Mantan Kabais Ngamuk Dengar Ancaman OPM Papua: Kalau Mau Tembak Saja Sanderanya!
Mantan Kabais ngamuk dengar ancaman OPM Papua dan mengatakan kalau mau tembak saja sanderanya, serta jangan harap pemerintah akan memberikan kemerdekaan. -tangkapan layar twitter@@WendanackYawe-
JAKARTA, DISWAY.ID – Pihak OPM Papua kembali mengeluarkan ancaman terhadap penyanderaan Kapten Pilot Philip Merthens.
Mendengarkan hal tersebut, Mantan Kabais ngamuk dengar ancaman OPM Papua dan mengatakan kalau mau tembak saja sanderanya, serta jangan harap pemerintah akan memberikan kemerdekaan.
Pasalnya OPM Papua menyampaikan bahwa jika dalam dua bulan pemerintah Indonesia masih belum mau melakukan negosiasi dan memberikan apa yang mereka minta makan pilot Susi Air akan di eksekusi.
Ancaman ini juga di benarkan oleh Jaffey Bomanak selaku ketua OPM Papua.
BACA JUGA:Kapolda Metro Jaya Minta Maaf Gegara Mario Dandy Lepas Pakai Kabel Ties Sendiri, Propam Turun Tangan
BACA JUGA:Guo Borgol
Menurut Jeffrey ancaman yang dikeluarkan oleh Panglima Jenderal Egianus Kayoga benar adanya., di mana Egianus menegaskan akan melakukan eksekusi kapten pilot Susi Air jika pemerintah Indonesia tidak memenehu tuntutan mereka dalam wantu dua bulan.
“Jika pemerintah Indonesia tidak mau melakukan negosiasi maka kami hanya beri wakti dua bulan atau kapten pilot akan kami eksekusi,” ungkap Egianus.
Soleman Ponto Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia tidak akan mundur serta mengalah atas ancaman OPM Papua.
BACA JUGA:Waduh! Kebencian Rossi Terhadap Marquez Berlanjut ke Tim VR46 Mooney
Bahkan menurut Ponto kalau memang OPM mau eksekusi pilot Susi Air silahkan saja dan pemerintah tidak akan memenuhi permintaan mereka untuk merdeka.
“Tidak mungkin lah kita akan memenuhi permintaan mereka untuk merdeka, apalagi hanya untuk membebaskan satu orang, mana WNA lagi, gak mungkin lah,” terang Ponto.
Ponto juga menjelaskan bahwa dalam usaha memebaskan pilot, Indonesia sendiri telah kehilangan sejumlah nyawa prajurit dan ini adalah harga yang mahal.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: