Angka Stunting di Jakarta Ditarget Turun Jadi 5 Persen
Menkes Budi Gunadi Sadikin (kiri) ajak PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi (tengah) tekan angka stunting di Jakarta-Disway.id/Anisha Aprilia-
JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengajak Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menurunkan tingkat Stunting di DKI Jakarta jadi 5 persen.
Budi mengaku mendapatkan perintah dari Presiden Jokowi untuk menurunkan angka stunting yang semula 21,6 persen pada 2022 menjadi 14 persen di tahun 2024.
"Kita kan baru launch data stunting nasional turun dari 24 persen ke 21 persen, nah Bapak Presiden kan pengennya 14 persen di 2024. Nah tadi saya datang ke Pak Gub, 'negara-negara maju itu kan di bawah 5 persen, yuk kita kasih hadiah ke bapak Presiden'," ujar dia kepada wartawan, Kamis, 2 Februari 2023.
BACA JUGA:Kaya Aset
Budi menyebut angka stunting di Jakarta masih mencapai 16 persen. Lebih lanjut, Budi menyebut angka stunting provinsi bisa setara dengan angka stunting negara maju, yakni 5 persen.
Oleh karena itu, Budi berharap DKI Jakarta dapat menjadi provinsi percontohan yang dapat menurunkan persentase stunting pada angka 5 persen.
"Nah kita sudah spesifik nomor satu yang mesti dirapikan datanya. Jadi datanya by name by address itu mesti sama data Kemenkes, data Gubernur, dengan data BKKBN. Kita sudah setuju akan disamakan cepat dalam waktu seminggu," jelas Budi.
Kemudian langkah selanjutnya, Budi dan Heru akan bersama-sama membuat program kesehatan dan di luar kesehatan yang mempengaruhi naiknya angka stunting.
"Program (Menkes dan Pemprov) juga disinkronkan karena program kesehatan itu banyak, kita fokus ke dua grup yakni ibu hamil karena risiko paling tinggi sebelum melahirkan, dan grup bayi 6-24 bulan karena di situ dia butuh makanan tambahan di luar ASI. Itu kebutuhannya spesifik harus ada protein hewani bisa telur, ikan, susu, daging ayam atau daging sapi," ungkapnya.
BACA JUGA:Jokowi Bakal Umumkan Larangan Ekspor Tembaga Mentah
Sebelumnya, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada 777 anak dengan status rawan stunting di Cilincing, Jakarta Utara.
"Sementara waktu ditemukan 777 bayi dengan status rawan stunting. Dengan adanya Pak Lurah, Pak Camat, Pak Wali Kota, Ibu Kepala Dinas yang turun langsung maka tingkat keberhasilannya itu di Cilincing sudah lulus kira-kira 134 bayi atau sebesar 17 persen," kata PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dalam keterangannya, Rabu, 1 Februari 2023.
Selain Cilincing, ada juga di wilayah anak rawan stunting di Koja terdapat 144 anak, dan di Penjaringan sebanyak 115 anak rawan stunting.
Adapun kondisi stunting sendiri ditandai dengan tinggi badan yang di bawah standar yang ditetapkan World Health Organization (WHO) pada anak balita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: