Kenapa Nabi Muhammad SAW Berpuasa Penuh di Bulan Sya'ban? Ini Dia Jawabannya
Kenapa Nabi Muhammad SAW Banyak Berpuasa di Bulan Sya'ban?-Foto/Pixabay/xusenru-
Nabi Muhammad SAW menanti-nanti datangnya perpindahan ini dengan harapan yang sangat tinggi.
Sampai akhirnya Allah SWT mengabulkan penantiannya.
Allah SWT berfirman:
“Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) tahu, bahwa (pemindahan kiblat) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.” (QS: Al-Baqarah (2): 144).
Penyerahan Buku Catatan Amal Kepada Allah
Salah satu keistimewaan bulan Sya’ban adalah waktu diangkatnya amal-amal manusia pada bulan ini ke langit.
Dari ‘Aisyah r.a.. “Rasulullah tidak pernah berpuasa (Sunnah) lebih banyak melainkan di bulan Sya’ban, yaitu Beliau berpuasa pada bulan itu seluruhnya.” (HR. Bukhari, Muslim, dan Ahmad).
Para ulama berpendapat bahwa yang dilakukan Rasulullah SAW adalah memperbanyak puasa sunnah seperti Daud dan Senin Kamis.
Dari Usamah bin Zaid ra mengatakan,
“Saya berkata: ‘Ya Rasulullah, saya tidak pernah melihatmu berpuasa dari bulan-bulan yang ada seperti puasamu di bulan Sya’ban. Maka beliau bersabda: Itu bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadhan. Dan merupakan bulan yang di dalamnya diangkat amalan-amalan kepada rabbul ‘alamin. Dan saya menemukan amal saya diangkat, sementara saya dalam keadaan berpuasa'.”(HR. Nasa’i)
BACA JUGA:Kapan Batas Waktu Bayar Utang Puasa Ramadan 2023? Simak Penjelasannya Di Sini
Turunnya Syariat Anjuran Bershalawat
Ibnu Abi Shai Al Yamani mengatakan bulan Sya’ban adalah bulan shalawat.
Karena pada bulan itulah ayat tentang anjuran shalawat diturunkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: