Ini Profil Kepala dan Struktur Jabatan BRIN, Lembaga Riset yang Sempat Cemooh Nikuba

Ini Profil Kepala dan Struktur Jabatan BRIN, Lembaga Riset yang Sempat Cemooh Nikuba

Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko (kiri), Ketua Dewan Pengarah BRIN, Megawati Soekarno Putri (kanan)-Kolase -disway.id-

Struktur BRIN terdiri dari:  10 pejabat tinggi madya , 45 pejabat tinggi pratama yang terdiri dari Inspektur, 41 Direktur dan 1 Direktur Politeknik.

Struktur Jabatan di BRIN tertinggi ada di Kepala BRIN, yaitu Laksana Tri Handoko

Laksana Tri Handoko yang bergelar doktor itu diketahui sebagai ahli fisika. Laksana Tri Handoko menyelesaikan S1-S3 nya di Jepang jurusan Fisika. 

Sebelum menjabat Kepala BRIN, Laksana tercatat pernah menjabat  Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tahun 2018,  Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI, (2014-2018), Kepala Pusat Penelitian Informatika LIPI, (2012-2014), Kepala Grup Fisika Teori dan Komputasi Pusat Penelitian Fisika LIPI, (2002-2012). 

BACA JUGA:Tak Mau Didanai, Aryanto Misel Lantang Tak Butuh Bantuan BRIN Dukung Nikuba: Saya Sudah Dibantai

Sejak masa studi di program master, LTH menekuni kajian fenomenologi peluruhan meson B dan perusakan CP. 

Selanjutnya, selama masa sebagai periset di DESY Hamburg di Jerman, menekuni efek supersimetri pada peluruhan meson B serta neutrino.

Pada masa ini hasil penelitian kolaborasinya sangat dikenal luas di komunitas global, ditunjukkan dengan jumlah sitasi yang rata-rata di atas 100 untuk beberapa karya ilmiahnya.

Setelah kembali ke tanah air pada tahun 2002, bersama-sama dengan mahasiswanya di Fisika UI mengkaji teori unifikasi (GUT) berbasis simetri SU(6).

Dalam sambutannya, Laksana mengatakan bahwa BRIN yang dipimpinnya adalah 'lembaga riset zaman now'.

"ilmu pengetahuan, riset, teknologi, dan inovasi berkembang dengan cepat seiring memudarnya sekat-sekat yang menghalangi informasi beredar dan viral," kata Laksana dalam tulisan profil di BRIN, diterbitkan 22 Agustus 2022. 

"Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pun harus terus beradaptasi dengan kondisi kekinian tersebut. BRIN tumbuh menjadi “lembaga riset zaman now” dengan menghadirkan hasil-hasil penelitian yang berkualitas dan bermanfaat nyata bagi masyarakat luas".

Laksana mengatakan, ada 3 program utama BRIN yang diklaim merupakan langkan menghadapi era yang semakin canggih. 

"BRIN mendorong infrastruktur riset bisa digunakan oleh semua orang. Tidak hanya periset BRIN saja, tetapi ada interaksi dengan akademisi, kampus, mahasiswa, dan industri yang lebih bagus. Intinya kalau menggunakan teknologi perlu kolaborasi untuk bisa berkompetisi. Lalu, kebaruan riset harus global dan tidak bisa dilakukan sendirian. Riset harus melibatkan banyak pihak agar hasilnya bisa optimal".

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: