Respons Tegas Panglima TNI Terkait Pilot Susi Air Diancam Dibunuh KKB Dalam Waktu 2 Bulan
Sebanyak 12.543 pasukan gabungan dikerahkan TNI amankan KTT ASEAN, di mana Panglima Yudo mengatakan bahwa alutsista pantau keamanan lingkar luar laut dan udara.-Disway.id/Anisha Aprilia-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Panglima TNI Laksamana Yudo Margono buka suara terkait ancaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang akan membunuh Pilot Susi Air Captain Philip Mark Mehrtens.
Ia mengatakan dengan tegas bahwa saat ini pihaknya masih melakukan upaya penyelamatan.
"Tadi sudah disampaikan Pak Mahfud ya, kita tidak bisa menjelaskan secara detail tentang apa namanya taktik, strategi kita. Tentunya kita berusaha untuk menyelamatkan," kata Yudo di Jakarta, Senin, 29 Mei 2023.
BACA JUGA:Video Lama Ketua RT Riang Terlibat Keributan Viral, Netizen Riuh
Ia memastikan proses penyelamatan akan dilakukan secara hati-hati agar tak ada korban jiwa.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan ada beberapa kendala yang membuat prajuritnya kesulitan menyelamatkan Pilot Susi Air tersebut.
"Sudah disebutkan Pak Presiden juga. Ada kendala cuaca, kendala medan juga ada. Kita ada kendala-kendala yang tidak harus saya buka di media," ungkapnya.
Yudo mengatakan pihaknya juga telah melakukan proses negosiasi dengan menggandeng sejumlah tokoh agama hingga masyarakat.
"Yang nego kan dengan ini kita sudah dengan tokoh agama, tokoh masyarakat. Kemudian dengan PJ bupati berusaha maksimal semuanya untuk bisa nego secara damai. Kalau nego kan secara damai otomatis itu kita usahakan terus," jelas Yudo.
BACA JUGA:Menkopolhukam Pastikan Penyelamatan Pilot Susi Air Tak Libatkan Negara Lain
Di sisi lain, Yudo mengakui bahwa pemerintah sudah bernegosiasi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk membebaskan Philip. Ia menghormati aksi penyelamatan dengan pendekatan damai.
"Kita ya hormati bahwa ada tokoh masyarakat yang akan berusaha menyelesaikan secara damai tersebut dan mereka juga tidak berharap ada kontak tembak antara TNI-Polri untuk menyelamatkan itu kita coba penuhi," lanjut Yudo.
Sebelumnya, Pilot Susi Air yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB), Capt Philips Marks Mehrtens mengatakan bahwa dirinya akan ditembak jika Indonesia tidak mengakui kemerdekaan Papua.
Dalam video yang beredar, terlihat bahwa Mehrtens menyampaikan dirinya diberi waktu selama 2 bulan agar negara lain berbicara kepada Indonesia terkait kemerdekaan Papua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: