Rayakan Milad ke-78, GPII Berkomitmen Jaga Persatuan dan Kesatuan Jelang Pemilu 2024

Rayakan Milad ke-78, GPII Berkomitmen Jaga Persatuan dan Kesatuan Jelang Pemilu 2024

fokus menjaga persatuan dan kesatuan-dok GPII-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) merayakan Milad ke-78  dengan refleksi bertema 'Melaju Bersama Membangun Indonesia: Pemuda Indonesia Sebagai Tonggak Perubahan Bangsa di Hotel Aryaduta Semanggi, Jaksel, Senin, 9 Oktober 2023 

Ketua Umum PP GPII Masri ikoni mengatakan, untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia tidak semudah dan seperti menjaga negara-negara tetangga. 

BACA JUGA:Korps Mahasiswa PP GPII Respon Pencabutan Subsidi BBM

Sehingga dibutuhkan sosok presiden yang berperan dan berkapasitas mumpuni menjaga keutuhan bangsa.

"Indonesia harus mempunyai kapasitas presiden yang kuat," kata Masri saat membuka acara refleksi Milad.

Masri meyakini, sejak kepemimpinan Soekarno hingga Joko Widodo merupakan pemimpin-pemimpin yang hebat dan kuat. 

BACA JUGA:Aksi Milad Ke-17, YBM PLN Salurkan 17 Ribu Paket Gizi Untuk Cekal Stunting

Selain itu, Indonesia merupakan negara yang beragam dan berbentuk Nation State, setidaknya sudah melalui 4 fase yang dimana saat ini Indonesia ada di fase Post Reformasi. 

GPII yang termasuk ada didalamnya bertekad untuk mengawal Indonesia sejak fase awal hingga kini. 

Masri menyebut saat ini Gerakan Pemuda Islam Indonesia harus tetap fokus menjaga persatuan dan kesatuan

"Point perjuangan GPII adalah bagaimana GPII hadir memperjuangkan keutuhan bangsa Indonesia. Indonesia harus lebih maju ke depan, seiring dengan masifnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi," ungkapnya.

BACA JUGA:KAMMI Berikan 2 Seruan dan 5 Tuntutan Untuk Pemerintah di Milad ke-25

Masri menambahkan bahwa bangsa Indonesia harus kuat melawan potensi infiltrasi asing. Sebab, menurutnya masih ada upaya-upaya mengganggu persatuan dengan gerakan-gerakan pengerahan massa. 

"Pemerintah harus kuat, masyarakat juga harus kuat melawan infiltrasi asing. Saat ini ada suatu gerakan yang ingin menyerang pemerintah Indonesia dengan people power, ini merupakan langkah yang tidak tepat, karena Indonesia sudah memiliki peradilan yang mapan," ungkap Masri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: