Lebih dari 200 Ribu Warga Kena Modus Penipuan di Facebook, Menteri Digital Thailand Gugat Meta

Lebih dari 200 Ribu Warga Kena Modus Penipuan di Facebook, Menteri Digital Thailand Gugat Meta

Thailand gugat Facebook-Foto/Unsplash/Solen Feyissa-

THAILAND, DISWAY.ID -- Lebih dari 200 ribu warga THAILAND diduga kena modus penipuan di Facebook, Meta kena gugatan.

Menteri digital Thailand pada hari Senin 21 Agustus 2023, menegaskan meminta pengadilan agar menutup Facebook Meta Platforms.

Pasalnya, terdapat modus penipuan yang telah merugikan lebih dari 200.000 orang warga Thailand.

BACA JUGA:Tokogame Bagi-bagi Hadiah di Pesta Ulang Tahun yang Kedua, Ini Daftar Pemenangnya

BACA JUGA:Cara Mengatasi Lag pada Game Higgs Domino Island

"Kami meminta pengadilan untuk menutup Facebook, tidak mengizinkannya menyediakan layanan di Thailand jika mereka membiarkan penipuan terus terjadi," kata Chaiwut Thanakamanusorn kepada Reuters.

Kementerian Ekonomi Digital dan Masyarakat juga mengatakan telah berulang kali meminta agar iklan yang diidentifikasi sebagai penipuan dihapus oleh Facebook.

Namun hingga saat ini belum ada tindakan tegas, ungkapnya dalam sebuah pernyataan. 

Meta sendiri juga tidak segera menanggapi email yang meminta pertanggungjawaban. 

BACA JUGA:Perusahaan di Belgia Ubah Darah Babi jadi Air Minum untuk Manusia

BACA JUGA:Hadirkan Gaya Hidup Berkelanjutan, LG Pamerkan Smart Cottage di Ajang IFA 2023

Juru bicara kementerian Wetang Phuangsup mengatakan kepada Reuters, pejabat saat ini sedang mengumpulkan bukti kesalahan oleh Facebook yang akan diajukan ke pengadilan.

"Kalau banyak yang salah, pengadilan bisa menutup halaman dan akun. Atau pengadilan bisa menutup seluruh platform," katanya.

Penipuan yang diiklankan di Facebook meliputi mengajak investasi di perusahaan yang ternyata palsu, mengaku-ngaku sebagai badan pemerintah seperti Securities and Exchange Commission hingga perdagangan mata uang digital.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads