Stroke Jantung

Stroke Jantung

Outfit John Fetterman sebelum ada peraturan baru (kiri) dan sesudahada peraturan baru di Senate AS. -Washington Post-

POLITIK tidak harus selalu serius. Lihatlah UU yang baru lahir pekan lalu ini: anggota Senat diharuskan pakai jas, dasi, celana panjang, sepatu kulit, dan terlihat terhormat. Tidak boleh masuk ruang sidang dengan pakai celana cingkrang, sepanjang bawah lutut dengan kombinasi jaket kombor dan sepatu kets.

UU baru itu disetujui dengan sangat kilat. Lebih cepat dari UU Omnibus Tenaga Kerja maupun Omnibus Kesehatan di Indonesia. 

''Undang-undang Pakaian Terhormat'' ini tidak perlu waktu pembahasan hitungan bulan. Tidak pula minggu. Pun hari. Hanya beberapa jam saja.

Siang hari dua orang anggota Senat Amerika Serikat mengajukan rancangan. Seorang dari partai Demokrat: Joe Manchin dari West Virginia. Seorang lagi dari partai Republik: Mitt Romney dari Utah. Malamnya usul itu disahkan sebagai peraturan baru.

Memang ada pemicu yang membuat wakil rakyat  negara bagian itu terdorong bikin aturan baru. Sudah setahun lebih ada satu anggota Senat yang masuk parlemen dengan pakaian semau-maunya sendiri: John Fetterman. Wakil dari Pennsylvania.

John datang ke Senat seperti sedang akan menyiangi bunga di taman di rumahnya. Sepatunya kets. Celananya kusam, sebatas sedikit di bawah lutut. Bajunya jaket kombor yang juga seperti jarang dicuci. Boro-boro dasi.

Gaya jalannya santai, pelan, agak bungkuk dengan kepala plontos dan mata melotot. John selalu tampak beda dan mencolok. Antara lain karena John adalah anggota senat yang paling tinggi: 2 meter lebih 3 sentimeter. Apalagi badannya beSar dengan S kapital: 210 kg. Lingkar pinggangnya saja: 143 cm. 

"Terlalu sulit cari pakaian resmi untuk ukuran badan saya," ujar John seperti disiarkan berbagai media di Amerika. Dan lagi, katanya, ia tidak ingin menyusahkan orang lain. Betapa sulit mencuci pakaian ukuran itu. Dan yang lebih penting adalah mutu pemikiran dan sikap sebagai wakil rakyat. Bukan pakaiannya.

Sudah terbiasa berpakaian ''rumahan'' seperti itu sulit bagi John untuk berubah. Maka untuk sementara ia pilih ikut sidang dari koridor ruang rapat.

Tapi ia tidak menentang. John lantas berusaha memenuhi aturan baru itu. Apalagi ukuran tubuhnya sudah berubah. Berat badannya sudah turun 74 kg. Jalannya juga sudah tidak seperti gajah malas yang sedang masuk angin. Ia berusaha keras untuk sehat. Tidak lagi minum soft drink. Kalau makan burger hanya ambil dagingnya, dibuang rotinya. 

Prinsip utamanya: menghindari gula. Juga terigu dan biji-bijian. Ia memilih makanan utama yang baru: telur rebus yang direbus sangat masak.

Dengan makanan seperti itu John tidak kehabisan tenaga saat turun sebanyak 74 kg. Angka kilogram itu memang sempat diragukan: apakah masuk akal. Mengapa tidak langsung lemas. Ternyata ia punya cara tersendiri. John tidak bohong. Wakil rakyat tidak boleh bohong –di sana.

Ke mana-mana John hanya membawa air putih. 

Untuk menjaga kesehatan jiwanya John tidak pernah bilang habit barunya itu sebagai diet. Ia lebih memilih istilah ini: berubah. Dulu makanan apa pun, asal terlihat menarik, ia makan. Kini John berubah.

John juga terus berusaha menambah latihan jalan kakinya: kini sudah bisa mencapai 4 km. 

Itu bukan untuk menghemat kain. 

John pernah terkena stroke di jantungnya. Justru di saat yang amat kritis: di masa kampanye untuk menjadi caleg. Padahal saingannya di dapil itu sangat berat: kaya raya, terkenal, dokter ahli bedah jantung, pandai pidato, profesor emeritus, dosen teladan, presenter TV, dan penulis. Dan yang paling penting: ia didukung penuh oleh Presiden Donald Trump. Namanya: dokter Dr Mehmet Oz. Mantan presiden Trump sampai beberapa kali kampanye untuk dokter Oz.  Media seperti sudah memastikan John, dari Demokrat, pasti kalah. Pun hasil survei. Apalagi kesehatan John begitu buruk dengan ukuran badan begitu gajah.

Ternyata John yang menang. 

John memang orang istimewa. Ia ahli keuangan. Lulusan Harvard. Ia berhenti bekerja. Ingin menjadi wali kota. Tidak dapat gaji. Ia minta kakaknya mencukupi biaya hidupnya sebagai wali kota.

Kota yang ingin ia bela itu: Braddock. Kecil sekali. Di ketiak kota besar Pittsburgh. Penduduknya hanya sekitar 2.000 orang. Setingkat satu kelurahan kecil di Jawa.

Nasib kota itu jelek sekali. Terutama setelah ''ekonomi pabrik'' berubah menjadi ''ekonomi komputer''. Baddock adalah kota industri penting di masa lalu. Pabrik baja pertama ada di kota ini. Disusul dengan banyak pabrik turunannya. Di zaman modern, kota Baddock ditinggalkan pabrik-pabriknya. Lalu penduduknya. Baddock jadi kota tua yang begitu renta.

John tergugah untuk membangun kembali kota itu. Dengan sepenuh hatinya. Ia tidak digaji. Tidak mau fasilitas apa pun. Berhasil. John terpilih kembali. Ia menaikkan gaji pekerja di atas aturan negara. Ia legalkan cannabis –semacam ganja di Aceh. Ia bangun pusat-pusat industri kreatif.

Kiprah John jadi buah bibir di mana-mana. Sampai seorang wanita dari jauh mengidolakannya. Ingin bertemu dengannya. Mula-mula ingin tahu seperti apa orangnya. Setelah bertemu dia jatuh cinta. Jadilah istrinya. Sampai sekarang. Mereka diberi dua orang anak.

Setelah itu John ikut Pilkada negara bagian: calon wakil gubernur. Di sana disebut Letnan Gubernur. Menang. Lalu jadi calon anggota Senat. Mengalahkan Dr Oz justru di saat badannya lagi tembem menyeluruh dan terkena stroke.

John kini berjas dan berdasi. Pakaian harus diatur. Siapa tahu kelak akan ada anggota senat wanita yang bersidang dengan pakai daster. (Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 6 Oktober 2023: Tegur Jesus

Em Ha
Hmmm.. nampaknya, iya tak iya juga om. Mestinya warga masyarakat diuntungkan, negara banyak dapat dana segar. Seharusnya trump dikenakan tarif tax amnesti, atau pengungkapan sukarela, atau Pajak atas revaluasi asset. Mudah2an ibu Sri Mulyani baca CHD ini, trus perintahkan jajarannyi di DJP keluarkan Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan (SP2DK) terhadap perusahaan2 trump. Data Apraisal ada, laporan keuangan audited. Tunggu apa lagi, segera terbitkan SKPKB alias Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar. Segera terisi pundi negara. Pundi yg dapat membiayai IKN hingga tuntas, pundi yang dapat memperpanjang WHOOSH hingga surabaya, pundi yang menuntaskan tol trans sumatra. Oop... sorry om Er Gham, sudah komentar panjang, salah pulak. Rupanya Trump bukan WNI. Mohon maaf bu Sri Mulyani.

Wilwa
@ErGham. Tapi bagi Demokrat yang membela employee, tuna modal, miskin, hidup senin kamis, pergi pagi pulang petang penghasilan pas pasan, jelas A Big Deal. Demokrat walaupun mereka berusaha menyangkal adalah sosialis. Keadilan sosial alias mengurangi kesenjangan kaya dan miskin adalah ideologinya. Pemerataan istilah lainnya. Sama rasa sama rata. Lha kok kayak komunis? Ya memang betul komunis. Komunis ya sosialis. Sosialis ya komunis. Bedanya adalah bila komunis berkuasa maka dia menginginkan satu partai saja dalam satu negara. Otoriter. Sedangkan sosialis demokratis dan memperbolehkan adanya partai lain yang bersebrangan dengan ideologi sosialisnya. Apa sih ciri sosialis? Pemerintah boleh campur tangan dalam ekonomi. Sedangkan kapitalis mengharamkan campur tangan pemerintah. Sehingga terjadilah hukum rimba. Kapitalis makin kaya, rakyat kecil makin miskin. Bedakan komunis dengan atheis. Walaupun keduanya beririsan. Yang satu masalah ekonomi. Yang lain masalah religi. 

Wilwa
@ErGham. Bagi Republik yang menganut kapitalisme, yang membela kapitalis alias pengusaha alias konglomerat alias employer alias orang kaya, Mark Up is no big deal. Adalah hak setiap pemilik modal untuk menumpuk modal. Tujuan menghalalkan cara. “Persetan orang susah karena aku. Yang penting asyik. Sekali lagi asyik!” Demikian sindiran Iwan Fals terhadap perilaku egois individualis para konglomerat. Yang kaya makin kaya. Yang miskin makin miskin? Bukan urusanKU! Demikian motto para kapitalis tulen. 

imau compo
Seorang mahasiswa pernah mengingatkan tiga kata: filusuf (orangnya), filsafat, dan filosofis (sifatnya). Saya agak terganggu dengan kata filsafati di CHD tapi Bung Yusuf tidak.

Handoko Luwanto
Jurnal Perusuh Disway Edisi: Saksi Uang (05-10-2023) #)_Nama___Pilihan 
1)_agus rudi Purnomo___<1><215>★
2)_Agus Suryono___<12><217>★
3)_Ahmad Fahmi___<1><9> 
4)_Ahmad Zuhri___<4><26> 
5)_alasroban___<2><33>
6)_Alvania___<1><56>★
7)_Amat K.___<5><74>★
8)_AnalisAsalAsalan___<8><366>★
9)_bitrik sulaiman___<2><2>
10)_Dacoll Bns___<1><181> 
11)_didik sudjarwo___<1><9> 
12)_Echa Yeni___<6><102> 
13)_Em Ha___<1><42>★
14)_Er Gham___<6><126>★★
15)_Fiona Handoko___<4><248>★★★
16)_Fra Wijaya___<1><21> 
17)_Gregorius Indiarto___<8><225>★★★
18)_Guslurah___<1><11>
19)_Handoko Luwanto___<1><111>★
20)_Hari Purwanto___<2><364>★
21)_Harun Sohar___<1><13> 
22)_Ibnu Shonnan___<1><47> 
23)_imau compo___<4><141>★
24)_Jimmy Marta___<4><182> 
25)_Jo Neca___<3><34> 
26)_Johannes Kitono___<6><599>★★
27)_Juve Zhang___<7><566> 
28)_KawaiChoco _003___<1><1> 
29)_Komentator Spesialis___<3><59>★
30)_Lagarenze 1301___<11><937>★★
31)_Leong Putu___<14><163> 
32)_Liam Then___<17>❖<1451>★★★
33)_Liáng - βιολί ζήτα___<1><83>★
34)_M.Zainal Arifin___<4><146>★
35)_Macca Madinah___<1><63>★
36)_Mahmud Al Mustasyar___<1><111> 
37)_Mirza Mirwan___<6><483>★★
38)☀_MULIYANTO KRISTA___<15><150> 
39)_mzarifin umarzain___<8><61> 
40)_Parganago Lumbanahor___<1><15>★
41)_Pedro Patran___<1><44> 
42)_Riyono ,SKP___<3><42> 
43)_Rizal Romli___<1><55> 
44)_Saifudin Rohmaqèŕqqqààt___<1><16> 
45)_Thamrin Daffan___<2><338>★
46)_Tri Budiyono___<1><9> 
47)_Udin Salemo___<3><113>★
48)_Wilwa___<12><524>★★★★
49)_Yellow Bean___<8><305>★

Jokosp Sp
Terima kasih banyak telah banyak belajar dari para auditor, baik auditor dari internal perusahaan biasa disebut internal auditor juga dari PricewaterhouseCopers. Mereka benar-benar profesional. Pengecekan data berupa hard copy di dua lemari 4x3 meter bisa turun semua isi dokumen dalam bantex. Rata-rata 3 hari data baru klar. Pencatatan dalam Elipse di computer juga semua dicek proses transaksinya. Mulai dari proses pengadaan ( pembelian ) yaitu proses penawaran harga sampai penentuan pemenang dan akhirnya sampai pembuatan purchase order. Barang datang dan distok di gudang juga dicek detail proses pencatatan masuknya, keluarnya dan stock akhir di dalam lokasi. Termasuk dokumen dan proses stock takingnnya. Dibandingkan dengan dengan fisik dan sistem, jika ada selisih maka terjadi different. Jika ditemukan different maka harus dicari barang dan transaksinya sampai ketemu masalahnya. Jika tidak diketemukan maka jadi catatan "berupa temuan", ini akan mempengaruhi nilai perorangan sebagai kepala bagian di sebuah departemen. Hasil akhir audit akan dipresentasikan di Site Manager dan di Head Office ke Management, itu yang membuat kita berusaha dalam sebuah kerja untuk menjadi yang terbaik dengan prinsip nomor satu adalah kejujuran dan disiplin. Inilah pembelajaran mahal, namun tetap kalah dengan auditnya ibu negara. Detail isi ATM tetap dipantau tiap bulannya. Syukurlah HP dan Q-ris banyak membantu. Om Leong mungkin ada strategi yang lain?

Udin Salemo
Aku bermimpi: Pemerintahan pusat itu harusnya cukup mengatur tiga hal saja: - pertahanan - moneter - urusan luar negeri Begitulah yang berlaku di Amerika Serikat sana, yang katanya mbahnya demokrasi. Juga ini berlaku di negeri jiran, Malaysia. Makanya mereka rada lebih makmur daripada di "Gabon." Biarkan daerah mengelola sumberdayanya. Jangan "dihisap" terus kekayaan daerah lalu dibawa ke pusat. Di "Gabon" urusan negara bagian diatur dari pusat. Kalau negara bagian tak patuh keuangan dari pusat bisa distop. Ibaratnya: mertua, kok, mengatur rumah tangga mantu. Kacau. Panas matahari pagi membangunkan aku yang tertidur di bangku tempat biasa kami ngariung sehabis menguras keringat.

Lagarenze 1301
Ada yang menarik, Bang @Imau compo. Di beberapa lokasi, di mana ada Mixue, di situ ada Momoyo. Produk sama, harga sama. Seperti Alfamart dan Indomaret.

Mirza Mirwan
Waktu kampanye 2020 dulu Joe Biden sudah bekoar bahwa kalau memenangi pilpres ia tak akan meneruskan pembangunan dinding perbatasan meski hanya satu kaki -- 30,48 cm atau 12 inci. Eh, tiba-tiba Rabu kemarin Menteri Keamanan Dalam Megeri, Alejandro Mayorkas, mebuat siaran pers bahwa pemerintah akan membangun dinding perbatasan di lembah Sungai Rio Grande, Starr County, Texas, sepanjang 20 mil (32km). Langkah Biden itu dianggap sebagai tamparan di wajah -- a slap in the face -- menurut orang sono. Kalau menurut Pak Agus mungkin "ndilat idune dhewe" -- menjilat ludah sendiri. Eh, tapi Biden punya alasannya, kok. Pada 2019, zaman Trump berkuasa, Kongres sudah menyetujui anggaran US$1,38 miliar untuk pembangunan border wall AS-Mexico itu. Dari jumlah itu masih tersisa US$190 juta. Sisa anggaran itulah yang akan digunakan untuk membangun border wall 20 mil itu. Uang itu diperuntukkan membangun border wall. Konon Biden sudah mencoba bicara dengan Kongres untuk mengalihkan peruntukannya. Tetapi Kongres tak setuju. "Thy didn't, they wouldn't," kata Biden tentang reaksi Kongres. Apa boleh buat. Berhubung berbagai polling menunjukkan ia tertinggal dari Trump, berhubung pula gelombang pelintas batas tak terkendali, maka ditempuhlah jalan yang semoga bisa menarik simpati rakyat AS: meneruskan pembangunan border wall. Wong dananya ada, kok. Soal dibilang "ngeleg idune dhewe" itu sih urusan Pak Agus dan Cak Mul Rungkut.

Tuan Sumartan
Emboen pagi sudah mulai hilang, muncul kabut asap..

Beny Arifin
Berapa minimal uang yang diperlukan untuk membuat orang bahagia ? Setelah lahir jumlahnya pasti sama. Semakin bertambah umur dan status sosial, semakin berbeda jumlahnya.

Leong Putu
Filsafat yang paling tidak bisa dibantah adalah jika filsufnya para istri. Bunyinya begini : uangmu uangku, uangku uangku sendiri. Wani? **tidak berlaku general.

Jimmy Marta
Gaya main pengusaha semodel Trump, ibaratnya seorang pria gombal. Para pelanggannya dan pihak bank itu, si cewek ngebet. Entah si gombal yg jago, entah si ngebet yg kepelet, semuanya dipercaya saja. Apapun yg dikatakan Trump..eh sang jago gombal, di turutin saja oleh si cewek ngebet. Tapi memanglah ini bukan gombalan kelas biasa. Mungkin seorang don juan Giacomo Casanova bisa kalah maut rayuannya...

Lagarenze 1301
Bukan salah wartawan manapun, dan tidak ditulis oleh media manapun. Saya yang mencoba sok tahu menulis seperti di atas, tanpa melakukan pengecekan istilah asing. Ampuuun. :) :) :)

Mirza Mirwan
"Jadi, bukan letter lecht. Ada kader....." Kalau kutipan itu Bung Lagarenze mengambilnya dari media entah apa, berarti wartawannya ngawur. Yang dimaksud Pak Paloh pasti "letterlijk", bukan "letter lecht". Tidak ada kosakata "lecht" dalam bahasa Belanda. Adapun "letterlijk" -- dibaca "letêrlêk" -- itu artinya "secara harfiah", atau "literally" dalam bahasa Inggris. Tetapi, apa mau dikata, wartawan masa kini memang banyak yang payah. Alih-alih menuliskan bahasa asing, bahkan bahasa Indonesia saja kacau. Saya sering mengeluh di kolom komentar CHD ini, bagaimana wartawan kita tidak bisa membedakan "emosi" dan "emosional", "kronologi" dan "kronologis", "simpati" dan "simpatik", "publikasi" dan "publisitas", dan masih banyak lagi. Yang paling sering itu "tolok ukur" selalu ditulis "tolak ukur". Itulah wartawan kita.

Liam Then
#cuplikan dokumenter F2M (Flora Fauna & Manusia) Belut adalah mahluk yang sangat licin, predator ini mengeluarkan sekresi lendir diseluruh kujur tubuhnya sebagai mekanisme fungsi pertahanan dan predatorial. Mendukung fungsi tubuhnya yang tak memiliki organ kaki tangan. Di Dunia manusia, ada mahluk berkaki dan bertangan dua, jahatnya bisa menggurita, menginstitusi, beberapa mereka juga berhasil mimikri sifat sekresi alami tubuh belut, sehingga ada julukan licin seperti belut. Tak cukup itu katanya bersayap sehingga bermakna ganda. Begitupula janjinya. Jika merpati terkenal setia, mahluk jenis ini paling cepat tinggalkan kawan dan teman yang kena masalah. Ini hal mudah, karena elemen mimikri licin sekresi belut yang sudah terlatih. Mahluk istimewa ini bisa disaksikan muncul pada musim tertentu , khusus di satu negeri yang penuh sinar matahari,biasa bisa ditemui hobi pasang pelang bergambar muka, tegas menegang kepalan, mata menatap tajam, adapula yang sambil tersenyum tragis,mungkin waktu itu karena papan plang lagi berharga mahal. Dan bayarnya harus kontan. Seperti harga beras itu, yang belakangan naik. 

Lagarenze 1301
"Nggak, itu saya salah. Karena memang tidak ada itu. Meaning-nya bukan begitu. Jadi, makna yang sesungguhnya bukan itu. Spirit, semangat kita, untuk antikorupsi. Nggak ada artinya kita ini kalau kader kita bisa melakukan perbuatan-perbuatan tercela. Untuk apa kita punya institusi seperti ini. Spirit... adalah seperti itu," urai Surya Paloh. "Jadi, bukan letter lecht. Ada kader partainya. Siapa yang menjamin kader partai itu, penyusup bisa masuk partai kita hari ini, kemudian dia melakukan perbuatan tercela," tambah Surya Paloh.

Lagarenze 1301
Ini hal yang luar biasa. Surya Paloh, Ketua Umum Partai Nasdem, berbesar hati mengaku salah. Dan, pengakuan salah itu diucapkan secara terbuka dalam acara jumpa pers di Nasdem Tower, Jakarta, Kamis 5 Oktober 2023. Ketika itu, Surya Paloh baru saja berbicara mengenai masalah hukum yang menjerat Manteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang juga kader dan fungsionaris Nasdem. Cerita ini dimulai ketika Eva, wartawati Republika, bertanya. "Delapan tahun yang lalu, pada 3 Juni 2015, Pak Surya Paloh pernah menjanjikan bahwa akan membubarkan partai jika kedapatan kadernya korupsi. Sejak tahun itu ada banyak kejadian korupsi dari kader Nasdem, baik kepala daerah, dan sekarang menteri, setelah Pak Plate kemudian Pak SYL. Bagaimana, Pak, terkait dengan itu?" Surya Paloh tersentak sejenak, lalu berkata, "Bagus ini pertanyaan untuk klarifikasi. Ada rekam jejaknya ucapan itu? Ada? Coba bacakan." Ia lalu melihat ke kerumunan, "Supaya teman-teman tahu." Surya Paloh bertanya lagi ke Eva, "Kapan saya bicara, kepada siapa saya bicara, di mana audiens?" "Pada 3 Juni 2015, saat pembekalan caleg Partai Nasdem," kata Eva. Apa jawaban Surya Paloh? "Nggak demikian meaningnya. Nggak ada yang lebih tolol ketua umum partai mengatakan kalau ada kader partai yang korupsi, partai dibubarkan. Bodoh dia," ucapnya dengan nada tegas. "Jadi itu nggak benar, Pak, ucapan itu?" Eva lanjut bertanya. *lanjut ke komen di bawah

Liam Then
Bo Bo U Lui.....wkkwkwkwk saya jadi ingat anggota DPR yang terekam kamera wartawan itu....kwkwkwkkwk

Liam Then
Orang Tio Ciu bilang....Bo Seng Li Bo Ciak - Tak ada omset tak ada makan. Kalau PNS - Bo Co Kang Boi Co Ni , Deng Zhu Lai Dhoi Tien Si - tak ada kerja tak apa-apa, pulang rumah nonton televisi.

Mirza Mirwan
Saya agak kecewa. Jagoan saya, novelis Tiongkok dan Jepang, gagal memenangi Nobel Sastra 2023 yang diumkan kemarin. Can Xue (nama aslinya Deng Xiaohua) dan Haruki Murakami yang masuk nominasi bersama beberapa nominee lain gagal menjadi orang ketiga dari Tiongkok atau Jepang yang memenangi Nobel Sastra. Pemenang Nobel Sastra tahun ini adalah Jon Olaf Fosse dari Norwegia. Sejak awal pekan ini tiap hari ada pengumuman pemenang hadiah Nobel untuk satu kategori dari enam kategori Nobel. * Senin 2/10 -- Nobel Kedokteran. Pemenangnya: Katalin Kariko dan Drew Weissman. * Selasa 3/10 -- Nobel Fisika. Pemenangnya: Anne L'Huillier, Pierre Agostini, dan Ferenc Krausz. * Rabu 4/10 -- Nobel Kimia. Pemenangnya: Moungi Bawendi (MIT) dan Louis Brus (Columbia University). * Kamis 5/10 -- Nobel Sastra. Pemenangnya: Jon Olaf Fosse (Norwegia). Hari ini, Jumat 6/10, akan diumumkan pemenang Nobel Perdamaian. Nominee-nya 300-an orang. Presiden Zelenskyy termasuk dalam nominee. Tapi saya yakin tak akan menang. Boleh jadi pemenangnya lebih dari satu orang. Jadi hadiah sebesar US$1juta harus dibagi. Tetapi medali emas 18 karat masing-masing mendapatkannya. Yang terakhir hari Senin 9/10, pengumuman pemenang Nobel Ekonomi. Upacara penyerahan hadian bulan Desember mendatang. Kecuali Nobel Perdamaian yang penyerahannya di Oslo (Norwegia), lima kategori lainnya diselenggarakan di Stockholm, Swedia. Mongomong, kapan ya ilmuwan Indonesia bisa memenangi Nobel?

Mirza Mirwan
Ini cerita tentang anjingnya Bill Clinton yang pintar. Tidak seperti Commander, anjingnya Joe Biden yang kemarin diungsikan dari Gedung Putih, karena dalam 4 bulan terakhir telah 10 kali menggigit orang, kebanyakan anggota Paspampres ( Secret Service). Tetapi cerita ini hanya humor Gus Dur. Belum tentu benar-benar kejadiannya seperti itu. Alkisah, dalam kunjungannya ke Amerika, Gus Dur diterima Presiden Clinton di Gedung Putih. Tengah keduanya ngobrol anjingnya Clinton menghampiri. "Mister President," kata Clinton, " anjing saya ini sangat pintar. Ia bisa melakukan apa yang saya perintahkan," lanjutnya. "Ah, masa sih!" kata Gus Dur. "Sit down!" perintah Clinton pada anjingnya. Anjing itupun duduk manis. "Walk around!" perintah Clinton lagi. Dan anjing itupun berjalan berputar-putar. "Saya bisa membuat anjing ini lebih pintar lagi, Tuan Presiden," kata Gus Dur. "Coba Mister President buat anjing saya menangis," pinta Clinton. Gus Dur memberi isyarat agar anjing itu mendekat. Lalu ia komat kamit kepada anjing itu. Herannya, anjing itu lantas melenguh seperti menangis. "Cobs buat anjing saya tertawa," pinta Clinton lagi. Lagi-lagi Gus Dur komst-kamit. Dan anjing itu lantas menggonggong sambil guling-guling seperti tertawa ngakak. Terakhir Clinton minta agar Gus Dur membuat anjingnya stres. Untuk ketiga kalinya Gus Dur komat-kamit. Dan tiba-tiba anjing itu menggonggong sambil menggeleng-geleng dan tingkahnya tak karuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 225

  • Eciya Assemargandy
    Eciya Assemargandy
  • lailatul qodariyah
    lailatul qodariyah
  • lailatul qodariyah
    lailatul qodariyah
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
  • Guslurah
    Guslurah
  • didik sudjarwo
    didik sudjarwo
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Leong Putu
    Leong Putu
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • sinung nugroho
    sinung nugroho
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • sinung nugroho
      sinung nugroho
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Amat K.
      Amat K.
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Xiaomi A1
      Xiaomi A1
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Liam Then
    Liam Then
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Amat K.
      Amat K.
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Amat K.
      Amat K.
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Amat K.
      Amat K.
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Liam Then
    Liam Then
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Liam Then
      Liam Then
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Mahmud Al Mustasyar
      Mahmud Al Mustasyar
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Fauzan Samsuri
    Fauzan Samsuri
  • Xiaomi A1
    Xiaomi A1
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Xiaomi A1
      Xiaomi A1
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Mahmud Al Mustasyar
      Mahmud Al Mustasyar
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Amat K.
    Amat K.
    • Amat K.
      Amat K.
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Amat K.
      Amat K.
    • Amat K.
      Amat K.
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Amat K.
      Amat K.
  • Mahmud Al Mustasyar
    Mahmud Al Mustasyar
    • Liam Then
      Liam Then
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • alasroban
    alasroban
    • alasroban
      alasroban
  • Jo Neca
    Jo Neca
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Mahmud Al Mustasyar
    Mahmud Al Mustasyar
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Mahmud Al Mustasyar
      Mahmud Al Mustasyar
  • Hendro Purba
    Hendro Purba
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Tuan Sumartan
      Tuan Sumartan
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • imau compo
    imau compo
  • Em Ha
    Em Ha
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • Em Ha
      Em Ha
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Er Gham
    Er Gham
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Er Gham
    Er Gham
    • Er Gham
      Er Gham
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • KawaiChoco _003
    KawaiChoco _003
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • Kang Sabarikhlas
      Kang Sabarikhlas
  • Jo Neca
    Jo Neca
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • imau compo
    imau compo
  • imau compo
    imau compo
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Guslurah
      Guslurah
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Leong Putu
    Leong Putu
  • Leong Putu
    Leong Putu
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Amat K.
      Amat K.
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Leong Putu
      Leong Putu