Darurat! Bappenas Prediksi Jumlah Perokok Anak Bisa Tembus 15,9 Juta Orang di 2030

Darurat! Bappenas Prediksi Jumlah Perokok Anak Bisa Tembus 15,9 Juta Orang di 2030

perokok anak meningkat setiap tahunnya-ilustrasi-Berbagai sumber

JAKARTA, DISWAY.ID - Prevalensi perokok anak di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Rokok merupakan bentuk kekerasan terhadap anak karena mengganggu kesehatan anak.

Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 dan 2018, terjadi kenaikan prevalensi perokok. 

Data Global Youth Tobacco Survey (GYTS) menunjukkan bahwa terjadi pula kenaikan prevalensi perokok anak yang berusia 13 hingga 15 tahun. 

Terdapat sebesar 18,3% perokok anak di tahun 2014 dan meningkat menjadi sebesar 19,2% di tahun 2019. 

BACA JUGA:Target Produksi 10 Ribu Unit, Nikuba Kesulitan Cari Investor, Iwan: Bank Cuma Bisa Kasih Kredit Konversi!

Hal ini dimungkinkan karena keterpaparan iklan dan melihat perokok di sekeliling anak, termasuk perokok yang terdapat di dalam rumah dan public figure yang menampilkan produk tembakau di TV atau media luar ruang. 

Selain itu, aturan peredaran iklan rokok di Indonesia masih belum jelas.

Ketua Yayasan Lentera Anak Lisda Sundari mengatakan, dalam 10 tahun terakhir, prevalensi perokok anak di Indonesia terus meningkat. 

"Bappenas juga memprediksi bahwa pada 2030, perokok anak bisa mencapai 15,9 juta orang," kata Lisda, dikutip, Rabu 5 Juli 2023.

BACA JUGA:Menkes Ungkap 4 Hal Penting Hadapi Masa Endemi

Pihaknya mengatakan permasalahan rokok ini merupakan masalah serius yang harus ditangani karena berdampak negatif pada kesehatan, kualitas SDM, dan perekonomian negara.

"Ini masalah serius di masa mendatang, mengingat rokok bersifat adiktif dan faktor resiko penyakit tidak menular, juga akan menjadi beban ekonomi sehingga akan mengancam kualitas SDM," ujarnya.

Lisa menyebut, maraknya iklan, promosi, dan sponsor rokok merupakan penyebab jumlah anak merokok meningkat. 

Survei terbaru Lentera Anak pada 2021 kepada 180 responden usia 10-19 tahun yang pernah atau aktif merokok dengan wawancara langsung kepada anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: