Taliban Larang TikTok dan PUBG, Katanya: Merusak Generasi Muda!

Taliban Larang TikTok dan PUBG, Katanya: Merusak Generasi Muda!

Taliban Larang TikTok dan PUBG untuk Generasi Muda---Istimewa

TALIBAN, DISWAY.ID - Taliban telah resmi melarang aplikasi video TikTok untuk dapat diunduh oleh warga Afghanistan.

Hal itu dimaksudkan sebagai bagian dari upaya kepolisian moral oleh Taliban yang berkuasa.

Aplikasi media sosial yang banyak digunakan itu dianggap telah “menyesatkan generasi muda".

“Konten kotor TikTok tidak sesuai dengan hukum Islam,” kata juru bicara Taliban, Inamullah Samangani dikutip dari laman Bloomberg pada Senin, 25 April 2022.

BACA JUGA:Virus Baru Gegerkan Tiongkok, Shanghai Masuki Masa Suram

BACA JUGA:H-9 Lebaran, 70 Ribu Pemudik Menyeberang Lewat Pelabuhan Merak

Keputusan yang diambil dalam rapat kabinet itu merupakan pertama kalinya kelompok militan itu melarang sebuah aplikasi sejak mereka berkuasa tahun lalu.

Selain itu, kabinet memutuskan untuk memblokir game medan pertempuran PUBG Korea Selatan yang populer dan melarang saluran televisi Afghanistan menayangkan konten “tidak bermoral”, kata Samangani.

Tindakan keras kelompok tersebut terhadap TikTok, aplikasi media sosial milik China, hanyalah salah satu bagian dari kampanye pemolisian agama yang ketat.

Sebelumnya mereka juga melakukan penangguhan pendidikan sekolah menengah untuk anak perempuan, memaksa pegawai pemerintah untuk menumbuhkan janggut, dan memerintahkan pengemudi taksi untuk tidak mengizinkan perempuan melakukan perjalanan lebih dari 70 km (43 mil) tanpa anggota keluarga laki-laki.

BACA JUGA:Paguyuban Pedagang Rest Area Pasar Tambak Siap Sambut Pemudik

BACA JUGA:Ingat! Ini 5 Tips Jaga Daya Tahan Tubuh saat Mudik di Masa Pandemi, Jangan Sampai Diremehkan Lho

“Kami telah menerima banyak keluhan tentang bagaimana aplikasi TikTok dan game PUBG membuang-buang waktu orang,” kata Samangani.

“Kementerian komunikasi dan teknologi informasi diperintahkan untuk menghapus aplikasi dari server internet dan membuatnya tidak dapat diakses oleh semua orang di Afghanistan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: