BPJPH Kemenag Nilai Halal Tourism Potensial Perkuat Industri Wisata Nasional
Kepala BPJPH Muhammad Aqil Irham.-kemenag RI-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Halal tourism (wisata halal) dinilai sangat potensial untuk memperkuat industri wisata nasional.
Penilaian tersebut disampaikan Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag Muhammad Aqil Irham saat menjadi narasumber Jakarta Marketing Week 2022 di Atrium Mall Casablanca, Jakarta, Kamis 19 Mei 2022.
Di mana Aqil Irham hadir dalam kegiatan bertema "Halal Tourism: How It Helps Recovering Indonesia Tourism Industry" yang digelar oleh MarkPlus.
BACA JUGA:Viral Pengidap Kanker Stadium 4 Meninggal Karena Petugas Lalai, Ini Penjelasan RSHS Bandung
Seiring perkembangan halal sebagai trend global yang berkembang pesat, menurut Aqil Irham, saat ini wisata halal telah menjadi perhatian dunia.
"Sehingga dikembangkan secara serius oleh berbagai negara mengingat peluangnya yang begitu besar," ujar Aqil Irham.
Halal Tourism, disebut Aqil Irham, merupakan konsep wisata yang menyediakan layanan tambahan yang disediakan untuk meningkatkan kepuasan wisatawan dalam memperoleh, mengonsumsi, atau menggunakan produk halal, baik berupa barang maupun jasa, selama berwisata.
"Artinya, aspek halal bukan berkaitan dengan mengislamisasikan destinasi wisatanya, melainkan dari sisi pelayanannya yang berbasis ketersediaan produk halal," jelasnya.
BACA JUGA:Tim KKP Soekarno-Hatta Cek Sanitasi Asrama Haji Pondok Gede, Berikut Ini Sejumlah Fasilitas Jemaah
Dengan begitu, wisatawan Muslim memperoleh kemudahan untuk mendapatkan layanan yang berkaitan dengan makanan, minuman, atau kebutuhan lain yang terjamin kehalalannya.
Aqil menegaskan, wisata halal hanya dapat terwujud ketika Jaminan Produk Halal dilaksanakan.
Sebab, tersedianya produk bersertifikat halal hanya terwujud dengan diterapkannya standar halal melalui mekanisme sertifikasi halal bagi produk yang berupa barang maupun jasa.
"Misalnya destinasi wisata halal di Lombok, di sana telah tersedia hotel-hotel dengan resto-resto yang telah bersertifikat halal, kuliner di sana yang juga menjadi daya tarik wisatawan juga halal, dan lain sebagainya. Semuanya membentuk ekosistem wisata halal," kata Aqil Irham.
Data DinarStandard dalam laporan Ekonomi Islam Global 2020/2021 yang dipublikasi melalui Salaam Gateway pada November 2020, mencatat bahwa pada 2019, sebanyak 200,3 juta perjalanan telah dilakukan wisatawan muslim global, dengan pengeluaran sebesar 194 miliar dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: