Menkes Respons Cepat Instruksi Jokowi Tingkatkan Pelayanan di Setiap Rumah Sakit
Dok: Kementerian Kesehatan.-Dok: Kementerian Kesehatan.-Dok: Kementerian Kesehatan.
JAKARTA, DISWAY.ID-- Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mendampingi Presiden Joko Widodo meresmikan Mayapada Hospital Bandung (MHBD), Bandung, Jawa Barat, pada Senin, 6 Maret 2023.
Presiden Joko Widodo meminta kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperbaiki fasilitas rumah sakit dan memperbanyak dokter spesialis agar masyarakat Indonesia tidak berobat keluar Negeri yang bisa menimbulkan kerugian negara.
Demikian, atas perintah dari Presiden Joko Widodo untuk memperbaiki ketersediaan rumah sakit, lengkap dari berbagai macam fasilitas medis, ketersediaan dokter spesialis sampai peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
BACA JUGA:Malah Buka Kantor di Malaysia, Elon Musk Ternyata Kasih Peringatan Sudah Lama: Harap Berhati-Hati
Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengatakan, saat ini pemerintah melalui Kementerian Kesehatan tengah melakukan reformasi besar-besaran di sektor kesehatan.
Upaya ini dilakukan dengan menginisiasi transformasi kesehatan 6 pilar fokus pada kemudahan akses dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia.
''Sejalan dengan instruksi Presiden, kita telah melakukan penguatan mutu dan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan di 514 kabupaten atau kota melalui pemenuhan alat kesehatan seperti cathlab untuk skrining kanker,” ujar Budi dalam keterangannya, di laman resmi Kemkes RI, dikutip Disway.Id, Selasa 7 Maret 2023.
“Mammografi untuk skrining kanker payudara, ada juga program pengampuan untuk rumah sakit-rumah sakit yang kekurangan dokter spesialis,'' lanjut Budi.
Terkait dengan pemenuhan tenaga kesehatan, Menkes mengakui bahwa ketersediaan tenaga kesehatan masih sangat kurang.
BACA JUGA:Jreng! PPATK Blokir 40 Rekening Milik Rafael Alun Trisambodo dan Keluarga
Demikian, Kemenkes telah bekerja sama dengan Kemendikbud, Kemenkeu dan LPDP untuk menambah kuota penerimaan beasiswa dokter spesialis dan subspesialis.
''Untuk jantung misalnya, kita butuh sekitar 400 spesialis, namun saat ini dari 92 FK hanya ada 20 FK yang memiliki program studi spesialis. Ini sangat lama,” kata Budi.
Budi mengatakan, pemerintah tidak bekerja sendiri untuk mengatasi persoalan kesehatan di Indonesia. Dibutuhkan dukungan dan bantuan dari semua pihak termasuk dari sektor swasta.
“Perlu terobosan, paling mudah saya kasih beasiswa. Tahun lalu 600 yang daftar semoga semuanya diterima, tahun ini ada jatah 2500 beasiswa, tahun depan 2500 beasiswa,'' kata Menkes.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: