Korlantas Polri Akan Studi Banding ke Negara Lain Guna Kaji Ujian Praktek SIM Angka 8 dan Zig-Zag
Sosok Brigjen Yusri Yunus, yang mengatakan kendaraan listrik harus memiliki SIM.--
JAKARTA, DISWAY.ID -- Jajaran Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri bakal melakukan studi banding ke negara lain untuk mengkaji penerapan ujian pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) dengan berkendara dengan pola angka 8 dan zigzag.
“Kita akan bentuk tim pokja. Bahkan, memang nanti akan kita lakukan studi banding ke negara-negara yang lain, apakah memang tes praktik zigzag maupun angka 8 ini masih relevan atau tidak,” kata Direktur Registrasi dan Identifikasi (Dirregident) Korlantas Polri Brigjen Yusri Yunus dalam konferensi pers di Mabes Polri, Kamis, 22 Juni 2023.
Jenderal bintang satu itu menjelaskan, pada dasarnya ujian teori dan praktik adalah legitimasi, kompetensi, dan keterampilan yang harus dimiliki pemohon SIM.
BACA JUGA:Pemerintah Pastikan Tarif Tenaga Listrik Periode Juli-September 2023 Tetap
BACA JUGA:Jelang Cuti Bersama Idul Adha, Berikut Kebijakan Ditlantas Polda Metro Jaya
Legitimasi itu, kata Yusri, harus memiliki keterampilan dan kompetensi untuk mencegah kecelakaan di jalan.
“Makanya perintah Kapolri akan kita laksanakan, kita akan mengkaji nanti, kita akan mengevaluasi, kita akan bentuk tim Pokja, bahkan memang nanti akan kita lakukan studi banding ke negara-negara yang lain, apakah memang tes praktik zig-zag maupun angka delapan ini masih relevan atau tidak,” tambahnya.
“Ataukah memang masih (relevan), tetapi dianggap masyarakat ini sulit karena terlalu sempit, jaraknya mungkin telah dekat nanti akan kita kaji semuannya ini,” terangnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta agar tes ujian pembuatan Surat Izin Mengemudi atau SIM yang tidak relevan untuk segera dihilangkan dan dibenahi.
BACA JUGA:Puan Maharani Sebut Ada Bacawapres yang Akan Hadir di Puncak Peringatan Bulan Bung Karno
“Dan khusus untuk pembuatan SIM ini saya minta Korlantas (Korps Lalu Lintas) tolong dilakukan perbaikan,” kata Listyo saat memberikan sambutan dalam upacara wisuda STIK di Jakarta, Rabu, 21 Juni 2023.
“Yang namanya angka 8 itu masih sesuai atau tidak, yang namanya melewati zig-zag zig-zag itu masih sesuai atau tidak. Saya kira kalau memang sudah tidak relevan perbaiki,” tuturnya.
Listyo mengatakan, ujian praktik pembuatan SIM harusnya fokus pada nilai-nilai yang ingin dicari dari pengemudi. Paling penting, pengemudi menghargai keselamatan para pengguna jalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: