Fenomena Langka! Indonesia Akan Dilintasan Hujan Meteor Orionid, Jangan Sampai Ketinggalan Jadwalnya

Fenomena Langka! Indonesia Akan Dilintasan Hujan Meteor Orionid, Jangan Sampai Ketinggalan Jadwalnya

Ilustrasi hujan meteor dari Observatorium Bosscha, Lembang -Instagram observatoriumbosscha-

Hujan meteor ini dapat dilihat diarah rasi Orion. Beri jarak 45-90 derajat dari pancaran cahaya rasi orion untuk melihat meteor Orionid.

BACA JUGA:Sampah Luar Angkasa Milik NASA Jatuh di Gurun Sahara, Ternyata Bawa Ratusan Ribu Data Penting Terkait Matahari

BACA JUGA:Gokil! Dului Amerika Serikat Cs, Tiongkok Kirim Monyet ke Luar Angkasa Demi Eksperimen Tak Masuk Diakal

Saat fenomena angkasa itu terjadi, akan melihat meteor lebih panjang dan spektakuler dari sudut pandang ini. Jika, kamu melihat langsung ke arah rasi Orion, meteor akan terlihat berukuran pendek. Hal ini disebut dengan efek perspektif yang disebut pemendekan.

NASA menjelaskan jika Orionid dapat dilihat di belahan bumi utara dan selatan pada jam-jam setelah tengah malam atau dini hari. 

Saat puncak hujan meteor itu terjadi, Bulan mendekati fase kuartal pertama sehingga langit paling gelap akan terjadi setelah tengah malam.

BACA JUGA:Rusia Akan Putus Kerjasama Stasiun Luar Angkasa Internasional dengan Amerika

BACA JUGA:Ax-1 Meluncur Pertama Kali Dikawal 4 Warga Sipil ke Stasiun Luar Angkasa, Berapa Modalnya?

Adapun lokasi yang tepat untuk melakukan pengamatan langsung adalah tempat yang punya langit gelap dengan minim polusi cahaya. 

Dalam waktu kurang dari 30 menit, mata akan beradaptasi dan Anda bisa mulai melihat meteor Orionid yang melintas beriringan. 

Sebagai informasi, meteor berasal dari partikel sisa komet dan pecahan asteroid. Orionid sendiri berasal dari komet 1P/Halley. Komet Halley membutuhkan waktu sekitar 76 tahun untuk sekali mengorbit Matahari.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads