Sumber Gempa Bukan Cuma Megathrust, Pakar ITB Beberkan Fakta
Pakar gempa ITB, Prof. Dr. Irwan Meilano, S.T., M.Sc.--Annisa Zahro
JAKARTA, DISWAY.ID - Pakar gempa ITB, Prof. Dr. Irwan Meilano, S.T., M.Sc. mengingatkan bahwa sumber gempa bukan hanya megathrust yang berada di pantai selatan Jawa saja.
Seperti halnya gempa bumi di Bandung pada Rabu, 18 September 2024 lalu yang berdampak cukup besar di sejumlah wilayah.
Bahkan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya gempa susulan hingga 33 kali.
BACA JUGA:BPBD Ungkap Kemungkinan Bekasi Beresiko Mengalami Gempa Megatrusht, Personel Selalu Siaga 24 Jam
“Kita seringkali berfokus pada potensi gempa dari zona subduksi di selatan (megathrust). Namun, gempa kali ini mengingatkan kembali bahwa sumber gempa lain juga bisa berasal dari sesar aktif di daratan,” tutur Irwan, dikutip 22 september 2024.
Untuk diketahui, gempa, baik akibat sesar maupun megathrust, merupakan hasil dari proses pergeseran tektonik yang ada di cincin api Indonesia.
Gempa sesar memiliki jarak yang lebih dekat dengan permukaan.
BACA JUGA:Ada Ancaman Gempa Megathrust, BPBD Jakarta Gelar Simulasi Mitigasi Serentak Oktober 2024
Tak ayal, gempa sesar dapat mengakibatkan kerusakan yang sana signifikannya dengan megathrust meski magnitudonya tak sebesar megathrust.
Selain itu, la mengingatkan untuk waspada terhadap adanya kemungkinan gempa susulan yang terjadi sebagai pelepasan sisa energi.
“Sebuah gempa akan diikuti dengan gempa susulan, hal ini mengindikasikan gempa melepaskan energi satu kali saja. Sisa energinya dilepaskan dalam energi susulan,” jelasnya.
BACA JUGA:10 Tips Hadapi Ancaman Gempa Bumi Megathrust di Wilayah Jakarta, Tetap Tenang Jangan Panik!
Di samping itu, Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (FITB ITB) tersebut menekankan urgensi mitigasi gempa perlu memetakan kajian risiko yang lebih mendalam dan detail.
Hal ini dapat menjadi acuan dalam perencanaan pembangunan, terutama untuk kebijakan tata ruang, baik dari segi infrastruktur, pemilihan lokasi, dan jalur evakuasi yang mempertimbangkan risiko gempa di suatu wilayah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: