Launching Kemudahan Pengurusan Perizinan Berusaha Kegiatan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) – FESTIVAL LIKE

Launching Kemudahan Pengurusan Perizinan Berusaha Kegiatan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) – FESTIVAL LIKE

Dalam Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, Energi Baru Terbarukan (LIKE), di Rangkaian Pembukaan Zona Energi Baru Terbarukan (Zona Biru), BSILHK telah meluncurkan Kemudahan Proses Perizinan Berusaha (SPKLU) Secara Otomatis melalui Sistem AMDALNET yang t-pln-

Kini, kegiatan SPKLU ini merupakan kegiatan tingkat risiko lingkungan Menengah Rendah. 

Data dan persyaratan disubmit pelaku usaha pada sistem OSS dan selanjutnya dikirimkan ke sistem AMDALNET. 

Selanjutnya dokumen lingkungan akan dibuatkan secara otomatis oleh sistem AMDALNET yang telah tersedia form UKL-UPL standar spesifiknya yang kemudian akan dikirimkan ke sistim OSS RBA, sehingga Persetujuan Lingkungan dan Perizinan Berusaha untuk kegiatan SPKLU dapat diterbitkan secara otomatis melalui sistim OSS RBA. 

Semua proses tersebut dilakukan melalui sistem informasi yang secara cepat dengan SLA - service Level Arrangement waktu layanan paling lama 2 jam.

PT PLN (Persero) telah diberikan mandat penugasan oleh Pemerintah dalam pengembangan infrastruktur. 

Dengan menjamurnya ekosistem kendaraan listrik saat ini, tentu memberikan banyak manfaat khususnya untuk lingkungan, yaitu dapat menurunkan polusi udara dari emisi karbon serta dapat menurunkan kebisingan. 

BACA JUGA:PLN Luncurkan Climate Click, Platform Digital Untuk Perdagangan Karbon dan Tata Kelola Dekarbonisasi

BACA JUGA:Green Solution dari PLN ICON Plus, Hadirkan Layanan PLTS Atap di TMII

Untuk menyeimbangkan hal tersebut, pemerintah memberikan penugasan kepada PLN untuk pembangunan SPKLU dan SPBKLU yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Sampai dengan Agustus Tahun 2023, PLN telah membangun SPKLU sebanyak 620 unit EV charger di 369 titik lokasi yang tersebar di Indonesia.

Selain itu PLN juga telah memberikan dukungan terhadap lebih dari 1.600 SPBKLU yang terkoneksi dengan jaringan listrik PLN, untuk memberikan dukungan terhadap pengembangan ekosistem kendaraan listrik Roda Dua. 

Kehadiran PLN dalam memberikan dukungan Charging Station untuk Kendaraan Operasional Berbasis Listrik pada event Kenegaraan seperti KTT G-20 Bali 2022, KTT ASEAN ke 42 Labuan Bajo, serta KTT ASEAN ke-43 Jakarta, adalah salah satu bukti nyata peran PLN dalam implementasi Era Kendaraan Listrik di Indonesia. 

Selain itu, untuk mendukung penuh program pemerintah untuk menggiatkan transisi penggunaan kendaraan yang berbahan bakar ke kendaraan listrik, PLN membuat beberapa langkah dengan aksi – aksi berikut:

BACA JUGA:Kurangi Emisi Karbon, PLN Jajaki Penerapan Teknologi CCS Pada Pembangkit

BACA JUGA:Serius Kembangkan Transisi Energi, PLN Kembali Kirim Pegawai Belajar ke Luar Negeri

  1. Melakukan pengembangan industri baterai dalam negeri bersama 3 BUMN membentuk IBC (PLN, Pertamina, Mind ID).
  2. Memastikan ketersediaan suplai listrik melalui pengembangan pembangkit 35 GW.
  3. Memberikan Program Stimulus Percepatan Penggunaan KBL BB.
  4. Pengembangan skema Model Bisnis SPKLU dan SPBKLU.
  5. Menjalin Kerjasama dengan pengembang SPKLU dan SPBKLU Swasta.
  6. Pengembangan Aplikasi PLN Mobile untuk Kendaraan Listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: