Pameran Manufacturing Indonesia 2023 Resmi Dibuka, Integrasikan Teknologi Terkini dan Kemampuan SDM
Pembukaan Pameran Manufacturing Indonesia 2023-Amanda Fanny/ Disway.id-Amanda Fanny/ Disway.id
BACA JUGA:Jadwal Pameran Kendaraan Listrik PEVS 2024 Sudah Keluar, Ini Dia Tanggalnya!
Dengan mengoptimalkan sinergi teknologi dan SDM, maka akan tercipta produktifitas yang tinggi serta rancangan strategi untuk menjawab tantangan industri manufaktur di masa depan.
Industri manufaktur sebagai kontributor perekonomian nasional terbesar (game changer), telah menetapkan langkah strategisnya untuk memperluas cakupan investasi guna pengembangan SDM digital.
Melalui sesi pameran, mini seminar, dan panel discussion bersama para pemangku kepentingan di industri, Manufacturing Indonesia 2023 akan menjembatani kebutuhan termasuk menilik potensi pengembangan SDM digital di sektor ini.
Tidak hanya itu saja, tahun ini Manufacturing Indonesia juga telah merilis program terbaru yakni Kaizen Clinic dan Manufacturing Digital Hub.
Kaizen Clinic merupakan program yang menghadirkan dukungan solusi, insight perbaikan dan pengembangan organisasi meliputi: People (organization development and employer branding); Process (lean manufacturing); Product & Tools (digital transformation), melalui sesi konsultasi terjadwal.
Sedangkan Manufacturing Digital Hub, memfasilitasi ragam update pengembangan teknologi, solusi, dan inovasi digital.
BACA JUGA:Imagispace, Pameran Seni Inovatif Karya Anak Bangsa Terbaru Hadir di Indonesia Design District PIK 2
BACA JUGA:Indonesia Diecast Expo 2023 Siap Digelar, Hadirkan Konsep Baru Pameran Miniatur dan Diorama
Para profesional industri dapat mengeksplorasi dan mempelajari kemajuan terkini dalam teknologi manufaktur.
Tersedia pula Indoestri Area untuk memfasilitasi peluang kolaborasi antara industri lokal dengan pemain industri besar nasional dan global.
Manufacturing Indonesia 2023 hadir bersama dengan Tools & Hardware Indonesia, Machine Tool Indonesia, dan Industrial Automation & Logistics Indonesia di area pameran seluas 29.801 m2.
Sebanyak 1.371 perusahaan dari 31 negara turut berpartisipasi selama 4 hari dengan lebih dari 30.000 peserta, dan menjadikan sebagai ajang pertemuan para pakar industri terbesar di Indonesia.
“Pameran ini menjadi platform yang tepat untuk berinteraksi dengan teknologi dan wadah komprehensif bagi berbagai upaya yang mendorong pengembangan, serta kemajuan industri manufaktur di Indonesia. Bukan hanya fokus pada adaptasi dengan teknologi, tetapi juga tentang bagaimana pelaku industri dapat proaktif membentuk dan mengarahkan perkembangan teknologi yang berdampak positif, terutama bagi industri serta masyarakat secara keseluruhan,” pungkas Meysia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: