Bappenas: 16 Provinsi Masuk Kategori Miskin di 2024, Mana Saja?

Bappenas: 16 Provinsi Masuk Kategori Miskin di 2024, Mana Saja?

Potret Kemisikinan/ilustrasi-ilustrasi-FIN

JAKARTA, DISWAY.ID - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat, terdapat 16 provinsi di Indonesia yang masuk dalam kategori miskin pada 2024 mendatang. 

Ke-16 provinsi yang dimaksud tersebut termasuk di dalamnya ada Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY. 

Sementara di pulau Sumatera antara lain Aceh, Bengkulu, Sumatera Selatan (Sumsel) dan Lampung

Kemudian ada Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara, Papua, NTB, dan NTT.

BACA JUGA:Edan! Tiket Timnas Indonesia vs Argentina Ludes dalam 15 Menit, Erick Thohir: Terima Kasih Atas Antusiasnya!

Sebagai contoh, berdasarkan data Bappenas, tingkat kemiskinan di Jawa Tengah mencapai 9,5 persen sampai 10 persen. 

Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pun diprediksi mencapai 5 persen hingga 5,4 persen di 2024. Kemudian, tingkat pengangguran di Jateng sebesar 4,26 persen hingga 4,96 persen.

Berkaitan dengan itu, Wakil Ketua DPR RI Bidang Kesejahteraan Rakyat (KORKESRA), Abdul Muhaimin Iskandar atau yang kerap disapa Gus Imin mendesak pemerintah untuk memberikan perhatian ekstra kepada 16 provinsi yang masuk dalam kategori miskin pada 2024 mendatang.

BACA JUGA:Jokowi Bagikan Bonus Buat Atlet Peraih Medali di SEA Games 2023, Nilainya Bikin Ngiri!

"Fokus pengentasan kemiskinan di 16 provinsi saya kira perlu ditindaklanjuti. Laporan Bappenas ini cukup menjadi acuan bahwa pengentasan kemiskinan masih jadi PR kita bersama,” kata Gus Imin dalam keterangannya, Selasa 6 Juni 2023.

Gus Imin pun menyebut bahwa pemerintah perlu melakukan pemetaan daerah di 16 provinsi yang masuk kategori miskin secara terukur, sehingga segala upaya pengentasan kemiskinan difokuskan ke wilayah tersebut.

“Dari 16 provinsi tentunya perlu dipilah lagi Kabupaten/Kota atau bahkan Kecamatan atau Desa mana yang memerlukan penanganan khusus. Nah ini perlu dilakukan di awal, jadi lebih terukur dan tentunya harapan saya tepat sasaran,” sebutnya.

BACA JUGA:Rahasia Bu Siti Tetap Harmonis Meski Hidup Bareng Dua Suami dalam Satu Rumah: 'Setiap Malam Bergiliran'

“Bisa juga dari tingginya angka kelahiran yang tidak dibarengi dengan kemampuan merawat dan mendidik anak," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: