bannerdiswayaward

Gunung Dukono, Halmahera Utara Erupsi Pukul 05.55 WIB, Tinggi Letusan 2.090 Meter

Gunung Dukono, Halmahera Utara Erupsi Pukul 05.55 WIB, Tinggi Letusan 2.090 Meter

Gunung Dukono, Halmahera Utara kembali erupsi pukul 05.55 WIB, Jumat 24 November 1023-pnpb-

Tercatat jumlah gempa letusan mencapai 133 kali dengan amplitudo 7 sampai 34 milimeter dan lama gempa 30,13 hingga 60,49 detik.

Kemuduan ada 2 kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 8 milimeter dan lama gempa 45,58 sampai 59,39 detik.

BACA JUGA:Laporan Pungli ASN Boyolali Untuk Salah Satu Partai Diterima KPK, Bupati Hingga Koordinator Paguyuban Masuk Dalam Daftar

BACA JUGA:Kenaikan UMK Kab Bekasi 2024 Tertinggi Se-Indonesia, Tembus 13.99 Persen

Kemudian, jumlah gempa tektonik jauh sebanyak 13 kali dengan amplitudo 6 sampai 34 milimeter dan lama gempa 49,14 hingga 147,31 detik, serta terdapat 1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 0,5 sampai 4 milimeter.

Gunungapi Dukono mempunyai ketinggian 1.087 mdpl ini memiliki dua kawah aktif yakni Malupang-Warirang. 

Hal itu sekaligus menjadikan Dukono sebagai salah satu gunungapi aktif dan sering meletus sampai saat ini.

Gunungapi ini merupakan yang paling muda dan masih aktif di antara gunungapi lainnya yang sudah tidak aktif yang tumbuh dalam suatu zona depresi vulkanik.

Karakteristik erupsi gunung api ini bersifat eksplosif dan efusif yang menghasilkan abu, lontaran batu pijar, aliran piroklastika, dan aliran lava. 

BACA JUGA:Survei Terbaru Ganjar Unggul atas Anies dan Prabowo di Sektor Maritim Indonesia, Cek Hasilnya di Sini!

BACA JUGA:Istana Siapkan Keppres Pemberhentian Ketua KPK, Surat Penetapan Tersangka Firli Bahuri Diterima

Dengan memperhatikan jenis, volume, dan hasil peninggalan erupsi di masa lalu maupun sampai sekarang, erupsi Gunung Dukono dapat diklasifikasikan ke dalam erupsi eksplosif dan efusif bertipe Stromboli – Vulkano berskala kecil sampai menengah.

Potensi bahaya primer erupsi Gunung Dukono terdiri atas aliran piroklastika (awan panas), jatuhan piroklastika (lontaran batu dan abu vulkanik), gas beracun, dan aliran lava. Sedangkan jenis bahaya sekunder adalah aliran lahar.

Dukono adalah gunungapi yang kompleks dan salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia sepanjang sejarah. Letusan besar bersejarah pertama terjadi pada tahun 1550. 

Letusannya bersifat eksplosif dengan skala Volcanic Explosivity Index = 3 (VEI=3), menghasilkan aliran lava dan laharnya memenuhi selat antara Halmahera dan kerucut sisi utara Gunung Mamuya. Kematian dan kerusakan dilaporkan tetapi rinciannya tidak diketahui.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads