Pengamat Politik LRP Beberkan Kelebihan Yusril Jika Jadi Cawapres Prabowo,'Ibarat Dwi-Tunggal Soekarno-Hatta'

Pengamat Politik LRP Beberkan Kelebihan Yusril Jika Jadi Cawapres Prabowo,'Ibarat Dwi-Tunggal Soekarno-Hatta'

Yusril Ihza Mahendra akan diperiksa sebagai saksi meringankan untuk eks Ketua KPK, Firli Bahuri pada hari ini, Senin 15 Januari 2024.-dok Andrew Tito-

Tetapi juga mampu membantu Prabowo menjalankan tugas.

Menurutnya, cawapres Prabowo bukan sekedar “ban serep” tetapi tokoh yang mampu bekerja membantu Prabowo dalam menata kehidupan bernegara yang “kisruh” pasca amandemen UUD 45.

“Saya menyarankan agar Prabowo memilih cawapres dari parpol non parlemen yang bisa menjadi “jalan tengah” yang bisa diterima baik oleh Gerindra sendiri maupun Golkar, PAN, Demokrat, Gelora dan PSI. Bacawapres jalan tengah itu ada pada Ketua Umum PBB, Prof. Yusril Ihza Mahendra,” jelasnya. 

BACA JUGA:Rocky Gerung: 'Yusril Dampingi Prabowo Jadi Cawapres, Lebih Masuk Akal!'

Selain latar partai non parlemen dan pengalaman eksekutifnya, Al-Fatih mengatakan sosok Yusril juga seorang negarawan dan intelektual sebagai seorang pakar hukum tata negara (HTN).

Berdasarkan latar kesukuan, Yusril dapat mewakili kelompok di luar Jawa, sebagai seorang Melayu-Minangkabau yang lahir dan besar di Belitung

Ini penting sebagai simbol perekat persatuan dan kesatuan bangsa kita yang majemuk. 

Prabowo meskipun mempunyai ibu asal Manado, namun secara kultural lebih dianggap "Jawa".

"Kombinasi Prabowo-Yusril ibarat dwi-tunggal Soekarno-Hatta," ungkapnya 

BACA JUGA:Yusril Ungkap Alasan PBB Dukung Prabowo Sepenuh Hati di Pilpres 2024: Beliau Punya Segalanya!

Sebagai seorang muslim, Yusril dinilai sebagai seorang yang moderat dan diterima oleh golongan modernis dan tradisionalis.

Almarhum Gus Dur pernah menyebut, kakek Yusril adalah ulama NU kultural dan ayahnya yang Masyumi.

Meski dengan NU, Yusril juga tidak asing di telinga Muhammadiyah. Sebab, sosoknya terbilang aktif di Majelis Hikmah PP Muhammadiyah masa kepemimpinan A.R. Fachruddin.

BACA JUGA:Yusril Ihza Mahendra Makin Akrab Dengan Zulhas: Alhamdulillah, Saat Beliau Jadi Menteri Perdagangan, Tidak Terjadi Gejolak Harga Pasar

"Yusril juga mengajar di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Hubungannya dengan Persis dan Dewan Dakwah juga berlangsung sejak lama. Yusril memang murid Mohammad Natsir, tokoh penting bukan saja Masyumi, tetapi juga Persis dan Dewan Dakwah," jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: