Apa itu SKS Dalam Kuliah, Pegang Peranan Penting Capat atau Lamanya Tempuh Pendidikan di Bangku Kuliah

Aaturan Kampus Merdeka yang dilansir oleh Nadiem Makarim selkau Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 2020 ini ikut mengubah beberapa poin tentang SKS.

Adapun perubahan tersebut:

1. Mahasiswa Wajib Mengambil SKS di Program Studi Asal Selama 5 Semester

Mahasiswa sarjana harus menjalani 8 semester selama kuliah dan sebelumnya mahasiswa mengikuti pembelajaran setiap mata kuliah yang ada dalam program studinya selama 8 semester tersebut. 

Dengan atiran Kampus Merdeka, mahasiswa hanya mempunyai kewajiban 5 semester untuk mengambil SKS di program studi asal, serta sisa semester dapat digunakan untuk mengambil SKS di luar program studi atau perguruan tinggi.

BACA JUGA:Semifinal UCL Leg-1: Inter Milan Bungkam AC Milan di San Siro

BACA JUGA:Jadwal Tanding Sepak Bola SEA Games 2023 Hari Ini: Vietnam vs Thailand, Link Streaming Cek di Sini

2. Mahasiswa Berhak Mengambil SKS di Luar Program Studi/Perguruan Tinggi Selama 3 Semester 

Bila sebelumnya mahasiswa tidak mempunyai hak untuk mengambil SKS dari luar program studi atau perguruan tinggi, kini mahasiswa diberikan pilihan untuk mengambilnya atau tidak serta kesempatan ini boleh diambil dan boleh tidak diambil oleh mahasiswa.

Kebijakan Kampus Merdeka memberikan kebebasan mahasiswa memilih SKS di luar perguruan tinggi selama 3 semester. 

Dalam 3 semester, mahasiswa bukan mengikuti kegiatan belajar di kelas namun melakukan kegiatan yang memiliki bobot SKS. 

Mahasiswa diperbolehkan melakukan kegiatan-kegiatan yang tergolong sebagai kegiatan dengan bobot SKS.

Terdapat dua tipe kegiatan yang dilakukan dalam 3 semester, pertama mengambil kegiatan di luar perguruan tinggi sebanyak 2 semester dan kegiatan ini setara dengan 40 SKS. 

Kedua, mengambil kegiatan dari program studi berbeda atau lintas jurusan selama 1 semester dengan nilai setara 20 SKS.

Berbeda dengan kebijakan lama, kebijakan baru yang tertuang dalam Kampus Merdeka memberikan bobot SKS yang tinggi untuk kegiatan di luar program studi ataupun perguruan tinggi.

Sumber: