Dosen Teknik Mesin ITB Ungkap Risiko Penggunaan Nikuba pada Kendaraan: Bagus Sekaligus Berbahaya!

Dosen Teknik Mesin ITB Ungkap Risiko Penggunaan Nikuba pada Kendaraan: Bagus Sekaligus Berbahaya!

Nikuba yang dipakai disalah satu motor. Foto : ist--

JAKARTA, DISWAY.ID - Penemuan alat Niku Banyu (Nikuba) kini tengah menjadi sorotan publik, khsusunya dari kalangan lembaga pemerintah hingga para pakar.

Bagaimana tidak, jika hasil penemuan Nikuba dapat dipergunakan secara massal, maka tidak menutup kemungkinan bakal terjadi peralihan penggunaan bahan bakar kendaraan besar-besaran.

Ya, Nikuba sendiri ditemukan oleh warga asli Cirebon yakni Aryanto Misel.

Dalam temuannya, Nikuba diklaim sebagai alat penghasil gas hidrogen untuk energi kendaraan. Adapun gas hidrogen sebagai bahan bakar pada Nikuba berasal dari air yang dipisahkan molekulnya. 

BACA JUGA:Siap Diproduksi! Nikuba Bakal Dijual Secara Bebas di Pasaran, Harganya Berapa?

Proses elektrolisis lazim digunakan untuk memisahkan hidrogen dan oksigen dalam air dengan menggunakan arus listrik.

Lantas, bagaimana menurut para pakar mengenai temuan Nikuba ini?

Dosen Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) Pandji Prawisudha menilai, secara keamanan pemakaian Nikuba di jalan raya berpotensi bagus sekaligus berbahaya.

Menurutnya, secara stoikiometrik atau ilmu kimia yang mempelajari tentang kuantitas suatu zat, dari 36 gram air misalnya bisa dipecah menjadi 4 gram hidrogen dan 32 gram oksigen. 

"Jadi, jika di dalam reaktornya ada 200 mililiter atau 200 gram air, kira-kira bisa menghasilkan 22 gram hidrogen. Ini setara dengan sekira 60 mililiter bensin,” kata Pandji dikutip, Sabtu 8 Juli 2023.

BACA JUGA:Target Produksi 10 Ribu Unit, Nikuba Kesulitan Cari Investor, Iwan: Bank Cuma Bisa Kasih Kredit Konversi!

Pandji menjelaskan, bahwa potensi bahaya pada gas hidrogen sama seperti bensin. Ia mencontohkan, jika terjadi kebocoran seperti pada selang, bisa terjadi ledakan dan kebakaran jika tersulut sumber api. 

"Karena (hidrogen) punya kandungan energi yang tinggi dan daya ledaknya juga besar," terangnya.

Dengan demikian, Pandji mengingatkan agar sistem keamanan pemakaian gas hidrogen pada kendaraan harus teruji dengan berbagai kondisi, salah satunya prilaku berkendaraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: