Sampah Luar Angkasa Milik NASA Jatuh di Gurun Sahara, Ternyata Bawa Ratusan Ribu Data Penting Terkait Matahari
Satelit penelitian Matahari milik NASA jatuh di Gurun Sahara, Sudan.-Foto/Unsplash/SpaceX-
AS, DISWAY.ID -- Badan antariksa melaporkan, satelit nasa yang sudah tidak digunakan selama satu dekade jatuh ke bumi.
Satelit ini awalnya digunakan untuk mempelajari matahari.
Satelit ini jatuh di gurun sahara tepatnya di Sudan sekitar 21,3 derajat lintang utara dan 26 derajat bujur timur.
Hingga saat ini Nasa melaporkan tidak ada kerusakan ataupun korban yang disebabkan oleh jatuhnya satelit ini.
Satelit yang disebut Rhessi ini diperkirakan memiliki berat 300kg.
Awalnya para ahli memperkirakan Rhessi akan terbakar saat bergesekan dengan atmosfir yang kemungkinan hanya beberapa bagian yang akan sampai bumi.
Rhessi (Reuven Ramaty High Energy Solar Spectroscopic Imager) diluncurkan pada tahun 2002 untuk mempelajari semburan matahari.
BACA JUGA:Puasa Syawal: Niat, Keutamaan, dan Tata Cara Pelaksanaan
Selama misinya, Rhessi berhasil merekam lebih dari 100.000 peristiwa sinar-x, membantu para ilmuwan lebih memahami tentang semburan api matahari yang dapat meledakkan Bumi.
Dan data dari Rhessi memberikan petunjuk penting tentang semburan matahari dan lontaran massa koronal yang terkait.
Peristiwa ini melepaskan energi yang setara dengan miliaran megaton TNT ke atmosfer matahari dalam hitungan menit dan dapat berdampak pada Bumi, termasuk gangguan sistem kelistrikan.
Dan pada tahun 2018 lalu Rhessi dimatikan karena adanya masalah komunikasi.
BACA JUGA:538 WNI Berhasil Dievakuasi dari Sudan ke Jeddah, Sebagian Besar Mahasiswa
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: