Makna dan Filosofi Baju Adat Minahasa 'Kawasaran' yang Dikenakan Laskar Manguni saat Bentrok di Kota Bitung

Makna dan Filosofi Baju Adat Minahasa 'Kawasaran' yang Dikenakan Laskar Manguni saat Bentrok di Kota Bitung

Mendalami makna dan filosofi baju adat suku Minahasa bernama Kawasaran-Foto/Etnis.id-

BACA JUGA:Anggota Laskar Manguni Ditangkap Kepolisian, Marco Karundeng Masuk Daftar?

Sebab, baju adat Minahasa ini memiliki makna atau filosofi mendalam.

Seperti tarian Kabasaran atau tarian perang yang dominan dilakukan para kaum laki-laki.

Kabasaran sendiri berasal dari kata dasar wasal yang artinya ayam jantan.

Menurut suku Minahasa, ayam jantang memiliki makna dan simbolitas keberanian dan kejantanan seorang laki-laki.

BACA JUGA:Brigade Manguni Kibarkan Bendera Israel Langgar Undang-undang Kemlu

Sementara mengutip keterangan Instagram Erina, ia menyebut baju adat Kawasaran merupakan tradisi leluhur suku Minahasa.

Pakaian ini juga kerap digunakan untuk tarian Ksatria Minahasa yang disebut "Waraney".

"Mulanya kawasaran dilakukan untuk menjalankan ritual Mahsasau. Kawasaran "kawak"yang berarti "melindungi" dan "asaran" yang berarti "sama atau berlaku seperti" artinya, Kawasaran menjadi sama seperti leluhur di masa lalu, menjadi pelindung tanah, pelindung negeri, pelindung kehidupan," terang Erina.

Bahan dan Material

Bahan baju adat Minahasa ini, kata Erina, bagian dasarnya menggunakan kayu alam yang diikat dengan kain tenun pempele.

"Dipadu-padankan dengan kain tenun kaiwu patola. Tata busana dan aksesoris dibuat mengacu pada sustainable fashion dan tidak menggunakan materi hewan asli," ujarnya.

Seperti disinggung Erina, aksesori atau ornamen baju, aslinya memang gunakan material hewan asli seperti, maaf, tengkorak hewan ternak.

Jika dahulu, suku Minahasa berperang melawan penjajahan. Siapapun lawannya, maka tengkorak akan digunakan menjadi kalung.

Tentunya sebelum itu tengkorak akan dikeringkan terlebih dahulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads