Kaya Aset

Kaya Aset

Jelang puncak Harlah 1 Abad NU 7 Februari 2023, polisi persiapkan pengalihan arus lalu lintas di sekitar Stadion Gelora Delta Sidoarjo-NU Online-

ULANG tahun NU pernah berdasar tanggal 31 Januari 1926. Lalu ditegur. Dikembalikan ke dasar yang dipakai hingga sekarang: 16 Rajab 1344. Maka, tahun ini genaplah NU dihitung 100 tahun. Satu abad.

Tidak perlu ada tim rukyatulhilal: tanggal 16 Rajab tahun ini disepakati bertepatan dengan 7 Februari 2023. Maka, peringatan ulang tahun ke-100 itu dilakukan hari Selasa depan.

Sangat istimewa: ketua panitia pengarah (steering committee) pun Menteri BUMN Erick Thohir. Ia memang sudah menjadi anggota Banser bersertifikat. Otomatis ia menjadi anggota NU. 

Erick tidak tanpa keringat menjadi anggota organisasi pemuda di bawah NU itu. Harus lewat ujian: pakai baju doreng, merangkak di bawah kawat berduri, dan berlagak di berbagai kegiatan fisik kemiliteran lainnya. Ujian itu berat. Apalagi dilaksanakan saat Erick sangat sibuk: menjabat menteri BUMN. Ia lulus. 

Bahwa HUT NU itu ditetapkan berdasar perhitungan tahun Hijriah itu lantaran di anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Nahdlatul Ulama (NU) memang ditulis begitu: NU didirikan tanggal 16 Rajab 1344. Bahwa di situ dicantumkan juga tanggal dan tahun Masehi, sifatnya hanya ”bertepatan” waktunya dengan 31 Januari 1926.

Berdirinya Muhammadiyah juga ditulis di AD/ART-nya: tanggal 8 Zulhijah 1330. Disebut juga itu ”bertepatan” dengan 18 November 1912. Tapi, HUT Muhammadiyah didasarkan pada kalender Masehi. Muhammadiyah menyebut ber-HUT-nya dengan ber-milad (ber-natal).

Sedangkan di NU, HUT itu lebih populer dengan istilah harlah (hari lahir). 

Untung sekali perhitungan harlah NU didasarkan tahun Hijriah. Dengan demikian, pas menteri BUMN-nya Erick Thohir. Pengusaha papan atas Indonesia itu lagi jadi menteri bergengsi. Atau jangan-jangan lebih beruntung kalau didasarkan tahun Masehi: siapa tahu di tahun 2026 nanti Erick sudah menjabat wakil presiden RI.

Salah satu keistimewaan Harlah Ke-100 NU di Sidoarjo nanti adalah ini: tampilnya 12.000 Banser dalam satu atraksi yang koreografinya diciptakan Denny Malik. Anda lebih tahu siapa ia. Saya bisa membayangkan bagaimana Erick, sebagai salah seorang anggota Banser, menitikkan air liur ketika melihat atraksi itu nanti.

Saya pun kembali membaca AD/ART NU dan Muhammadiyah. Rasanya, AD/ART NU lebih unggul: setidaknya dari segi panjangnya. Panjang sekali. Terdiri atas 330 halaman. Pembukaannya saja 42 halaman: yang pakai tulisan Arab sebanyak 24 halaman, yang terjemahannya 18 halaman. Mungkin inilah AD/ART organisasi terpanjang di dunia.

Di mukadimah itu dimulai dengan satu kalimat dalam bahasa Arab yang menyatakan penghormatan kepada KH Hasyim Asy’ari. Beliau ulama besar, pendiri NU, dan rais akbar pertama.

Setelah itu, dibuka dengan tulisan Arab Bismillahirrahmaanirrahim

Alinea pertama pembukaan AD/ART NU itu mengutip ayat seperti yang biasa kita dengar dalam khotbah Jumat: ”Alhamdulillahilladzi anzala...”.

Alinea-alinea berikutnya berupa kutipan ayat-ayat Al-Qur’an. Sebanyak 34 ayat disertakan di pembukaan AD/ART NU itu.

Semua kalimat dalam tulisan dan bahasa Arab itu diterjemahkan di halaman-halaman berikutnya. 

AD/ART Muhammadiyah hanya 76 halaman. Pasal pembukaannya hanya 2 halaman. AD/ART Muhammadiyah itu dibuat seperti susunan Al-Qur’an, setidaknya, pembukaannya sama: Surah Al-Fatihah. Lalu, diikuti tiga doa: ”Rodlitu billahi rabba...”, ”Wal takun minkum...”, dan ”Baldatun toyyibatun...”.

Dua organisasi besar Islam di Indonesia itu sama-sama berumur 100 tahun. Lebih tua daripada Republik Indonesia. 

Bahkan, organisasi Islam lainnya, Al-Irsyad, juga sangat tua: didirikan tahun 1914. Di Surabaya Al-Irsyad memiliki rumah sakit baru yang sangat modern. Sedang Persatuan Islam (Persis) berdiri tahun 1923.

Tentu Anda sudah tahu: NU dilahirkan di Surabaya. Di Jalan Bubutan. Inilah gerakan untuk menjaga ajaran ahlussunnah wal jamaah berdasar pendapat empat mazhab besar yang diakui di dunia Islam.

Sedang Muhammadiyah awalnya adalah gerakan pemurnian ajaran Islam. Salah satu langkah pertamanya: membetulkan arah kiblat di Yogyakarta. 

Gerakan itu memberikan penilaian bahwa Masjid Agung Keraton Yogyakarta tidak menghadap kiblat yang benar. Tidak menghadap ke Makkah. Maka, gerakan itu membangun masjid kecil tidak jauh dari Masjid Keraton. Kiblatnya dibuat benar secara ilmiah: pakai teknologi penunjuk arah.

Hasilnya: masjid kecil itu dihancurkan rakyat yang tidak mau disalahkan begitu saja. Saya mendapat cerita tersebut dari Dr Sulthon Amin, tokoh besar Muhammadiyah Jatim.

Tentu Muhammadiyah juga melarang ziarah kubur, membaca kunut dalam salat Subuh, melakukan tahlilan, dan banyak lagi yang dianggap bid’ah (tidak diajarkan Nabi). Sedang di NU ada pendapat tidak semua bid’ah itu dlalalah. Ada bid’ah yang hasanah. Ada bid’ah baik. 

Kini perbedaan seperti itu tidak ada lagi. Kalaupun ada, tidak jadi persoalan. Yang NU sudah banyak yang salat pakai celana panjang. Yang Muhammadiyah sudah pakai sarung.

Kini NU juga sudah sadar akan banyaknya aset organisasi yang masih atas nama perorangan. Di Muhammadiyah dulunya juga ada. Tapi, sekarang sudah tertib. Di NU gerakan menertibkan aset organisasi seperti itu masih jadi persoalan besar. Yang dihadapi adalah kiai-kiai di akar rumput.

Ketua umum PBNU periode lalu, KH Said Aqil Siroj, sudah mulai melangkah. Sudah cukup jauh. Bahkan, sejak periode Said Aqil itu, semua perguruan tinggi yang dibangun NU sudah harus langsung atas nama organisasi. Sekarang sudah ada 27 universitas resmi NU. Yang sedang dibangun masih banyak. Termasuk yang sangat besar di Yogyakarta. Yang dibantu sepenuhnya oleh Presiden Jokowi. Setidaknya, kalau semua itu sudah selesai, NU punya 53 universitas.

Di Kristen sebenarnya juga sama saja. Begitu banyak aset yang masih atas nama pendeta atau keluarga mereka. Saya kenal seorang aktivis gereja yang belakangan ini pekerjaannya keliling Indonesia: mengurus aset gereja yang masih di tangan perorangan. Di Kristen, sama: sulitnya juga bukan main. Makan hati. Makan perasaan. Belum tentu juga berhasil.

Di Katolik tidak ada masalah seperti itu.

Dalam hal aset, Muhammadiyah terlihat jauh lebih besar. Padahal, kalau semua lembaga pendidikan milik orang NU jadi aset NU, pastilah NU jauh lebih besar.

Di Harlah Ke-100 NU ini kesadaran yang lebih baru seharusnya muncul: bagaimana menginjeksikan virus ”menjadi kaya itu juga mulia” tanpa kebal terhadap ”zuhud itu lebih dekat ke Pencipta”. Lihatlah: siapa ketua panitianya. (Dahlan Iskan)

 

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 1 Februari 2023: Kado Leopard

Mirza Mirwan

Dan perang itu baru akan berakhir entah kapan. Ukraina sudah mendapat tank canggih Leopard-2 dari Jerman dan Abrams dari AS. Ibarat "diwenehi ati ngrogoh rempela", kini Ukraina merengek minta jet tempur. Inggris dan AS adalah pemilik jet tempur canggih. Tapi PM Sunak dan Presiden Biden sama-sama bilang "No!". Perancis, Jerman, dan Belanda, masih mikir-mikir. Macron, Scholz, dan Rutte, hanya bilang "not taboo". Artinya ada kemungkinan "OK". Petinggi militer Ukraina sudah belajar dari kasus permintaan Leopard-2. Semula Jerman menolak, toh akhirnya mengabulkannya: dengan catatan AS juga mengirimkan Abrams. Kalau kita menoleh ke belakang, perang Ukraina-Rusia boleh jadi tak akan terjadi kalau saja dulu itu Joe Biden tidak memicunya dengan memberi sanksi ke Rusia, 22 Februari 2022, hanya gegara Rusia mengakui Republik Donetsk dan Republik Luhansk. Waktu itu memang Rusia sudah menyiagakan pasukan di perbatasan dengan Ukraina. Tetapi, mungkin saja, sekadar untuk berjaga-jaga. Tetapi gegara sanksi Biden, yang kemudian diikuti sekutunya di Eropa, Putin pun meniup peluit untuk invasi. Dan Rusia kian punya banyak alasan untuk tetap menggempur Ukraina.

 

Jimmy Marta

Oh, BRIN. Kemaren lusa mereka RDP dengan para wakil kita. Sang ketua dicecar soal anggaran 6T yg hasilnya berupa tumpukan kertas-kertas. Pun bgmn hasil bbrp lembaga riset yg digabung yg masih ber riak.

 

Mbah Mars

Clinton, Koizumi dan Gus Dur berada dalam sebuah kapal. Banyak hiu bersliweran di sekeliling kapal. "Mayor, tunjukkan keberanianmu dengan berenang mengitari kapal", ujar Clinton. Sang mayor berhasil mengelilingi kapal 10 kali. "Lihatlah keberanian US Army", kata Clinton bangga. Tak mau kalah, Koizumi memerintahkan anak buahnya melakukan hal yang sama. "Lakukan 20 kali! Selesai berenang 20 kali Sersan melapor, "Tugas selesai". Koizumi sangat bangga. Tidak perlu berkata-kata lagi. Gus Dur tak mau kalah, "Kopral kamu harus berenang mengitari kapal 50 kali" Kopral kaget. Spontan ia menjawab sambil ngeloyor pergi, "Anda presiden gila ya, tak pakai otak! 50 kali mengitari kapal ? dikejar-kejar buaya ? setor nyawa apa ?". Akhirnya Gus Dur bilang ke Clinton dan Koizumi: "Lihatlah tuan-tuan, tentara mana yang paling berani ?"

 

Iqbal Safirul Barqi

Astaghfirullah,, saya sampai lupa mau komen apa tadi. Atiku mangkel. Sudah lama. Mau login komentar susah amat. Saya biasa pakai browser Chrome, waktu login Error: 400. Authentification error. Saya pindah browser bawaan HP, sama. Saya pindah pakai Aloha browser, sama juga. Tapi bedanya di sini, setelah saya tutup halaman kemudian buka lagi, ternyata saya sudah login. Sebenarnya sudah lama saya punya masalah login CHDI, saya tidak memaksakan diri, karena saya sadar komentar saya tidak penting-penting sangat. Maka dari itu, komentar saya sekarang ini saya dedikasikan sepenuhnya untuk menyampaikan 'mrongkol' hati saya yang lama yang lama terpendam dan terakumulasi sebab tidak bisa login. Pun masih terjadi sampai sekarang di browser Chrome mobile yang biasa saya pakai. Mungkin ada korban lain selain saya, mereka tidak bisa mengeluh, sebab login komen gagal. Mau kirim email langsung ke admin, kok seolah sok penting. Dah lah, Pikir kita alhamdulillah baca CHDI dan komen perusuh masih gratis. 

 

Fa Za

“si vis pacem, para bellum”. If you want peace, prepare for war. Adagium ini sepertinya dipegang teguh oleh Amerika, atas nama perdamaian dunia. Dulu memburu teroris sampai ke ujung dunia, sekarang menyuplai senjata ke Ukraina.

 

Amat K.

Asam pauh delima pauh/ Rama-rama masuk kelambu/ Kanda jauh adinda jauh/ Sama-sama kita merindu.

 

Lukman bin Saleh

Tidak ada reformasi. Apalagi revolusi, revolusi mental yg dicanangkan dengan gegap gempita 9 tahun yang lalu. Pemberantasan korupsipun seperti jalan di tempat. Dan memang jalan di tempat. Muter2 tidak ke mana2. Lihatlah Indeks Persepsi Korupsi (IPK) yg dirilis Transparency International baru2 ini. IPK Indonesia tahun 2022 jeblok 4 poin menjadi 34, yang tahun sebelumnya 38. Persis seperti 9 tahun yang lalu, tahun 2014. IPK Indonesia saat itu 34 juga. Dimana angka 0 menunjukkan negara paling korup, dan angka 100 menunjukkan negara paling bersih dari korupsi. Indonesia menempati rangking 110 dari 180 negara yang diteliti. Sejajar dengan negara2 macam Gambia, Malawi, Nepal dan Sierra Leone. Dan tertinggal jauh dari negara2 ASEAN macam Malaysia, Vietnam, bahkan Timor Leste. Apalagi dibanding Singapura dg skor 83. Semoga saja 2024 ini ada pemimpin yg bisa meningkatkan IPK kita. Entah Ganjar, Anies, Prabowo ataupun Puan. Siapapun itu, yg penting harus berbuat lebih nyata dan efektif. Tidak berhenti pada slogan2 indah tak berarti...

 

Udin Salemo

...kurajut kain/ ...berwarna merah/ ...melukai yang lain/ ...tumpahan darah/ #mantun_potong ...hahaha


Iqbal Safirul Barqi

Sudah lama saya berfikir. Sistem demokrasi republik itu banyak celah. Teorema kekuasaan tertinggi di tangan rakyat, memang tampak keren. Prakteknya, kekuasaan tertinggi di tangan wakil rakyat. Jumlahnya banyak, mustahil mufakat. Teorinya wakil rakyat mewakili kepentingan rakyat. Prakteknya, kepentingan pribadi selalu paling abadi. Hemat saya, negara-negara yang memiliki penduduk dengan rata-rata kualitas berfikir semacam Indonesia ini, membutuhkan seorang diktator. tapi diktator yang baik, yang tulus bekerja memajukan negara. Rakyat jelata tinggal nurut manut saja. Diktator Baik. memang aneh, diktator kok baik. 


Lukman bin Saleh

Ukraina yang sedang porak-poranda di landa perang, sulit melakukan koordinasi dan kontrol. IPK-nya di tahun 2022 adalah 33. Beda2 tipis dg Indonesia yg sedang aman sentosa: 34. Untuk tingkat korupsi ternyata kita sebelas duabelas dg Ukraina. Untung saja budaya politisi kita anti dengan perang fisik. Anti tembak menembak. Bagaimanapun negara luar memprovokasi. China misalnya di laut Natuna. Politisi kita tetap tenang. Mengedepankan diplomasi. Atau bagaimanapun panas para politisi kita berdebat. Tidak ada yang sampai saling tembak. Tidak terbayang jika presiden kita macam Zelensky. Bisa sepi kolom komentar Disway. Para perusuh sdg sibuk wajib militer... 


Chei Samen

Hari Kamis tak elok marah/ Kalau gadis senyumnya manis/ Elok Bung LP nanya aja si kebaya merah/ Jawabnya pasti forever gadis. #pantun si gadis.


Amat K.

Dindingnya kayu penuh jelaga/ Otong Kelana menaik perahu/ Dalamnya laut dapat diduga/ Dalam celana siapa yang tahu #Asal_pantun

 

Lukman Nugroho

Semoga tulisan ini tidak dibaca oleh para koruptor, bahaya. Bisa menjadi pembenar. Di negara yang sedang berperang saja korupsi lancar jaya. Mereka semakin tidak mau kalah dalam hal korupsi.


Johannes Kitono

Thx atas atensinya mbah Mars, mempelai wanita memang anak bungsu saya. Thx jk 


Mbah Mars

Mempelai ada hubungan apa dengan Pak JK ? kerabat dekat, sesama perantau dari Indonesia atau jangan-jangan malah putra Pak JK ?


Johannes Kitono

Adedaile Wedding Dari gerbang Katedral dengan anggun dan iringan suara piano, dr Ayugita berjalan menuju altar bersama papa disampingnya. Hari ini, 1 Pebruari 2023 adalah hari bahagia, hari Pernikahan dr Ayugita dan dr Michael Lie. Setelah pacaran 9 tahun sedari FK Atmajaya, Jakarta hari ini menikah di Katedral Sto Fransiskus Xaverius di Adedaile, Australia. Pemberkatan Sakramen oleh Father Antoni asal India. Desember tahun lalu dr Ayugita lulus dari Public Health Melbourne Univ sementara dr Michael sudah dinas sebagai Resident di Hospital Adedaile. Maret tahun ini dr Michael sudah bisa ambil spesialisasi di prodi Pathology.Kerja keras 12 jam/hari tetapi Resident disini di gaji. Beda jauh dengan di Indonesia.Sudah harus antri masuk prodi spesialis, bayar uang kuliah dan kerja rodi karena tidak dibayar. Terkadang masih bully para senior yang sok berkuasa. Sistem yang korup menyebabkan Indonesia defisit dokter spesialis dan setiap tahun harus sumbang 100 triyun ke RS LN.Semoga Menkes melakukan reformasi dan dokter-dokter muda tidak dipersulit lagi ambil spesialisasi. Baik domestik maupun di luar negeri. " Apa yang disatukan Tuhan, tidak boleh dipisahkan manusia " , kata Father Antoni. Dan Agassi ditugaskan membaca Book of Genesis dan Letter of St Paul to the Ephesians. Semua lancar berkat Agassi sering nyanyi di You tube. Sesudah pengantin,orang tua dan Father ttd,sah lah Pernikahan itu secara civil maupun dimata Tuhan.Happy Wedding dr Ayuguta dan Dr Michael Lie.GBU all 


AnalisAsalAsalan

@JM Berdasarkan definisinya, perang berarti yang menang mengambil milik yang kalah. Kalau tidak ada yang diambil dari yang kalah disebut lomba. Perang lewat game, memang tidak mengorbankan nyawa. Namun, siapa yang mau kalau kalah maka negaranya diambil oleh yang menang, hanya dengan game? Btw, hal itu sebenarnya sudah "diramalkan" sejak dahulu. Di Mahabarata, perang awal dilakukan lewat permainan dadu. Yudistira harus menyerahkan harta, kerajaan Indraprastha, bahkan istrinya, Drupadi, akibat kalah perang lewat permainan Dadu. Jadi, perang tetap tak enak, mau versi berapa pun.


Jimmy Marta

Perang versi satu, yaitu perang dunia 1 dan 2. Memakai mesin perang semi modern. Pesawat capung dg bom yg dijatuhkan dan armada kapal yg bermeriam. Perang versi dua, spt Rusia vs Ukraina. Ini perang era modern peralatan serba canggih. Pesawat siluman, drone. Kapal induk dg landasan tempur dan rudal jarak jauh. Karena memakan banyak korban dan lama, perang versi satu dan dua dalam waktu yg tdk terlalu lama akan ditinggalkan. Perang versi tiga, post modern. Peralatan serba digital. Saatnya nanti perang dibuat online. Aplikasi2 perang akan segera diciptakan. Bisa daring. Nanti yg perang para gamer saja. Perang versi tiga ini perlu kt dukung penuh. Karena gk ada rakyat yg jd korban. Gk ada korupsi dana perang. Persoalannya adalah bgmn menentukan kalah menangnya. Ada usul..? #Cinta damai mikir perang...

 

Liam Then

Cukup selip satu microchip dormant saja, bisa bikin kacau balau. Mudah2an Menteri Pertahanan ada atensi, bisa rayu dan bikin tumbuh bakat-bakat jenius IT RI. Drone juga semakin canggih, jet generasi 6,5 , sepertinya tak lagi pakai pilot. Bisa bayangkan bagaimana hebatnya squardron petempur udara tak takut mati.


Mbah Mars

OOT. Ternyata korban penipuan Indosurya kebanyakan dari saudara-saudara kita Tionghoa. Mengagetkan. Biasanya orang-orang Tionghoa terkenal bisa memutar uang sendiri. Tapi ini kok ? Apa karena bos Indosurya juga Tionghoa, jadi lebih yakin untuk ikut investasi. Dalam pengakuan chef Arnold, familinya ada yang ikut jadi korban. Nilainya puluhan milyar. Untung saja, saya tidak mudah ngiler lihat iming-iming uang. Cukup ngiler di bantal saja.

Fa Za
Menurut keyakinan eskatologis, kekuatan yang mengendalikan peristiwa besar dunia itu disebut "dajjal".

Liam Then

Pemerintah Amerika sendiri banyak di protes orang di dalam negeri mereka, begitu banyak gelandangan dan orang susah di sana, tapi pemerintahnya lebih suka kasih uang ke orang luar negeri untuk biaya perang. Banyak senator di Amerika punya saham di perusahaan yang produksi alat perang. Tapi semakin di rasa semakin aneh, seperti ada kekuatan besar di balik semuanya, yang mengendalikan peristiwa besar dunia. Sekiranya di masa depan ,perang mungkin akan berkurang, jika dominasi USD dipatahkan. EURO sudah gagal, waktu Inggris pilih keluar dari Uni Eropa. Ndak tau juga apa sebabnya. Pusing. Sesungguhnya buat Indonesia harga beras murah lebih penting, bukan baliho besar berisi pesan tapi fotonya lebih besar daripada huruf pesannya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 366

  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • Liam Then
    Liam Then
  • Eyang Sabar56
    Eyang Sabar56
  • Er Gham
    Er Gham
  • Haruntri Purnomo
    Haruntri Purnomo
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
  • Haruntri Purnomo
    Haruntri Purnomo
  • Haruntri Purnomo
    Haruntri Purnomo
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Leong putu
      Leong putu
    • Amat K.
      Amat K.
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Leong putu
      Leong putu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Amat K.
      Amat K.
    • Leong putu
      Leong putu
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Leong putu
      Leong putu
  • Haruntri Purnomo
    Haruntri Purnomo
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • Johannes Kitono
      Johannes Kitono
  • Saifudin Rohmaqèŕqqqààt
    Saifudin Rohmaqèŕqqqààt
    • Haruntri Purnomo
      Haruntri Purnomo
  • imau compo
    imau compo
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
  • Hendro Purba
    Hendro Purba
  • imau compo
    imau compo
  • Rihlatul Ulfa
    Rihlatul Ulfa
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
    • bitrik sulaiman
      bitrik sulaiman
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
  • Amirul Mukminin
    Amirul Mukminin
  • daeng romli
    daeng romli
    • ALI FAUZI
      ALI FAUZI
  • Leong putu
    Leong putu
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Amat K.
      Amat K.
  • Yusuf Ridho
    Yusuf Ridho
    • Amat K.
      Amat K.
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • Yusuf Ridho
      Yusuf Ridho
  • yea aina
    yea aina
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Leong putu
      Leong putu
    • yea aina
      yea aina
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Amat K.
      Amat K.
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • ALI FAUZI
    ALI FAUZI
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
  • Rihlatul Ulfa
    Rihlatul Ulfa
  • Rihlatul Ulfa
    Rihlatul Ulfa
  • Rihlatul Ulfa
    Rihlatul Ulfa
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Rihlatul Ulfa
      Rihlatul Ulfa
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
  • Leong putu
    Leong putu
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Leong putu
      Leong putu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Leong putu
      Leong putu
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Leong putu
      Leong putu
    • Alon Masz Eh
      Alon Masz Eh
  • mz arifinuz
    mz arifinuz
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
    • Leong putu
      Leong putu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • Lulut Agustoro
    Lulut Agustoro
  • Fa Za
    Fa Za
    • Fa Za
      Fa Za
  • Haruntri Purnomo
    Haruntri Purnomo
    • Leong putu
      Leong putu
  • Haruntri Purnomo
    Haruntri Purnomo
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
    • Fa Za
      Fa Za
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Leong putu
      Leong putu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
  • yea aina
    yea aina
    • yea aina
      yea aina
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
    • yea aina
      yea aina
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
    • Leong putu
      Leong putu
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
    • Haruntri Purnomo
      Haruntri Purnomo
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
  • Ferdy Holim
    Ferdy Holim
    • Haruntri Purnomo
      Haruntri Purnomo
  • Ferdy Holim
    Ferdy Holim
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Lukman bin Saleh
    Lukman bin Saleh
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • A fa
    A fa
    • A fa
      A fa
    • A fa
      A fa
  • Saifudin Rohmaqèŕqqqààt
    Saifudin Rohmaqèŕqqqààt
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Saifudin Rohmaqèŕqqqààt
      Saifudin Rohmaqèŕqqqààt
  • Parikesit
    Parikesit
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Parikesit
      Parikesit
    • ALI FAUZI
      ALI FAUZI
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • Kujang Bengkok Amburadul
    Kujang Bengkok Amburadul
  • h rian
    h rian
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • suhartono suhartono
      suhartono suhartono
    • suhartono suhartono
      suhartono suhartono
  • Sri Wasono Widodo
    Sri Wasono Widodo
    • Parikesit
      Parikesit
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
  • bagus aryo sutikno
    bagus aryo sutikno
    • Lukman bin Saleh
      Lukman bin Saleh
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Parikesit
      Parikesit
  • Lukman bin Saleh
    Lukman bin Saleh
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Lukman bin Saleh
      Lukman bin Saleh
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Leong putu
    Leong putu
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Amat K.
      Amat K.
    • Leong putu
      Leong putu
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Leong putu
      Leong putu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Budi Utomo
    Budi Utomo
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
    • ALI FAUZI
      ALI FAUZI
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
  • Saifudin Rohmaqèŕqqqààt
    Saifudin Rohmaqèŕqqqààt
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Lukman bin Saleh
      Lukman bin Saleh
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Lukman bin Saleh
      Lukman bin Saleh
    • Lukman bin Saleh
      Lukman bin Saleh
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • ALI FAUZI
    ALI FAUZI
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • ALI FAUZI
      ALI FAUZI
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • ALI FAUZI
      ALI FAUZI
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Haruntri Purnomo
    Haruntri Purnomo
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
  • ichsan Hamid
    ichsan Hamid
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • ACEP YULIUS HAMDANI
    ACEP YULIUS HAMDANI
  • Chei Samen
    Chei Samen
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • hilman g
    hilman g
  • Kalender Lengkap
    Kalender Lengkap
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • bagus aryo sutikno
    bagus aryo sutikno
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • alasroban
      alasroban
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • Jo Neka
    Jo Neka
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
  • rid kc
    rid kc
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • alasroban
    alasroban
  • alasroban
    alasroban
  • alasroban
    alasroban
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
  • Suardi Mengikat Hikmah
    Suardi Mengikat Hikmah
    • Suardi Mengikat Hikmah
      Suardi Mengikat Hikmah
  • mz arifinuz
    mz arifinuz
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • mz arifinuz
    mz arifinuz
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • AnalisAsalAsalan
    AnalisAsalAsalan
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • alasroban
      alasroban
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
    • bitrik sulaiman
      bitrik sulaiman
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Amat K.
      Amat K.
    • Amat K.
      Amat K.
    • Fa Za
      Fa Za
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
  • JIM vsp
    JIM vsp
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
  • mz arifinuz
    mz arifinuz
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Fa Za
      Fa Za
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Heiruddin Arafah
    Heiruddin Arafah
  • Heiruddin Arafah
    Heiruddin Arafah
    • Heiruddin Arafah
      Heiruddin Arafah
    • alasroban
      alasroban