Taliban Larang TikTok dan PUBG, Katanya: Merusak Generasi Muda!

Taliban Larang TikTok dan PUBG, Katanya: Merusak Generasi Muda!

Taliban Larang TikTok dan PUBG untuk Generasi Muda---Istimewa

Sekitar 23% dari 40 juta penduduk negara itu memiliki akses ke internet pada bulan Januari, dan pengguna internet meningkat sebesar 7% antara tahun 2021 dan 2022, menurut laporan Digital 2022: Afghanistan dari datareportal. Jaringan media sosial populer lainnya di negara ini termasuk Facebook dan WhatsApp.

Sebagaimana diketahui, pemerintahan Imarah Islam Taliban melarang kembali perempuan masuk sekolah.

BACA JUGA:Simak! Manfaat Minum 1 Liter Air saat Berbuka dan Sahur Bagi Penderita Infeksi Saluran Kemih

BACA JUGA:Musim Mudik 2022, Bandara Husein Sastranegara Berencana Buka Penerbangan Internasional

Meski sempat menjanjikan kesempatan itu, Taliban akhirnya kembali melarang perempuan ke sekolah formal untuk waktu belum ditentukan.

Padahal saat mengumumkan pelarangan tersebut, Rabu, 23 Maret 2022, tahun ajaran baru memasuki hari pertama dan banyak siswa perempuan sudah berangkat ke sekolah.

Namun Kementerian Pendidikan Imarah Islam Taliban mengumumkan, sehingga Guru dan siswa perempuan dari tiga sekolah menengah di sekitar ibu kota Kabul terpaksa pulang.

Larangan perempuan sekolah tersebut berlaku bagi anak tingkat kelas 6 Sekolah dasar (SD) ke atas.

BACA JUGA:Pemudik Rute Jawa Barat di Terminal Bekasi Landai, Bus Primajasa Jual Tiket Harga Normal

BACA JUGA:Canggih! Perusahaan Asal Jepang Temukan Obat yang Mampu Basmi Covid-19 Dalam Waktu 'Sekejap'

Dengan demikian, anak perempuan Afganistan tidak boleh sekolah, kecuali sampai kelas 6 SD.

Diketahui pada tahun 1996-2001 saat Taliban berkuasa di Afganistan, perempuan dilarang sekolah dan bekerja di ranah publik.

Informasi dihimpun sebagaimana dilansir Voa Indonesia, bahwa larangan perempuan ke sekolah merupakan konsesi bagi orang-orang Taliban berpengaruh di kawasan-kawasan pedesaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: