Fenomena La Nina Ancam Perayaan Natal dan Tahun Baru 2025, BMKG Beberkan Faktornya

Fenomena La Nina Ancam Perayaan Natal dan Tahun Baru 2025, BMKG Beberkan Faktornya

Fenomena La Nina Datang Saat Natal dan Tahun Baru 2025? BMKG Ungkap Faktanya---Freepik

JAKARTA, DISWAY.ID - Fenomena alam La Nina mulai mengancam akan datang pada perayaan Natal dan Tahun Baru 2025, BMKG beri fakta terbaru.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melihat adanya potensi naiknya curah hujan (20 persen) di sejumlah daerah Indonesia selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan cuaca ekstrem diperkirakan berpotensi terjadi hingga Maret-April 2025.

Dan cuaca ekstrem tersebut akan sangat dipengaruhi oleh fenomena La Nina, tapi tingkatan yang lemah. Namun, tetap meningkatkan potensi hujan sebesar 20 persen.

BACA JUGA:BMKG Ungkap Darurat La Nina, Awas Cuaca Ekstrem Hantam Indonesia Hingga April 2025

Dinamika atmosfer akan tetap aktif selama periode Natal dan Tahun Baru, seperti yang dipantau dalam Madden-Julian Oscillation (MJO) dan potensi cold surge yang bergerak dari daratan Asia, khususnya Siberia, menuju wilayah barat Indonesia.

Dwikorita mengungkap bahwa fenomena-fenomena alam ini memiliki kemampuan untuk meningkatkan intensitas dan volume curah hujan di berbagai daerah di Indonesia, meski skala dan dampaknya masih memerlukan pemantauan lebih lanjut.

Menurut Dwikorita, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan, diprediksi bahwa sekitar 110,67 juta orang akan melakukan perjalanan selama musim libur Natal dan Tahun Baru pada tahun 2024/2025.

Mayoritas pelaku perjalanan ini menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil dan motor, sehingga mereka sangat rentan terhadap cuaca ekstrem yang mungkin terjadi selama perjalanan mereka.

BACA JUGA:La Nina sudah Aktif di Indonesia, BMKG Waspadai Potensi Bencana

Sebagai tanggapan atas hal ini, BMKG terus memantau kondisi cuaca dengan cermat, serta memberikan informasi terkini guna mendukung langkah-langkah antisipatif dan mengurangi risiko di lapangan.

Dwikorita menegaskan bahwa peringatan dini mengenai cuaca akan disampaikan setiap pekan dan diulang kembali tiga hari sebelum kejadian, bahkan hingga tiga jam sebelum terjadinya cuaca ekstrem.

Untuk membantu masyarakat, BMKG telah menyediakan fitur Digital Weather for Traffic (DWT) melalui aplikasi mobile mereka. Layanan ini memungkinkan pengguna untuk memeriksa informasi cuaca di jalur mudik mereka.

"Pengguna dapat mengakses informasi peringatan dini, cuaca di jalur darat, rute perjalanan, cuaca di bandara, cuaca di pelabuhan, cuaca di penyeberangan, serta informasi tentang penerbangan dan gelombang," papar Dwikorita.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads