Banyak Provinsi Kekurangan Dokter Spesialis, Kemenkes Buka 2000 Beasiswa Dokter, Berikut Cara Daftarnya!

Banyak Provinsi Kekurangan Dokter Spesialis, Kemenkes Buka 2000 Beasiswa Dokter, Berikut Cara Daftarnya!

Ilustrasi dokter-dok freepik-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Kementerian Kesehatan menyiapkan lebih dari 2000 beasiswa untuk program pendidikan dokter spesialis (PPDS), subspesialis, dan kedokteran keluarga layanan primer (KKLP) pada 2023.

Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan Kemenkes Oos Fatimah mengatakan saat ini untuk melayani 277 juta rakyat Indonesia, baru tersedia 46.200 dokter spesialis, masih kekurangan sekitar 31.481 dokter spesialis.

BACA JUGA:Libur Panjang Idul Adha, Nasabah Pegadaian Tetap Bisa Bertransaksi Melalui Smartphone

Menurut Oos, ada tiga provinsi yang dokter spesialisnya memadai bahkan berlebih, yakni Jakarta, Bali, dan DIY. 

Sedangkan provinsi yang hampir semua jenis spesialisnya tidak ada yaitu NTT, Papua, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat.

BACA JUGA:Tega! Bocah 4 Tahun Tewas di Tangan Orangtua Sendiri di Tangsel, Tubuh Korban Penuh Luka Lebam

Selain itu, Oos mengatakan jika dirata-ratakan maka sekitar 30 provinsi di Indonesia masih kekurangan dokter spesialis.

"Artinya kita menghadapi permasalahan bukan hanya dari segi jumlah atau kekurangan tapi kita juga menghadapi permasalahan dari distribusi,” ujar Oos dalam keterangan resminya Selasa 27 Juni 2023.

BACA JUGA:PDIP Sebut Gibran Anak Ingusan, PSI : Sangat Tidak Etis!

Jika mengerucut ke 7 jenis spesialis dasar yang harus ada yaitu dokter spesialis anak, obgyn, bedah, penyakit dalam, anestesi, radiologi, dan patologi klinik, saat ini masih ada 266 dari 681 RSUD kabupaten/kota yang belum lengkap.

Untuk mengatasi kekurangan dokter spesialis tersebut, Kemenkes melakukan transformasi SDM Kesehatan. Transformasi ini dilakukan di antaranya dengan memperbanyak kuota beasiswa untuk PPDS, subspesialis, dan KKLP.

BACA JUGA:Meski Sudah Shalat Ied Hari Ini, Demi Jaga Kerukunan Muhammadiyah Imbau Potong Kurban Dilakukan Besok!

Berdasarkan target rasio per 1.000 penduduk saat ini rasio dokter belum terpenuhi di Indonesia, termasuk juga untuk pemenuhan dokter spesialis. 

Dokter spesialis jantung baru 5 provinsi, dokter spesialis anak 3 provinsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: