Darurat! Bappenas Prediksi Jumlah Perokok Anak Bisa Tembus 15,9 Juta Orang di 2030

Darurat! Bappenas Prediksi Jumlah Perokok Anak Bisa Tembus 15,9 Juta Orang di 2030

perokok anak meningkat setiap tahunnya-ilustrasi-Berbagai sumber

"Dari hasil itu, menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden percaya iklan rokok mempengaruhi konsumsi merokok anak," terangnya 

BACA JUGA:Menteri Pertanian Jalani Pemeriksaan di KPK Atas Dugaan Korupsi Kementan

Plt. Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Pendidikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Anggin Nuzula Rahma mengatakan, keberadaan rokok menjadi ancaman bagi bonus demografi Indonesia di tahun 2045.

"Rokok menjadi ancaman bonus demografi, karena berbicara SDM yang berkualitas dan unggul, ini tentunya anak-anak harus sehat, harus dimulai dari fisik maupun mentalnya," kata Anggin Nuzula Rahma.

Selain mengancam kualitas SDM terkait bonus demografi, rokok juga berdampak negatif dalam pembangunan nasional. 

"Banyak sekali anggaran yang digunakan atau dikeluarkan untuk rokok," ujarnya.

Strategi Pemerintah Turunkan Jumlah Perokok

Pemerintah memiliki dua strategi kebijakan untuk mengendalikan produk tembakau. Strategi tersebut yaitu kebijakan fiscal melalui kenaikan cukai rokok dan kebijakan non fiscal, seperti melarang TAPS (Tobacco Advertising, Promotion and Sponsorship), implementasi KTR (Kawasan Tanpa Asap Rokok), memperbesar gambar peringatan kesehatan pada bungkus rokok, dan membatasi penjualan rokok. 

Pemerintah juga melakukan penguatan regulasi untuk mengurangi prevalensi perokok. 

BACA JUGA:Jadwal Lengkap Kedatangan Jemaah Haji di Bandara-Bandara AP II

Penguatan regulasi tersebut melalui upaya revisi Peraturan Pemerintah Nomor 109/2012, mendorong komitmen pemerintah daerah untuk menerapkan KTR, menyediakan layanan UBM (Upaya Berhenti Merokok), meningkatkan literasi kesehatan pada peserta didik dengan menyediakan 138 bahan ajar dan 22 materi. 

Upaya ini dilakukan dengan bekerjasama dengan kementerian pendidikan. Selain itu, dilakukan kampanye dan edukasi yang masif, dan membangun jejaring kelompok muda anti rokok.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: