Ancaman Nyata Gempa Megathrust, Guncangan di Zona Subduksi yang Kerap Munculkan Potensi Tsunami
JAKARTA, DISWAY.ID - Gempa megathrust adalah jenis gempa bumi yang terjadi di zona subduksi, di mana lempeng tektonik satu tenggelam di bawah lempeng tektonik yang lain.
Gempa megathrust dapat menyebabkan pergeseran besar pada lempeng tektonik dan sering kali berpotensi menghasilkan tsunami.
Ketika lempeng tektonik subduksi terus bergerak dan tegangannya meningkat, energi yang terakumulasi akhirnya dilepaskan dalam bentuk gempa megathrust.
BACA JUGA:BMKG Ingatkan Tsunami Didahului Gempa Megathrust Wilayah Tasikmalaya dan 5 Kabupaten di Jawa Barat
Gempa ini dapat menghasilkan pergeseran vertikal yang signifikan pada dasar laut, yang pada gilirannya menyebabkan pergerakan air yang cepat dan menghasilkan gelombang tsunami.
Tsunami adalah serangkaian gelombang air yang dihasilkan oleh gangguan di dasar laut, seperti gempa bumi megathrust, letusan gunung berapi, atau longsoran di bawah air.
Gelombang tsunami dapat merambat jauh ke daratan dengan kecepatan tinggi dan memiliki potensi merusak yang besar ketika mencapai pantai.
Penting untuk selalu mengikuti peringatan dan informasi dari badan-badan penanggulangan bencana setempat serta memahami tanda-tanda dan prosedur evakuasi dalam menghadapi ancaman gempa bumi dan tsunami.
BACA JUGA:Ambon Diguncang Gempa Bumi Cukup Besar, BMKG Sebut Hal Penting Ini
Tanda-tanda terjadinya gempa megathrust dapat bervariasi, tetapi beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
- Gempa bumi sebelumnya: Aktivitas gempa bumi yang signifikan di wilayah tersebut dalam periode waktu tertentu sebelumnya dapat menjadi indikasi adanya potensi gempa megathrust. Peningkatan aktivitas gempa bumi dapat menjadi peringatan awal.
- Perubahan tingkat air laut: Ketika gempa megathrust terjadi di bawah laut, itu dapat menyebabkan perubahan tingkat air laut secara tiba-tiba. Jika ada perubahan yang mencolok dalam tingkat air laut seperti air surut ekstrem atau gelombang laut yang tidak biasa, itu bisa menjadi tanda adanya gempa megathrust.
- Pergeseran atau deformasi tanah: Pemantauan pergeseran atau deformasi tanah menggunakan instrumen geodetik seperti GPS atau meteran deformasi dapat memberikan petunjuk tentang tegangan yang terakumulasi di lempeng tektonik. Peningkatan atau perubahan yang signifikan dalam deformasi tanah dapat mengindikasikan adanya gempa megathrust yang mungkin terjadi.
BACA JUGA: Perhelatan Ulang Tahun FIFGroup ke-34, Hadirkan Pesta Kuliner Legendaris di GBK
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: