tulisan Abah, makanya saya ketagihan. Trus, tentang terganggu, wah ya pastilah. Ada kali lusinan tulisan Abah yg membuat saya terganggu, paling utama ttg pendidikan dokter, j4nc0k, memang ngga semua mahasiswa kedokteran dan/atau PPDS itu berdarah2, ada yg manja2. Tapi yg berdarah2 itu buanyak c0k. Uuuakeh c0k. Asli hebat mereka itu. Wis pendidikan mbayar, berdarah2, eh masih aja di rong2 di -->
Leong putu
Ditaktor : ditakdirkan perpikiran kotor
Johannes Kitono
Both way. Tentu sangat menarik saat HB CHD ke 5, tgl 9 Peb 2023 nanti.Bisa menyaksikan penampilan baru Disway. Sempat mengintip CHD perdana ( 9/2/2018 ) dimana Juragan Disway *kena serangan jantung* saat di Medina.Sakitnya luar biasa dan tidak sanggup ditulis dengan kata kata. Badan made in Java itu sempat bikin bingung dr Arab dan kesal perawat asal Philipina. Okupasi UGD selama 5 jam, sempat di injeksi morphine beberapa ampul dan untung tidak sampai OD. Ternyata solusinya sederhana dan sembuh sesudah muntah keluar makanan yang susah dicerna. Kumur dengan Betadine dan langsung bisa pulang ke hotel. Dan kejadian *serangan jantung* dijadikan tulisan perdana untuk CHD. Hebat, membalikkan kesulitan menjadi kesempatan.Tidak ada yang abadi didunia dan semuanya pasti akan berubah, di Meditasi disebut Anica. Usul nanti tulisan CHD dibagi dua. Satu tetap dari Juragan disway dan satu lagi dari pembaca atau perusuh. Khusus tulisan luar perlu seorang koordinator yang merangkap editor. Dapat mandat untuk menentukan sebuah tulisan layak di muat atau tidak. Nama penulis dicantumkan dibelakang dan didepan di tulis pilihan Dahlan Iskan. Seandainya tulisan yang dimuat dapat sekedar honor tentu alhamdulilah. Ini hanya usul saja, diterima syukur tidak juga tidak masalah.
Saifudin RohmaqèÅ•qqqààt
Penilaian tulisan Pak Diswah dari kacamata saya. Ringkasnya begini 1. Apakah Pak Diswah menulis catatan harian ini mempumyai tujuan? Tujuan yg saya maksud adalah kebersihan jiwa dari Pak Disway. Artinya Pak Disway mempunyai pikiran bahwa pengalaman menulisnya bisa berguna dan bermanfaat bagi semua. Tentunya ini merupakan kebaikan bagi beliau. Semoga tulisannya juga dianggap bernilai ibadah. 2. Apakah Pak Disway dalam menulis catatan ini merupakan pikiran yg bermakna ketaatan? Artinya karena Pak Diswat seorang yg taat pada Tuhan, maka dia menaati dengan menulis yg isinya semoga saja berguna.. kalau begitu semoga tulisannya bisa bernilai ibadah. 3 Apakah keistiqamahan atau terus menerus menulis catatan ini, merupakan bentuk implementasi kebersihan jiwa dan ketaataan yg harus dilakukan sampai pada titik akhir kehidupan dunia agar tulisannya selalu berguna bagi yg lain? 4 Apakah Pak Disway dalam menulis catatan ini dengan niat hati yg tulus. Hati yg ikhlas kepada Allah, dengan menulis ini, ikhlas berharap kebaikan dari Allah? 5. Apakah dalam menulis inj, hati Pak Disway jujur, tidak ada dusta, bahwa hatinya berharap pada Allah agar tulisan bisa dianggap sebagai amal yg bermanfaat? 6 Apakah dalam menulis ini, hati pak disway menjadi tumakninah? Artinya karena sudah ikhlas,taat,istiqamah,jiwa bersih, hati jujur sehingga dengan menulis ini hatinya tenteram dan damai? 7 Apakah saat menulis Pak Disway merasa diawasi Allah? Kalau tujuh ini ada, maka pak disway sudah maqom hakekat.
Udin Salemo
Sejujurnya saya ke disway ini hanya untuk baca chd. Sejak lima tahun lalu. Ketika saya masih di hutan Kalimantan, perbatasan Sambas dengan Sarawak. Baca berita, ya, di portal berita yang lain lagi. Kalau Abah Dis mau mengapresiasi para perusuh dengan menyediakan ruang tersendiri, itu jelas sebuah kemajuan. Dengan kondisi seperti sekarang inipun saya sudah merasa cukup diakomodir oleh pengelola disway. Bagi saya chd mudah diakses dan mudah upload komentar saja sudah merasa plong. Perasaan saya seperti orang bangun di pagi hari ketika saatnya malam jumat dimana mendapat "hadiah" istimewa. Walau bagaimanapun ruang komentar harus ada yang menjaga supaya adab, sopan santun dan toto kromo dalam pendapat yang ditampilkan tetap layak baca. Serius, ini hanya pendapat inyong dhewek. #everyday_berpantun Hari ini pak Saiful terlihat pede/ Anaknya pulang dari Pandaan/ Satu pencerahan dari baca chd/ Konsisten itu sebuah kejayaan/ Langit gelap terdengar gemuruh/ Bli Leong Putu berasal dari Bali/ Chd tanpa komentar perusuh/ Seperti makanan enak tanpa pembeli/
Parikesit
Aduhai Abah, murobbi jam'iyyyah diswaiyah, tulisannya sangat renyah, mudah ditelaah, tak ada yang membantah. Kalau ada ketikan yg salah, itu lumrah, tak sesuai KBBI juga tak masalah. Teringat petuah sang guru, waktu nyantri dulu, kajian tasawuf tiap hari Rabu, ihya ulumiddin kitab fenomenal itu, ada beberapa lafaz yg ambigu, tak sesuai kaidah nahwu, yg akhirnya kami jadi tahu, bahwa al ghozali terlalu ikhlas berbagi ilmu, substansi itu yg lebih perlu, itulah kata sang guru, yang selalu memakai kethu, sarung pelekat bergaris biru, lengan kemeja yg kancingnya hilang satu. Wallahu A' lamu.
Everyday Mandarin
Hari ini Imlek ke-8. Mulai jam 00:00 malam ini masuk hari ke-9 Imlek. Penganut Taoisme akan bersembahyang Dewa Langit (敬天公). Besok di Taiwan hampir seluruh koridor pertokoan akan terlihat altar meja yang dipenuhi buah²an utk dipersembahkan ke Dewa Langit (Thi Kong dlm bahasa Hokkien). Karyawan² yang mayoritas beragama Tao akan ikut memegang hio/dupa dan membakar 金紙 (kimcua). Juga akan disertai petasan² yang juga sekaligus menjadi hari pertama masuk kerja kembali setelah libur panjang Imlek.
Parikesit
Ketika di Lasem, saya sering menyaksikan momen2 seperti Anda sebutkan, walaupun tak memahami maknanya, saya senang dengan kemeriahan tersebut. Kami juga senang nonton wayang potehi di halaman klenteng. Hehe.m
Handoko Luwanto
Pabrik PLTSm memang dari sononya didesain inputnya sampah, outputnya listrik. Tapi mesin intelektual di otak pembaca didesain dg prinsip GIGO. Yaitu garbage in, garbage out.
Leong putu
Foto camp Agrinex ditampilkan lagi. Itu sama dengan mengorek-ngorek luka baru yang belum sembuh. -Petir -Ular -Hujan Badai -Tidur tenda -Air hangat -Longsor Dan Sayur Sop. Sungguh menyakitkan. Orang tua kok disamakan sayur Sop. Sekenario memindah titik keberangkatan sungguh menyakitkan. Hanya refew saja. Tanpa bermaksud jadi kompor. Entah siapa yang menghembuskan isu di atas.
AnalisAsalAsalan
Padahal baru sehari Abah menulis bahwa naik kelas berkolerasi dengan kian serius. Tulisan hari ini membuktikan Abah begitu bahagia turun kelas. Hahahahaha.
Leong putu
<span style="font-size: 11pt; font-family: Verdana; color: #333333; background-color: transparent; font-weight: 400; font-style: normal; font-var
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
Komentar: 317
Silahkan login untuk berkomentar
Masuk dengan Google