Pemudik Ngamuk, Rian Mahendra Umpamakan Penumpang Bus Lebaran Seperti Makan Sambal: Kapok Tapi Besoknya Dimakan Lagi
Rian Mahendra ungkap jadi pengusaha bus Pariwisata Lebih menguntungkan dibanding bus AKAP.-Foto/Tangkapan Layar/YouTube-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Bagi Rian Mahendra, pemudik yang ngamuk-ngamuk karena bus terlambat sudah menjadi hal biasa saat momen arus mudik dan balik Lebaran.
Momen arus mudik dan balik Lebaran menjadi suasana yang memang agak kompleks.
Banyak pemudik yang menggunakan jasa transportasi umum seperti bus AKAP.
Dilalah, karena kondisi di lapangan selalu terjadi hambatan, tak jarang bus yang akan ditumpangi para pemudik mengalami keterlambatan.
Keterlambatan bus dialami semua perusahaan otobus, nyaris di seluruh terminal dan ages resmi.
Rian Mahendra mengklaim, situasi tersebut sudah tak aneh lagi baginya.
Eks Direktur Operasional PO Haryanto yang dipecat oleh bapak kandungnya sendiri itu memaklumi banyak penumpang marah dan komplain.
Bahkan, momen krusial tersebut sudah menjadi budaya menjelang dan setelah Lebaran.
“Kalian banyak yang jadi pengamat, gua kasih tau kalo banyak penumpang yang marah dan komplain itu udah budaya setiap tahun, jadi gausah heran kalo ada yang mengamuk karena menunggu lama bus di terminal,” ucap Rian.
Pria yang kini menjabat Tenaga Ahli di PO Kencana itu memberikan perumpamaan bahwa para pemudik itu seperti orang yang sedang makan sambal.
"Kapok, tapi besoknya dimakan lagi," cetus Rian Mahendra, yang belum lama ini live di Instagram.
“Budaya penumpang marah, penumpang kecewa, terus banting meja pukulin agen, udah jadi budaya setiap tahun pada arus mudik dan balik lebaran,” ungkap Rian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share:
