Panik Dibombardir TNI! KKB Papua Merengek Minta Bantuan Australia hingga PBB, Amatus Akouboo: Ini Perang Penindasan!

Panik Dibombardir TNI! KKB Papua Merengek Minta Bantuan Australia hingga PBB, Amatus Akouboo: Ini Perang Penindasan!

Kopassus/ilustrasi-ilustrasi-Kopassus.mi.id

Menurut Amatus, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) membalas  dengan membunuh 36 tentara Indonesia.

BACA JUGA:Kabar Buruk, TNI-Polri Temukan 4 Jenazah Prajurit TNI yang Gugur Akibat Serangan KKB Papua

TPNPB OPM juga menyita senjata mereka termasuk 3 senapan mesin, 9 senapan sniper dan lebih dari 3.000 butir amunisi. 

"Mayat tentara Indonesia  sedang membusuk dengan cepat, di wilayah Pertahanan Pasukan TPNPB Ndugama Derakma, kami akan mengizinkan TNI mengambil jenazah mereka," pungkasnya.

KKB Papua Mulai Terdesak

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono mengklaim saat ini kondisi KKB sudah terjepit.

"Kita tidak lagi bisa percaya mereka (KKB). Mereka yang menyerang loh, yang mendahului mereka bukan kita. Dan sekarang kondisinya terjepit," kata Kapuspen TNI Laksda Julius Widjojono dalam keterangannya, Senin, 24 April 2023.

BACA JUGA:Pratu F yang Diserang KKB Ditemukan Tewas Dalam Jurang 140 Meter, Begini Kronologinya

Julius menduga hingga kini sudah ada beberapa anggota KKB yang tewas saat baku tembak di Distrik Mugi, Nduga, Papua Pegunungan, dengan pihak TNI.

"Bayangkan 36 orang (prajurit TNI) itu kira-kira menembak enggak, dari ratusan peluru yang dibawa kan pasti menembak. Nah dari mereka pasti ada yang mati nah mereka tidak menyebutkan itu, KST tidak menyebutkan," ungkapnya. 

Indikasi KKB mulai terjepit terlihat saat proses evakuasi Pratu F dari jurang 140 meter tidak ada potensei serangan.

BACA JUGA:Tokoh Pemuda Adat Imbau Masyarakat Papua Jangan Terprovokasi Berita dari Jubir KKB Sebby Sambom

"Nah, ini tim bisa mengevakuasi yang kedalaman jurang 140 kalau situasi tidak aman kan tidak mungkin. Pasti diserang kan. Iya kan benar, jadi mereka sudah terjepit sudah bubar kocar-kacir," kata dia. 

Selain itu, Indikator lainnya, kata Julius, semakin banyaknya hoaks atau berita bohong yang disebar oleh KKB hingga meminta dukungan dari berbagai pihak.

"Itu ciri pihak yang sedang panik," ucap dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: