Mantan Pengawal Ring 1 Panji Gumilang Ungkap Kekejaman Presiden NII : Mulut Disumpal Pakai Batu Asbak

Mantan Pengawal Ring 1 Panji Gumilang Ungkap Kekejaman Presiden NII : Mulut Disumpal Pakai Batu Asbak

Kartu pengenal Pengawal atau Tibmara Ring 1 Presiden NII, Panji Gumilang yang bernama Maulana Malik Ibrahim-Istimewa/Disway.id-

JAKARTA, DISWAY.ID-Mantan pengawal Panji Gumilang yang bernama Maulana Malik Ibrahim angkat bicara. 

Maulana Malik Ibrahim mengungkapkan sikap Panji Gumilang yang dikenal oleh mereka (anggota NII) sebagai Presiden NII. "Panji Gumilang waktu itu menisbahkan dirinya sebagai Presiden NII, imam." kata Maulana. 

Maulana mengatakan bahwa Panji Gumilang kejam dan sadis dalam menerapkan peraturan.

BACA JUGA:Panji Gumilang Kesal Ditanya Soal Haji, 'Sombong Amat, Gitu Aja Dipamerkan, Saya Tiap Tahun Ke Mekah!' 

Maulana mengaku ia pernah dipaksa memakan batu asbak dengan cara mulutnya disumpal. 

"Saya disuruh mangap, seperti asbak batu hias, saya disumpalin itu, katanya di dunia saya sudah berbuat begini apalagi di neraka," kisah Maulana menceritakan kejadiannya kepada disway.id, Rabu 19 Juli 2023. 

BACA JUGA:Tak Diblokir Sepenuhnya, Panji Gumilang Masih Bisa Cairkan Rekening Al Zaytun Miliaran Rupiah

Maulana mendapat perlakuan tersebut dari Panji Gumilang karena kesalahan sepele, yakni kedapatan makan sepiring nasi di dapur Al Zaytun

Pria yang 10 tahun mengawal Panji Gumilang itu mengaku, dirinya saat itu sangat kelaparan. Ia lantas pergi ke dapur dan izin kepada orang dapur untuk menyantap sepiring nasi. 

BACA JUGA:Panji Gumilang Dilaporkan ke Polres Indramayu Terkait Dugaan Penyalahgunaan Zakat

Saat itu Maulana mengaku sedang tugas mengawal Panji Gumilang. Maulana mengatakan, Panji Gumilang memiliki 36 penagwal dari 3 regu A, B, C dan wajib mengawal Panji Gumilang 24 Jam. 

"Ada acara (yang harus dihadiri Panji GUmilang) nah saya dari pagi belum sarapan, jam setengah 2 siang. Saya pamitan sama temen-temen karena ngawal beliau kan gak sendirian, paling 5 orang (pengawal). Saya pamitan kawan2 saya mau makan dulu. Oiya sudah kata teman-teman," kisah Maulana. 

"Sampai di dapur Saya konfirmasi ke petugas, pak saya lapar saya mau makan. Oh silahkan pak (kata orang dapur). Baru 4-5 suap saya ketemu dengan kepala dapur, saya dipanggil dan akhirnya saya disidang," sambungnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: