Jembatan Krimea Kembali Jadi Sasaran Ukraina, 14 Drone Berhasil Dilumpuhkan Rusia

Jembatan Krimea Kembali Jadi Sasaran Ukraina, 14 Drone Berhasil Dilumpuhkan Rusia

Jembatan Krimea kembali jadi sasaran Ukraina yang mengakibatkan terputusnya pasokan logistik pasukan Rusia. -tangkapan layar video @ukraine_world-

Rekaman yang beredar di media sosial Rusia pada hari Sabtu menunjukkan jembatan itu diselimuti asap. 

Ukraina sendiri hampir tidak pernah secara terbuka mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, namun mengatakan menghancurkan infrastruktur militer Rusia sangat penting untuk serangan balasannya.

BACA JUGA:Ini Kata-kata Safa Attamimi yang Bikin Lola Nadya Merasa Dilecehkan saat 'Body Checking' Miss Universe Indonesia

BACA JUGA:Audio Mitsubishi XForce Tak Hanya Gaya dan Gengsi, MMC Ungkap Rahasia Kelebihan Dynamic Sound Yamaha Premium

Maria Zakharova selaku Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia mengutuk serangan terbaru di jembatan itu, dengan mengatakan serangan itu membahayakan nyawa tak berdosa dan infrastruktur sipil.

"Tidak ada pembenaran untuk tindakan biadab seperti itu dan itu tidak akan dibiarkan tanpa jawaban," terangnya.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pihaknya telah menghancurkan 20 drone Ukraina yang diluncurkan ke Semenanjung Krimea pada Sabtu pagi, kata 

“Tidak ada korban jiwa dan tidak ada kerusakan akibat serangan drone tersebut dan sebanyak 14 drone dihancurkan oleh sistem pertahanan udara dan enam dihancurkan oleh peperangan elektronik,” ungkapnya.

BACA JUGA:Faisal Seto

BACA JUGA:Cara Untung Beli Mobil dan Motor di GIIAS 2023, Astra Financial: Kami Siapkan Program ‘66’

Serangan drone di wilayah yang dikuasai Rusia di Ukraina telah meningkat sejak drone dihancurkan di atas Kremlin pada awal Mei lalu.

Jembatan Krimea rusak parah Oktober 2022 yang disebabkan oleh sebuah truk yang meledak saat melintasi jembatan dan menewaskan tiga orang.

Badan intelijen domestik SBU Ukraina kemudian mengaku bertanggung jawab atas operasi sabotase tersebut.

Jembatan, yang merupakan satu-satunya penghubung langsung antara jaringan transportasi Rusia dan semenanjung itu, adalah proyek unggulan Vladimir Putin selaku Presiden Rusia yang resmi beroperasi pada 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: