Dorong Percepatan Ekosistem Industri Halal, Kadin Gelar Jatim Halal Fest 2023

Dorong Percepatan Ekosistem Industri Halal, Kadin Gelar Jatim Halal Fest 2023

Adik Dwi Putranto, Ketua Kadin Jawa Timur (tengah) bersama narasumber di Sosialisasi Kadin Jatim Halal Center dan Jatim Halal Fest 2023, di Graha Kadin Jatim, 15 Februari 2023.--

Percepatan pengembangan ekosistem industri halal menjadi perhatian banyak instansi di Jawa Timur. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim turut mengambil peran itu. Mereka bakal menggelar pameran "Jatim Halal Fest 2023" pada Maret 2023.

Ketua Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto mengatakan, potensi industri halal Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang cukup pesat seiring dengan kian bertambahnya jumlah populasi masyarakat muslim di negara ini. Menurut laporan The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC), populasi muslim di Indonesia diperkirakan sebanyak 237,56 juta jiwa. Jumlah penduduk muslim tersebut setara dengan 86,7% populasi di dalam negeri.

"Ini adalah keuntungan. Bahkan transaksi produk halal yang ada di Indonesia pada tahun 2024 diprediksi mencapai lebih dari Rp 4.000 triliun," kata Adik Dwi Putranto di sela sosialisasi "Jatim Halal Fest 2023" di Graha Kadin Jatim, Surabaya, Rabu, 15 Februari 2023.

Atas dasar itu Kadin Jatim terus mendorong pengembangan ekosistem industri halal. Khususnya di 4 sektor yang disesuaikan dengan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang dimiliki Jatim.

Sektor pertama adalah sektor pertanian atau integrated farming. Posisi sektor ini cukup penting karena dari sini, rantai bisnis industri makanan dan minuman halal dimulai.

Sektor kedua adalah makanan dan minuman atau food and beverage (FnB). Sektor ini juga dianggap sangat potensial karena ketersediaan bahan baku pendukung dan besarnya pasar yang tersedia, baik dalam maupun luar negeri.

Sementara sektor ketiga adalah industri fashion muslim. Industri ini memiliki potensi sangat besar. Baik di dalam dan luar negeri, khususnya ke Arab Saudi dan Malaysia.

Terakhir sektor pariwisata. Pariwisata halal, kata Adik, menjadi penggerak semua sektor karena turunan dari pergerakan industri pariwisata ini sangat banyak, termasuk mamin, hotel dan restoran, UMKM dan masih banyak lagi.

"Oleh karena itu Kadin kabupaten dan kota akan fokus mengembangkan empat sektor industri halal tersebut," ungkap Adik.

Agar kinerja industri halal sesuai harapan, Kadin mencoba menggelar pameran "Jatim Halal Fest 2023" pada Maret 2023. Event itu dikolaborasikan dengan menggandeng banyak pihak.

"Percepatan industri halal di Jatim harus terus dilakukan karena Jatim sebenarnya sudah memenuhi syarat untuk menjadi industri halal terbesar di Indoensia. Dan Indonesia juga sudah layak menjadi industri halal terbesar dunia dengan melihat potensi yang ada," ujar Adik 

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pembangunan Sumber Daya Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsj Jatim, Heri Wiriantoro mengungkapkan, potensi industri halal dunia memang sangat besar seiring dengan kian besarnya jumlah penduduk muslim dunia. Pada 2030, populasi warga muslim dunia mencapai 2,15 miliar jiwa atau sekitar 23 perse dari total populasi dunia. Kondisi ini menjadi peluang dalam pengembangan industri syariah di Jatim, termasuk dari sisi perdagangan.  

Heri mengatakan, ekonomi syariah Indonesia menduduki peringkat ke-4 dunia, setelah Malaysia, Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab. Bahkan untuk produk mamin, fashion, pariwisata, kosmetik halal, Indonesia peringkat ke 10.

"Kita ketahui bahwa nilai ekspor mamin dari Januari hingga Oktober 2022 mengalami kenaikan 9,4 persen, dan ini didominasi oleh mimin halal. Oleh karena itu peningkatan produk halal perlu dipercepat lagi melalui jaminan produk halal untuk produk mamin yang berlaku aktif pada Oktober 2024" terangnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads